in

UPT SDN 22 Panyalaian, Kecamatan X Koto: Upaya Kepsek Tingkatkan Mutu Pendidikan

Nettia Murni, S.Ag
(KEPALA UPT SDN 22 PANYALAIAN)

MUTU Pendidikan Indonesia pada tahun 2023, berdasarkan data yang dirilis oleh worldtop20.org tertanggal 18 Agustus 2023, berada di urutan ke-67 dari total 209 negara di seluruh dunia.

Indonesia berdampingan dengan Albania yang menempati posisi ke-66 serta Serbia di posisi ke-68. Di sini tampak bahwa pendidikan di Indonesia masih memiliki mutu pendidikan yang rendah.

Kondisi inilah yang memaksa figur kepala sekolah harus memiliki jiwa leadership. Dalam teori kepemimpinan di lembaga pendidikan, istilah leader merujuk pada peran kepala sekolah yang mampu membawa kemajuan sekolah yang dipimpinnya.

Peran kepala sekolah sebagai leader yang efektif ini dapat dilihat dari bagaimana peran pemimpin untuk membawa suatu perubahan organisasi ke arah yang lebih baik.

Potensi peran kepala sekolah sebagai seorang leader yang tidak mampu dikembangkan akan menjadikan kepala sekolah tidak memiliki kemampuan dalam visi, misi dan tujuan, sehingga berdampak pada menurunnya mutu pendidikan.

Mutu pendidikan bergantung kepada kepala sekolah. Kemampuan yang harus dimiliki oleh kepala sekolah selanjunya adalah kemampuan manajemen. Kemampuan manajemen kepala sekolah yang efektif dapat diawali dari tercapainya visi dan misi sekolah.

Efektifnya suatu sekolah tergantung pada mutu pendidikan, sedangkan mutu pendidikan itu berhubungan dengan ketercapaian visi dan misi. Untuk mewujudkan tercapainya visi dan misi, semua itu harus dipelopori oleh kepala sekolah.

Kepala sekolah harus memiliki kemampuan menajemen terhadap langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mewujudkan visi dan misi sekolah. Kemampuan manajemen juga dapat didukung dengan kemampuan kepala sekolah untuk berpikir ke depan (visioner).

Pentingnya peran kepala sekolah di UPT SDN 22 Panyalaian yang visioner ini, setidaknya ada satu faktor fundamental yang melatar belakanginya yaitu sebagai Sekolah Penggerak. Di mana sekolah secara bekerjasama senantiasa bergerak, tergerak dan menggerakkan.

Hal inilah berimplikasi pada kebijakan sekolah, sehingga peran kepala sekolah di UPT SDN 22 Panyalaian sangat diharapkan dalam rangka membawa sekolah yang dipimpinnya menjadi terbaik pada mutu pendidikannya. Lembaga pendidikan yang mampu memberikan warna dalam setiap sendi kehidupan tentunya sangat diharapkan oleh semua orang.

Sekolah yang mampu memberikan pelayanan pendidikan yang baik dan bermutu dari segi akademik maupun non akademik akan menjadi sinyal bahwa sekolah tersebut adalah sekolah yang berada pada level tertinggi.

UPT SDN 22 Panyalai bisa berada di level sekarang menjadi salah satu sekolah penggerak di Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar melalui sentuhan kepala sekolah. Kepala sekolah mampu mensinergikan antara visi, misi dan seluruh sumber daya yang dimiliki sekolah menuju suatu pencapaian sekolah bermutu.

Berangkat dari sinilah peran kepala sekolah dan seluruh warga sekolah sangat diharapkan. Kepala sekolah yang tidak mampu menjalankan perannya sebagai pemimpin tentu akan berdampak pada kemunduran suatu sekolah.

Begitu pula di UPT SDN 22 Panyalaian, jika kepala sekolah tidak memiliki peran dalam mewujudkan visi sekolah melalui pemikirannya yang visioner, maka UPT SDN 22 Panyalaian tidak akan mampu berkembang menjadi sekolah yang bermutu.

Secara garis besar, peran kepala sekolah akan menjadi solusi dari krisis kepemimpinan yang ada. Peran kepala sekolah haruslah visioner yang terpancar dalam pemikirannya yang mampu melihat masa depan melalui visi dan mampu untuk merubah visi tersebut menjadi aksi.

Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di UPT SDN 22 Panyalaian, Kepala sekolah berupaya melakukan beberapa aksi. Pertama, meningkatkan profesionalisme guru.

Profesionalisme guru UPT SDN 22 Panyalaian sangatlah penting terutama dalam hal penguasaan materi yang baik dalam proses pembelajaran sesuai dengan disiplin keilmuan yang ditekuninya.

Standar bagi guru yang profesional yaitu adanya upaya sungguh-sungguh untuk meningkatkan kualitas diri baik dengan cara melanjutkan studi atau melakukan kegiatan pengembangan diri.

Untuk ini Kepala Sekolah memprogramkan Secara berkelanjutan sekolah mengadakan kegiatan peningkatan kompetensi PTK, seperti Komunitas Belajar di sekolah, Berselancar dengan PMP, Workshop, Seminar serta mengikuti KKG Gugus maupun kecamatan.

Kedua, Meningkatkan kualitas pembelajaran. Dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran, guru UPT SDN 22 Panyalaian dituntut untuk memiliki kemampuan yang baik dalam mengelola proses pembelajaran.

Harapannya akan terjadi korelasi antara profesional guru dengan proses pembelajaran, harus mampu menjadikan proses pembelajaran di kelas menjadi pembelajaran yang aktif dan menyenangkan serta pembelajaran berpusat pada peserta didik.

Dalam pembelajaran, perlu memperhatikan beragamnya karakteristik dan tingkat kemampuan peserta didik. Dalam pembelajaran di kelas menggunakan berbagai macam metode, model dan pendekatan, seperti: metode Jigsaw, NHT, Map Mapping, tutor sebaya, dan sebagainya. Ketiga, melengkapi sarana dan prasarana (sarparas). Keberadaan sarpras di UPT SDN 22 Panyalaian memiliki peran yang sangat signifikan.

Sehebat apapun guru dan sebagus apapun kurikulum, ketika tidak didukung dengan sarana yang baik maka hasilnya pun tidak maksimal. Sarana dan prasarana merupakan komponen penting yang menunjang keberhasilan dalam pendidikan di sekolah.

Di antara sarana dan prasarana yang di miliki UPT SDN 22 Panyalaian adalah lokal terdiri dari 7 kelas, perpustakaan, mushalla, halaman, kantin, kantor guru, kantor Kepala Sekolah, ruangan pertemua, UKS, WC. Di setiap kelas sudah dilengkapi dengan proyektor dan perangkatnya serta tiga TV Android.

Keempat, Peningkatan motivasi siswa di UPT SDN 22 Panyalaian menjadi kewajiban bersama warga sekolah. UPT SDN 22 Panyalaian berusaha menanamkan dan meningkatkan motivasi belajar anak sebagai suatu kultur sekolah yang dilakukan oleh seluruh warga sekolah. .

Motivasi dapat diberikan kepada siswa dengan pemberian hadiah, mengadakan kompetisi, memberikan pujian, pemberian punishman, suasana belajar yang menyenangkan. Berangkat dari sinilah pemberian motivasi kepada siswa sangat penting dalam rangka meningkatkan kualitasnya.

Di sisi lain motivasi siswa dibangkitkan dengan pengembangan bakat dan minat siswa lewat kegiatan ekstrakurikuler seperti: Randai, Talempong, Seni Tari, Seni music, Pramuka,Tahfizh dan Olahraga.
Kelima, meningkatkan komunikasi pihak sekolah dengan orang tua siswa (keluarga).

Anak yang memiliki kemampuan akademik di bawah rata-rata ditambah dengan tidak adanya pendampingan dari orang tua karena ditinggal merantau menjadikan permasalahan tersendiri bagi sekolah.

Hal ini akan memicu anak menjadi malas karena merasa tidak ada pendampingan. Selama ini jika kasus yang ditemukan adalah menjalin kerjasama yang baik dengan anggota keluarga untuk bisa membantu dalam pendampingan terhadap anak.

Kemudian, menjalin komunikasi yang intens antara guru dan wali terkait perkembangan anak, melalui WA, telpon maupun buku penghubung, dan dapat juga dengan melakukan Home visit.

Banyak langkah aksi nyata yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Tanpa kepala sekolah yang memiliki kemampuan di atas mungkut keadaan dan mutu sekolah tidak bisa meningkat bahkan mungkin bisa menurun.

Mari sama-sama seluruh pihak sekolah bekerjasama dengan kepala sekolah mewujudkan sekolah yang memiliki mutu pendidikan yang bagus. Salam sekolah penggerak, bergerak untuk perubahan lebih baik.(Nettia Murni, S.Ag, KEPALA UPT SDN 22 PANYALAIAN)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Bawaslu Solok Selatan Ingatkan Rambu-Rambu Kampanye Parpol, Peserta Pemilu dan Timses

Abu Erupsi Marapi Ganggu Penerbangan, BIM Ditutup Sementara