in

UPTD SD Negeri 07 Pangkalan, Tumbuhkan Jiwa Wirausaha Peserta Didik Sejak Dini

BERBAKAT: Para murid UPTD SDN 07 Pangkalan terlihat bersemangat
dalam berniaga di sekolah.(TIM LAMAN GURU)

Kata wirausaha di era sekarang sudah tidak asing lagi di lingkungan sekitar kita. Kata Wirausaha berasal dari dua kata yaitu wira dan usaha. Wira merupakan pejuang, pahlawan, berani, berbudi luhur, dan berwatak agung. Sedangkan usaha merupakan bekerja, membuat sesuatu, menghasilkan produk dan memasarkannya.

Jadi wirausaha merupakan sebuah proses dalam melakukan atau menciptakan sesuatu produk ataupun jasa secara kreatif dan inovatif untuk memberikan manfaat kepada orang lain dan memiliki nilai tambah sehingga bisa menghasilkan keuntungan untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

Pelaku wirausaha harus memiliki keberanian dalam mencoba peluang usaha, berani mengeluarkan modal, berani mengelola usahanya sendiri, berani menanggung risiko, serta berani menjadi pemimpin yang mandiri terhadap bidang usaha yang dipilihnya.

Seorang wirausaha juga harus terampil memanfaatkan peluang dalam mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupan.

Negara yang mempunyai banyak entrepreneur (wirausaha) adalah negara yang perekonomiannya mempunyai potensi yang cepat untuk maju dan menjadi negara yang makmur. Oleh Karena itu pengembangan jiwa kewirausahaan tidak hanya penting bagi orang dewasa, tetapi juga bisa dilatih sejak dini kepada peserta didik di sekolah.

Dengan menumbuhkan mentalitas kewirausahaan sejak dini kepada peserta didik diharapkan mereka memiliki pengetahuan tentang nilai-nilai kewiurausahaan, termasuk kreatifitas dan semangat pantang menyerah dalam menghadapi berbagai tantangan.

Selama ini kita hanya beranggapan bahwa wirausaha hanya mengajarkan bagaimana seseorang menjadi pengusaha yang sukses. Namun dibalik itu semua, wirausaha juga mengajarkan bagaimana seseorang mampu melihat kesempatan dan mengejar kesempatan berdasarkan kemampuan yang dimiliki.

Dengan mengenalkan kewirausahaan pada peserta didik dapat menjadi gerbang awal untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya sehingga lebih siap dalam menghadapi dunia kerja.

Karena dalam pendidikan kewirausahaan, peserta didik diajarkan kemampuan-kemampuan yang akan sering dipakai di dunia nyata, seperti memecahkan masalah (problem solving), berpikir kritis (critical thinking), kerjasama dan ketangguhan (resilience).

Sekolah merupakan salah satu lembaga yang dapat menumbuhkan jiwa wirausaha. Guru sebagai fasilitator dapat langsung mengaplikasikan pembelajaran wirausaha di sekolah kepada peserta didik.

Guru dapat membimbing, mengarahkan, dan menanamkan pendidikan kewirausahaan kepada peserta didik sejak dini. Peserta didik dapat dilatih untuk mengembangkan sikap, jiwa dan kemampuan berwirausaha melalui berbagai kegiatan kreatif yang dapat diintegrasikan dengan kurikulum yang berlaku.

Berbagai strategi dan metode dapat dilakukan guru untuk menumbuhkan nilai- nilai baik dari karakter wirausahawan yang sukses. Pada Semester 1 (satu) tahun pelajaran 2023/2024 ini Kelas VI (enam) UPTD SD Negeri 07 Pangkalan mempelajari tema tentang Ayo Belajar Wirausaha.

Melalui tema ini peserta didik diajak untuk menumbuhkan jiwa wirausaha dengan mengadakan kegiatan market day. Market day yang dimaksud adalah kegiatan bazar aneka makanan dan minuman kekinian dan tradisional.

Peserta didik belajar untuk membuat dan menyajikan makanan yang sehat namun juga nikmat serta ekonomis. Sebelum kegiatan market day dilaksanakan peserta didik terlebih dahulu diberikan arahan tentang mekanisme kegiatan diantaranya :

1) merencanakan jenis makanan atau minuman yang akan dibuat, 2) menganggarkan alat dan bahan serta biaya yang dibutuhkan, 3) membuat makanan atau minuman dengan lezat 4) mengemas makanan atau minuman yang dibuat dengan menarik, 5) menjual makanan atau minuman yang dibuat kepada teman-teman dan Bapak/Ibu guru di sekolah.

Setelah mekanisme kegiatan dipahami selanjutnya peserta didik mulai untuk mempraktekan tahap demi tahap kegiatan. Kegiatan market day ini dilaksanakan di lapangan UPTD SD Negeri 07 Pangkalan.

Adapun menu makanan dan minuman yang dijual beraneka ragam seperti onde-onde, kerupuk mi, puding, donat, aneka gorengan, dan minuman. Harganya pun bervariasi mulai dari 500 rupiah sampai dua ribu rupiah saja.

Semua peserta didik antusias menghidangkan jajanan, bahkan ada juga yang disertai dengan poster-poster untuk menarik perhatian pembeli. Selain peserta didik dari kelas 1 sampai kelas 5, Bapak dan Ibu guru juga ikut berpartisipasi membeli dan menikmati berbagai jajanan yang di jual.

Kegiatan ini memiliki tujuan untuk mengajarkan cara jual beli atau berdagang serta melatih kemandirian serta tanggung jawab. Selain itu melalui kegiatan ini peserta didik tidak semata-mata diajarkan mencari keuntungan secara ekonomi tapi juga menambah wawasan dan pengalaman.

Guru juga memiliki kewajiban untuk terus mengontrol jalannya market day dan menanamkan nilai jual beli yang benar. Kepala sekolah UPTD SD Negeri 07 Pangkalan Yosi Sosiani, S.Pd, SD sangat mengapresiasi kegiatan ini.

Ibu Yosi menegaskan bahwa kegiatan market day ini sangat bagus sebagai sarana untuk mengembangkan kreatifitas siswa agar bisa mengenal dan belajar wiarusaha sejak dini.

Kegiatan ini sangat bagus. kita berharap anak-anak dapat belajar berwirausaha sejak dini, market day merupakan sarana untuk melatih kemandirian mereka di masa mendatang.

Sikap kreatif, inovatif, berani, percaya diri, jujur, memiliki jiwa pantang menyerah, serta mampu berkomunikasi dengan baik merupakan beberapa contoh sikap wirausaha yang perlu ditanamkan kepada peserta didik sejak dini. Kegiatan wirausaha ini memberikan pengalaman tersendiri bagi peserta didik.

Melalui kegiatan ini peserta didik dapat belajar bahwa seorang wirausaha harus kreatif dan inovatif dengan kata lain mampu menciptakan sesuatu yang baru. Sangat penting bagi seorang wirausaha untuk menumbuhkan semangat yang membara agar selalu berinovasi dalam menciptakan suatu produk atau pelayanan.

Dalam setiap kegiatan wirausaha pasti ada risiko yang harus ditempuh. Seorang wirausaha harus berani dan mampu mengambil resiko, misalnya risiko kegagalan. Mereka harus mampu menerima, mengambil, bahkan menghadapi resiko tersebut.

Sikap dan perilaku selanjutnya yang harus dimiliki seorang wirausaha adalah percaya diri, seorang wirausaha tidak boleh sepenuhnya bergantung kepada orang lain, namun harus menumbuhkan kepercayaan diri bahwa ia pasti mampu melakukan dan menjalani kegiatan usahanya.

Sikap jujur merupakan hal sangat penting yang harus ada ketika menjadi seorang wirausaha. Karena dengan menumbuhkan sikap ini konsumen akan lebih mudah percaya terhadap pelayanan yang diberikan.

Jujur berarti seorang wirausaha mampu mengungkapkan apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan dari produk atau jasa yang diberikan. Keberhasilan suatu usaha juga ditentukan oleh sikap pantang menyerah.

Sikap gigih dan pantang menyerah adalah sikap tidak mudah patah semangat dalam menghadapi berbagai rintangan, selalu bekerja keras untuk mewujudkan tujuan, menganggap rintangan atau hambatan selalu ada dalam setiap kegiatan dan harus dihadapi.

Ketika mengalami kegagalan seorang wirausaha yang gigih akan mencari cara lain untuk tetap menjalankan usahanya. Cara bernegosisai melalui kemampuan berkomunikasi menentukan keberhasilan suatu usaha.

Komunikasi yang efektif akan membantu seorang wirausaha dalam mempromosikan produk yang sedang dijual, menyebutkan kelebihan dan keunggulan produk sehingga pembeli atau konsumen tertarik untuk membeli produk tersebut.

Melalui kegiatan wirausaha ini peserta didik juga belajar untuk menghargai dan menghormati usaha ekonomi orang lain diantaranya dengan: 1) tidak menghina usaha orang lain, 2) melakukan persaingan secara sehat.

3) tidak mengganggu usaha orang lain, 4) jika perlu memberikan saran yang membangun dan membantu perkembangan demi peningkatan kualitas usaha orang lain.

Hal ini perlu ditanamkan sejak dini mengingat berbagai tantangan ekonomi yang dihadapi Negara Indonesia semakin besar. Nilai- nilai kewirausahaan ini menjadi pokok-pokok penting dalam pembentukan kecakapan hidup (lifeskill).

Pendidikan kewirausahaan yang diajarkan sejak dini diharapkan mampu mengurangi pola konsumtif pada peserta didik dengan melatih untuk menciptakan sesuatu yang bernilai dan membawa generasi penerus untuk menciptakan pekerjaan di masa depan.

Sehingga dalam hal ini, guru dan orang tua memiliki peran penting untuk mengembangkan keterampilan kecakapan hidup peserta didik serta menumbuhkan minat dan potensi dalam diri peserta didik melalui kewirausahaan. (Faridatul Umi, S.Pd, GURU UPTD SDN 07 PANGKALAN)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Tewas Saat Pasang Baliho Caleg, 4 Warga Pasie Nan Tigo Tersengat Listrik

Kampanye di Padang, Andre Rosiade: Sumbar Pilih yang Menang, Insya Allah Prabowo-Gibran