in

UPTD SMP Negeri 1 Kecamatan Luak: Ada Tradisi Manjalang, Saat Lebaran 1444 H

Rikotmi Hasindi
(GURU UPTD SMPN 1 LUAK)

Tradisi manjalang adalah kebiasaan yang dilakukan secara turun temurun. Tradisi manjalang bagi orang Minangkabau adalah salah satu kebiasaan yang mempunyai banyak manfaat, jika dianalisa lebih jauh.

Salah satu manfaatnya adalah mengakrabkan diri dengan keluarga terdekat atau orang-orang yang patut dihargai dan dihormati dalam kehidupan sehari-hari. Contoh, manjalang mintuo dan manjalang mamak. Ini adalah orang yang patut dihormati dan dihargai dalam kehidupan sehari-hari orang Minangkabau. Seorang menantu wajib menghormati mertua dan menghargainya.

Maka ketika lebaran manjalang mertua adalah cara untuk mempererat hubungan silaturahmi dan juga majalang mamak adalah jalan untuk menuju bagaimana hubungan kemanakan dengan mamak sebagai junjungan dalam suku juga seharusnya, dilakukan agar terjalin hubungan yang baik.

Majalang mintuo dan manjalang mamak belakangan ini sudah mulai tidak membudaya, seharusnya manjalang ini harus dilestarikan sebab dengan demikian akan terciptalah hubungan baik dan persaudaraan yang diinginkan dalam masyarakat terutama minantu dengan keluarga mertua. Kemenakan dengan mamaknya.

Menurut penulis, belakangan ini sudah ada Nagari yang memberikan fasilitas untuk kegiatan saling mengenal antara mamak dengan kemenakannya. Kegiatan tersebut tentunya sangat punya nilai positif.  Di sana akan berkumpul mamak beserta kemenakannya yang sepayung dengannya.

Nilai positifnya adalah jika tidak sempat melihat mamak ke rumahnya maka disana akan menemuinya juga yang lainnya, melalui wadah itu pula bagi yang muda, akan mengenal satu sama lainnya, kalau seandainya tidak ada kegiatan itu dikawatirkan yang muda apabila mencari pasangannya takutnya mencari pasangan hidup adalah orang yang sesuku dengannya.

Itulah salah satu manfaat yang dapat diambil dari kegiatan tersebut. Jika dilihat lebih jauh manfaat manjalang mintuo dan manjalang mamak, secara umum dapat kita ambil beberapa manfaatnya.

1. Menjalin hubungan silaturahmi

Baik manjalang mintuo atau mamak akan memberikan manfaat bagi kita yaitu terjalinnya hubungan baik antara mertua dan saudara-saudara mertua. Ini adalah awal terciptanya suatu keharmonisan pasangan yang baik. Sebab menikah secara fisik memang hanya berdua tetepi persaudaraan tentunya antara keluarga besar laki-laki dengan perempuan.

Sedangkan manjalang mamak akan didapatkan hubungan baik antara mamak dengan kemenakan. Baik mamak dalam suku atau mamak adik atau kakak dari ibu. Juga akan mengantarkan kepada kebahagiaan dan keakraban. Singkatnya akan terasa hidup punya mamak dan punya kemenakan.

2. Saling mengenal

Manjalang mamak atau manjalang mintuo akan memberikan manfaat saling mengenal. Dengan saling mengenali hubungan baik akan meninggikan persatuan keluarga. Juga akan melahirkan bak satu batang tubuh. Jika bagian yang satu sakit akan merasakan juga yang lainya. Persaudaraan akan kokoh dan kuat.

3. Saling mengingatkan kebaikan

Jika sudah punya hubungan baik dan saling mengenal tentunya akan mudah memberikan nasihat baik. Baik mamak kepada kemenakannya atau mertua kepada minantunya. Akan mudah dan tidak sungkan apabila menemui kejanggalan-kejanggalan yang barangkali bisa merusak kehidupan.

4. Mudah menanamkan nilai-nilai baik

Kehidupan itu tidak lepas dari nilai-nilai yang terkandung dalam masyarakat. Apalagi Minangkabau terkenal dengan Adat basandi Syara’, Syara’ basandi kitabullah, artinya nilai-nilai yang terkandung dalam masyarakat Minangkabau kemanapun dan kesudut Nagaripun kita pergi maka nilai-nilai itu tidak akan lepas dimasyarakat Minangkabau.

Maka akan mudah memberikan nasihat dengan nilai-nilai yang ada ditengah-tengah masyarakat baik mamak atau mintuo. Kehidupan orang Minangkabau tidak jauh beda antara satu nagari dengan Nagari lainnya. Sebab sandinya adalah Syara’ yaitu kepada kitab Allah ( Al Quran) dan Hadits.

Barangkali inilah beberapa poin manfaat dari manjalang mamak atau manjalang mintuo menurut penulis. Tradisi manjalang saat lebaran ini tentu bukan hal yang baru bagi masyarakat Minangkabau, akan tetapi tradisi ini sudah lama terbentang di masyarakat Minangkabau.

Tradisi manjalang ini hendaknya terpelihara dan terjaga agar generasi selanjutnya mampu berkembang dengan baik saat budaya lain masuk. Jangan sampai Cupak dialiah urang lalu. artinya, jangan sampai hilang atau bergeser kebudayaan atau tradisi kita orang Minangkabau karena budaya atau kebiasaan orang lain masuk kedalam kehidupan kita sehari-hari orang Minangkabau.(Rikotmi Hasindi, GURU UPTD SMPN 1 LUAK)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Amien Rais Bisa Merapat, Andre Rosiade: Semua akan Prabowo pada Waktunya

Temu Silaturahmi Alumni SMTI 98/99 Lahirkan Inovasi Untuk Almamater