in

UPT SD Negeri 03 Paninjauan, Membangun Budaya Literasi di Sekolah

Berlianda Septiabona Susman
GURU UPT SD NEGERI 03 PANINJAUAN(TIM LAMAN GURU)

Gerakan literasi sering diterjemahkan oleh masyarakat sebagai gerakan membaca saja. Terjemahan masyarakat itu bukan berarti keliru. Membaca memang salah satu jenis kemampuan berbahasa siswa di samping menyimak, berbicara dan menulis.

Gerakan literasi di sekolah bertujuan untuk menumbuhkan budi pekerti anak melalui budaya literasi (membaca dan menulis). Gerakan budaya baca ini memberikan dampak positif bagi siswa, karena selain mereka membiasakan diri untuk membaca, kegiatan ini juga melatih siswa dalam berkomunikasi dengan baik.

Seorang guru harus bisa memberi motivasi siswa untuk gemar membaca dan menulis. Oleh karena itu, membangun budaya literasi ini harus ditanamkan sedini mungkin kepada siswa.

Namun, persoalan yang cukup besar dihadapi oleh dunia pendidikan Indonesia. Persoalan ini terkait tingkat literasi dan minat baca yang relative rendah. Berdasarkan penelitian UNESCO pada tahun 2016, Indonesia berada di peringkat ke-60 dari 61 negara dalam hal kebiasaan membaca.

Di tahun 2020, berdasarkan kajian indeks kegemaran membaca, kegemaran membaca masyarakat Indonesia memiliki poin 55,74 yang berada pada tingkat sedang.

Padahal, membaca merupakan salah satu hal sederhana yang membuka mata kita kepada dunia, seperti dikatakan bahwa ‘buku adalah jendela dunia’.

Dengan sebuah buku saja, kita dapat melihat luasnya dunia, banyaknya informasi dan pengetahuan, serta meningkatkan keterampilan kita.

Pembahasan mengenai rendahnya literasi dan minat baca ini telah menjadi topik yang sering dibicarakan terutama di dunia Pendidikan Sekolah Dasar, karena berkaitan erat dengan keterampilan, dan kemampuan awal yang akan diterima oleh siswa.

Ada beberapa faktor penghambat peningkatan literasi di Indonesia. Salah satunya, kurangnya dukungan dan didikan dari keluarga maupun lingkungan sekitar mengenai pentingnya membaca.

Sehingga ketika anak memasuki bangku pendidikan, literasi dianggap sesuatu yang tidak menyenangkan. Padahal budaya membaca menjadi salah satu hal penting, peran guru pun tidak kalah penting dalam upaya peningkatan kegiatan literasi di sekolah.

Peran bidang perpustakaan di sekolah sebagai salah satu sumber belajar dan merupakan tempat yang dapat dijadikan menjadi sumber pengembangan budaya literasi di sekolah.

Dengan adanya pembaharuan perpustakaan menjadi tempat yang nyaman dan menyenangkan sehingga minat dan ketertarikan siswa untuk mengunjungi perpustakaan akan tinggi.

Guru yang bertugas pada bidang perpustakaan juga diharapkan agar dapat memberikan motivasi kepada siswa pentingnya membaca buku. Dalam upaya membangun budaya literasi siswa SD N 03 Paninjauan, terdapat beberapa cara yang telah diterapkan.

Siswa SD N 03 Paninjauan dapat mengunjungi perpustakaan sesuai kelas yang telah dijadwalkan setiap harinya. Dalam kunjungan tersebut siswa sebelumnya diminta untuk mengisi buku kunjungan yang telah disediakan oleh pengelola perpustakaan.

Siswa dipersilahkan membaca buku sesuai keinginan siswa masing-masing. Setelah siswa membaca buku, guru akan meminta siswa menceritakan kembali cerita yang ada pada buku yang mereka baca.

Tidak hanya menceritakannya kembali guru juga akan menanyakan nilai-nilai apa saja yang terkandung pada buku. Dengan itu siswa tidak hanya membaca begitu saja. Tetapi mereka tau apa isi cerita dari buku serta nilai yang terkandung dalam buku tersebut.

Literasi dapat membatu siswa meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa. Dengan membaca siswa akan terlatih untuk menganalisis dan mengevaluasi informasi yang mereka dapatkan. Tujuan dari pelaksanaan program ini adalah untuk meningkatkan minat baca dan literasi pada siswa.

Tidak hanya membaca saja tetapi juga cara berbicara dengan bahasa yang baik dan benar. Siswa juga dapat menggali informasi lebih banyak lagi bukan sekedar yang diberikan guru di kelas saja. (Berlianda Septiabona Susman, GURU UPT SD NEGERI 03 PANINJAUAN)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Dukung Kerjasama BLK dan Lapas, Sekda Agam Harapkan Croping WBP

Saksi PDIP Diminta Tak Tinggalkan TPS