PROHABA.CO – SpaceX baru saja meluncurkan misi pasokan ke-22 ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada Kamis (3/6/2021).
Di dalamnya ada dua spesies istimewa, yakni beruang air dan bayi cumi-cumi bobtail.
Dilansir NPR, Kamis (3/6/2021), kedua spesies itu dikirim NASA untuk mempelajari bagaimana kondisi penerbangan luar angkasa dapat memengaruhi organisme dan biologis, termasuk astronaut, di masa depan.
Beruang air atau tardigrada merupakan organisme mikroskopis yang tangguh, pada dasarnya tidak bisa dihancurkan.
Makhluk ini disebut beruang air karena bentuknya yang mirip beruang dan mereka biasanya hidup di air.
Beruang air dapat bertahan hidup pada kondisi yang bisa berakibat fatal bagi sebagian besar hewan lain.
Mereka bisa tetah hidup di paparan suhu ekstrem, tekanan, dan radiasi.
Fakta bahwa mereka pada dasarnya tidak dapat dihancurkan, menurut NASA, menjadikannya subjek uji yang sempurna untuk eksperimen tentang efek penerbangan luar angkasa pada kelangsungan hidup biologis.
Para ilmuwan ingin melihat bagaimana perjalanan melalui tata surya memengaruhi beruang air.
Baca juga: NASA Berhasil Mengekstraksi Udara di Mars Jadi Oksigen
Melalui cara ini, kemungkinan dapat membantu para ahli memahami apa yang terjadi pada astronaut ketika mereka meluncur ke ruang angkasa.