in

Umat Islam Harus Bersatu Lawan Bangkitnya Komunis

*TNI Bersama Umat Islam Berantas Komunisme

MEDAN ( Berita ) : Umat Islam harus bersatu melawan bangkitnya paham komunis di Indonesia. Sebab, paham komunis itu sangat berbahaya bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan komunis itu pemahamannya antiagama Hal tersebut terungkap saat berlangsungnya muzakarah (diskusi) terkait bahaya paham komunis, dan upaya mengantisipasinya.
Kegiatan tersebut dilangsungkan di Aula Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumut Jl. Sutomo, Minggu (26/2). Pembicara H. Ramli A. Wahid, menyebutkan dalam satu kegiatan Muktamar Alim Ulama se Indonesia di Palembang bulan September 1957, telah diputuskan bahwa Ideologi komunisme adalah kufur.

Hukumnya dan haram bagi umat Islam menganutnya. Bagi orang yang menganut ideologi/ajaran komunisme dengan keyakinan dan kesadaran, maka kafirlah dia, dan tiadasah menikah dan menikahkan orang Islam.

Kemudian tiada pusaka mempusakai, dan haram jenazahnya diselenggarakan secara Islam. Bagi orang yang masuk organisasi atau partai yang berideologi komunis, maka tidaksah keyakinan dan kesadaran, sesatlah dia dan wajib bagi umat Islam menyeru mereka meninggalkan organisasi dan partai tersebut.

Walaupun Republik Indonesia belum menjadi negara Islam, namun haram hukumnya bagiumat Islam mengangkat/memilih kepala negara yang berideologi komunis. Tentu, sambung Ramli, atas hasil muktamar itu, atas dasar amar makruf nahi munkar, maka umat Islam wajib bersikap tegas dan menolak kemungkaran, menolak ajaran atheisme yang berusaha melenyapkan agama.

“Umat Islam perlu merenungkan Surah Al Maidah ayat 33 yang artinya : sesungguhnya pembalasan terhadap orang yang memerangi Allah dan Rasulnya dan membuat kerusakan di muka bumi adalah dibunuh atau dibuang dari negerinya.

Ramli A. Wahid, menyebutkan paham komunis itu bertentangan dengan konsep pembangunan bangsa untuk mewujudkan keadilan dan kemakmuran. Karena komunisme mengajarkan sama rasa dan sama rata. Dia juga mengambil catatan Syed Hassan Al Atas, dalam bukunya berjudul Bahaya Komunis, Mengapa Islam Menentangnya. Peristiwa Madiun tahun 1948, telah menyebabkan 432 korban.

Peristiwa 30 September 1965, telah menelan korban 6 jendral dan satu ajudan jendral. Selain itu, telah membunuh dan menganiaya ulama, dengan membakar hidup-hidup, terjadi di Jawa Tengah dan tempat lainnya.“Ulama menjadi sasaran jika komunis bangkit. Maka bersatulah umat Islam,”katanya.

Ramli, juga berpesan agar khatib, para pendakwah, agamawan, selalu mengingatkan umat Islam agar akidahnya kuat. “Kita harus menguatkan akidah umat agar tidak mudah berpaling kepada paham lain,”sebutnya.

TNI Bersama Umat

Sementara itu, Staf Ahli Pangdam I/BB Bidang Pengtek dan LH Kolonel Czi Junior Tumiaar, menyebutkan, TNI akan bersama umat Islam dalam menghadang paham komunis ini. TNI akan bersama umat Islam memberantas paham komunisme,”katanya.

Junio Tumilaar, menyebutkan TNI yang memiliki Sapta Marga, antaranya berisikan Kami warga NKRI bersendikan Pancasila. Kami patriot Indonesia, pendukung serta pembela ideolgi negara yang pantang menyerah. “Atas dasar konsep itu, jelas TNI memegang teguh NKRI dan bersanding dengan pembela Ideologi Pancasila,”katanya.

Terkait dengan masalah ini,menurut Junior Tumilaar, TNI telah melakukan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga ideologi dalam jajaran internal dan eksternal.(WSP/m37/I)

What do you think?

Written by virgo

DKI Berlakukan Tiga Jenis Tarif Penggunaan Air di Rusun

Keadilan Belum Berpihak Kepada Islam