Pelaku usaha kecil menengah (UKM) udang kering asal Desa Sungai buluh Kecamatan Singkep Barat Kabupaten Lingga Provinsi Kepri, mampu menampung 20 orang karyawan, dengan jumlah produksi udang kering rata-rata dua puluh kilo perhari.
Udang tersebut dibeli dari nelayan dengan harga yang lima ribu rupiah perkilogramnya, namun tidak semua udang yang dibeli dapat dikeringkan kaerna hanya jenis udang krosok yang bisa di produksi menjadi udang kering. Udang yang tidak dapat diproduksi biasanya dijual kembali di pasar, ada juga yang diolah untuk pakan ternak. ‘
“Saya sudah belasan tahun mengelola usaha udang kering ini, kendala produksi kita akan sedikit berkurang jika cuaca buruk,” kata Atiam kepada Antara saat ditemui di tempat usahanya, Rabu.
Proses pengeringan udang dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu dengan cara di kukus atau dipanaskan setelah itu udang dijemur selama dua hari ditengah matahari sampai menjadi kering kemudian dihempaskan ke tempat yang disediakan. Setelah itu udang tersebut dikupas kulitnya, barulah dapat diproduksi untuk dipasarkan di Kota Dabo, bahkan ada juga yang dibawa keluar Dabo.
Baca Juga : 520 SERTIFIKAT TANAH TELAH DIBAGIKAN MENTERI AGRARIA UNTUK WARGA DI BATAM
Udang kering dijual dengan harga Rp160.000,- perkilogramnya kepada pengecer, udang kering asal Desa Jagoh Kecamatan Singkep barat ini adalah kualitas terbaik di Kepualuan Riau. Menurutnya ada juga jenis udang kering ebi yang diproduksi didaerah lain, namun udang ebi dijual lebih murah daripada udang krosok hal ini karena keduanya memiliki kualitas dan rasa yang berbeda.
“Udang krosok kita ini, bisa dimakan langsung tanpa dimasak atau dijadikan penyedap, kalau udang ebi biasanya harus dimasak atau dijadikan penyedap rasa, karena udang ebi itu sangat halus,” ujarnya.
Seluruh produksi pembuatan udang kering ini menggunakan cara tradisional atau manual dengan memanfaatkan tenaga manusia. Atiam mengaku senang bisa memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat sekitar.
Untuk bahan baku udang Atiam tidak saja mendapatkannya dari masyarakat sekitar di Desa Sungai Buluh, kadang dirinya juga membeli dari masyarakat yang ada di pulau-pulau di seputaran wilayah Singkep Barat.