in

UPTD SD Negeri 03 Pangkalan: Karakter Guru, Cermin Karakter Siswa

Betri Susanti, S. Pd. SD
(UPTD SD NEGERI 03 PANGKALAN)

Pendidikan karakter yang diintegrasikan dalam kurikulum di Indonesia mengacu pada ketetapan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional. Dalam pengertiannya, pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk kepribadian tangguh yang sesuai dengan identitas bangsa Indonesia.

Guru sebagai pendidik adalah orang yang bertugas selain memberikan pelajaran berupa ilmu pengetahuan dan keterampilan kepada siswa juga sekaligus melatih, membimbing, dan mengarahkan siswa agar dapat berakhlak mulia.

Dalam hal ini,guru menjadi penentu kemajuan suatu negara di masa depan. Seorang guru harus memiliki niat yang mulia untuk membentuk karakter yang baik untuk muridnya dan mempercayai bahwa murid yang bermasalah dapat berubah melalui didikan guru tersebut.

Jika kita buka kembali semboyan pendidikan oleh Ki Hadjar Dewantara tentang tiga asas pendidikan yaitu Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.

Yang implementasinya dalam pendidikan dapat dipahami bahwa guru sebagai pendidik yaitu Ing ngarso sung tulodho, bahwa didepan seorang guru harus dapat memberikan contoh tauladan yang baik bagi siswanya.

Ing Madya Mangun Karso, guru adalah pendidik yang berada ditengah siswanya maupun memberikan dorongan atau semangat untuk berkarya. Tut Wuri Handayani, di belakang guru adalah pendidik yang mampu mengarahkan dan menopang siswa-siswanya pada jalan yang benar.

Sekolah merupakan salah satu tempat pembentukan karakter orang-orang yang ada di dalamnya. Tidak terkecuali murid di sekolah dasar. Pendidikan karakter memiliki tiga unsur pokok, yaitu mengetahui kebaikan (knowing the good), mencintai kebaikan (desiring the good), dan melakukan kebaikan (doing the good).

Pendidikan harus mampu menuntun tumbuh kembangnya karakter dalam hidup anak didik supaya mereka kelak menjadi manusia berpribadi yang beradab dan susila (Ki Hajar Dewantara). Hal tersebut dapat memacu guru untuk terus mampu menjadi pelayan yang bermakna bagi muridnya.

Langkah guru membentuk karakter anak sekolah yang baik yaitu: memberikan teladan, memberikan apresiasi, menyisipkan pesan moral, jujur dan terbuka. Guru adalah instrument utama dalam pendidikan.

Karakter siswa ditentukan pula dengan karakter guru. Guru yang berkarakter maka dapat menghasilkan murid yang berkarakter juga, begitu juga sebaliknya, guru yang tidak berkarakter tentu murid jauh dari tidak berkarakter.

Guru, diguguh dan ditiru. Segala tingkah laku, baik perkataan dan perbuatan sang guru biasanya akan dicontoh oleh muridnya. Itulah keteladanan seorang guru yang diperlukan dalam proses pembinaan karakter maupun proses pembelajaran. Di sekolah, guru yang berperan dalam menanamkan pendidikan karakter, salah satunya sebagai teladan.

Menurut (Hamalik, 2008:9) yaitu guru diharapkan mampu memberikan contoh yang baik kepada peserta didik agar dapat dicontoh oleh peserta didik. Era globalisasi berdampak positif terjadinya perubahan tata nilai dan sikap,berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih baik. Sedangkan dampak negative dapat merubah perilaku manusia, murid lebih suka gadget,game online,daripada belajar.

Dalam hal ini beberapa karakter yang harus dimiliki guru sebagai pendidik zaman now ini, 1, Memiliki kemauan belajar yang tinggi,saat ini guru harus mahir dalam penggunaan sarana komunikasi. 2, Tidak ketinggalan perkembangan teknologi, guru harus dapat memanfaatkan teknologi sebaik-baiknya untuk membantu kegiatan belajar.

3, Pandai mengali potensi murid, di zaman now ini guru harus mampu mengali potensi murid dan mengembangkannya, untuk itu guru harus memiliki keahlian berkomunikasi sehingga dapat melayani beragam karakter murid. Upaya yang dilakukan guru menghadapi murid dengan karakter yang berbeda, murid memiliki latar belakang keluarga beragam.

Untuk mengatasi permasalahan karakter pada murid tersebut ada beberapa langkah yang dapat dilakukan seperti, 1, Membangun penguatan karakter melalui manajemen kelas, suatu upaya yang dilakukan guru dengan penuh tanggungjawab dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran menciptakan suatu kondisi yang optimal misalnya guru memberikan rasa nyaman dan aman di dalam kelas, menyapa dan bersalaman dengan murid.

2. Memberikan penghargaan dan apresiasi. Hal ini merupakan salah satu aspek penting dalam pengalaman murid meskipun hanya memberikan ucapan bagus,atau acungan jempol saja. 3. Selalu menyisipkan pesan moral. Guru Milenial akan selalu memberdayakan kata-kata menginspirasi para murid untuk menjadi lebih baik,dan selalu memberikan nasihat-nasihat,pandangan dan kritikan membangun.

4. Menceritakan kisah-kisah nabi, dan tokoh-tokoh hebat,seperti M. Yamin. B. J. Habibie. Hal ini membantu murid menumbuhkan jiwa nasionalismenya. 5. Memberikan perhatian lebih,seperti guru menyediakan waktu untuk murid berkonsultasi (mendengarkan ocehan).

Seorang guru tidak hanya memiliki kewajiban untuk menyampaikan materi pelajaran saja,guru harus menjalankan fungsi mendidik supaya memiliki karakter yang baik serta memberi perhatian pada murid. 6. Memberikan cara jitu dan visioner untuk meningkatkan karakter murid.

7. Dukungan kepala sekolah dan teman sejawat (kompetensi manajerial). Guru hebat, pencetak insan cendikia berkaraktar dan beradap di masa mendatang. Oleh sebab itu peran dan fungsi guru di zaman now ini sangat berpengaruh.

Fungsi kurikulum sebagai sentral dalam proses pendidikan, bagi guru adalah untuk memandu dalam proses belajar murid,yang mana dapat dioptimalkan dalam kehidupan diantara; mewariskan nilai-nilai budaya yang relevan dengan masa kini, mengembangkan sesuatu yang sesuai dengan masa kini, serta menilai dan memilih sesuatu yang relevan sebagai control social.

Jelas sekali bahwa guru professional adalah orang yang terlibat dalam pendidikan yang tugas utamanya tidak hanya sekadar mentransfer ilmu dari guru kepada siswa saja. Akan tetapi guru berperan sebagai pengganti orang tua di sekolah yang tugasnya mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan dan menjadikan mereka menjadi manusia seutuhnya.

Sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 pada alenia keempat yang dapat kita garis bawahi yang mana tujuan pendidikan kita mencerdaskan kehidupan bangsa. Hanya anak bangsa sendiri lah yang dapat diandalkan untuk membangun Indonesia menjadi bangsa yang berkarakter dan beradap.(Betri Susanti, S. Pd. SD, UPTD SD NEGERI 03 PANGKALAN))

What do you think?

Written by Julliana Elora

UPTD SDN 02 Pangkalan, Pulihkan Semangat Belajar Siswa Dengan STOP

Buket Bunga Duit: Alternatif Hadiah yang Unik dan Menarik