Kurikulum Merdeka dirancang sebagai bagian dari upaya Kemendikbudristek untuk mengatasi krisis belajar yang telah lama kita hadapi, dan semakin parah akibat pandemi Covid-19 tiga tahun belakangan ini.
Krisis ini ditandai oleh rendahnya hasil belajar peserta didik, bahkan dalam hal yang mendasar seperti Literasi Membaca. Krisis belajar juga ditandai oleh ketimpangan kualitas belajar yang lebar antar wilayah dan antar kelompok soisal-ekonomi dalam kehidupan bermasyarakat.
Pemulihan sistim pendidikan dari krisis belajar tidak bisa diwujudkan melalui perubahan kurikulum saja, akan tetapi diperlukan berbagai upaya penguatan kapasitas guru dan kepala sekolah, pendampingan bagi pemerintah daerah, penataan sistim evaluasi, serta perbaikan berbagai insfrastruktur dan pendanaan yang lebih adil.
Kurikulum berpengaruh besar pada apa yang diajarkan oleh guru dan juga bagaimana materi tersebut diajarkan. Oleh sebab itu kurikulum dirancang dengan baik untuk mendorong dan memudahkan guru untuk mengajar lebih baik.
Kajian para akademik ini akan menjelaskan latar belakang, landasan empiris dan kerangka konseptual yang akan digunakan. Maka dalam merumuskan kebjiakan kurikulum baru juga akan mencakup Strategi Implementasi Kurikulum itu sendiri.
Selama dua tahun kedepan Kurikulum Merdeka akan terus disempurnakan berdasarkan evaluasi dan umpan balik dari berbagai pihak. Seiring dengan itu juga akan mengalamai revisi dan pembaruan secara berkala.
Platform Merdeka Mengajar yang telah dikeluarkan oleh Kemendikbudristek yaitu tentang bagaimana mengembangkan pemahaman bermakna dan pertanyaan Pemantik dalam proses kegiatan belajar mengajar di dalam kelas atau diruangan tertentu. Dalam mengembangkannya guru harus berkolaborasi dengan guru-guru lain yang mengajar di fase yang sama.
Hal ini didasari oleh optimalisasi peran guru yang dituntut untuk bisa semaksimal mungkin, membuat peserta didiknya bisa memahami meteri pembelajaran dengan baik dan bisa merasakan manfaatnya dari proses pembelajaran tersebut, dalam kehidupan sehari-harinya.
Dalam menjalankan proses kegiatan pembelajaran dikelas, guru harus mampu menyusun dan mengembangkan pemahaman bermakna dalam kegiatan belajar. Hal tersebut sangat berguna untuk membantu guru dalam menjelaskan manfaat dan tujuan peserta didik mempelajari materi pelajaran tersebut.
Selain mengembangkan pemahaman bermakna, guru juga dituntut untuk dapat menyusun dan mengembangkan pertanyaan pemantik. Pertanyaan pemantik yaitu, pertanyaan yang seharusnya bisa dijawab oleh peserta didik setelah mereka mempelajari materi pelajaran dikelas.
Dalam penerapannya pertanyaan pemantik dapat berupa satu pertanyaan untuk satu unit materi yang sudah dipelajari atau bisa juga berbeda-beda di setiap pertemuan. Banyaknya pertanyaan pemantik yang diberikan guru tergantung oleh konsep atau materi yang sedang dipelajari.
Apa Itu Pertanyaan Pemantik?
Pertanyaan pemantik adalah rangkaian beberapa pertanyaan yang dibuat oleh guru mengenai beberapa hal yang penting yang terdapat dalam suatu topik pembelajaran. Pada umumnya pertanyaan tersebut akan diturunkan dari pemahaman bermakna, kemudian akan didiskusikan bersama peserta didik sebelum memulai proses kegiatan pembelajaran dikelas kemudian dalam penerapannya pertanyaan pemantik ini dapat membantu peserta didik untuk mencapai pemahaman bermakna.
Apa yang dimaksud dengan Pemahaman Bermakna? Pemahaman bermakna adalah merupakan pemahaman yang diinginkan oleh guru ketika peserta didik sudah mencapai pemahaman tersebut, setelah mempelajari suatu topik tertentu.
Pemahaman bermakna akan menggiring peserta didik untuk mengetahui dan memahami tujuan pembelajaran dari suatu materi pembelajaran atau topik yang sedang dibahas. Dengan memahami tujuan pembelajaran tersebut motivasi peserta didik untuk belajar akan semakin bertumbuh.
Hal ini sesuai dengan dimensi-dimensi bahwa Profil Pelajar Pancasila, tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif saja akan tetapi juga akan menggambarkan sikap dan prilaku sesuai dengan jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia.
Cara membuat pertanyaan pemantik dapat melahirkan pemahaman yang bermakna adalah melalui beberapa tahapan, pertama, menuliskan ide yang terlintas dalam pikiran terkait topik pembelajaran. Pada kesempatan ini guru akan menuliskan beberapa ide yang muncul dari topik atau materi yang sedang dibahas.
Kedua, merumuskan pertanyaan pemantik dari ide-ide yang ditemukan dalam tahap satu. Dalam tahap ini pertanyaan pemantik harus mempunyai beberapa kriteria, diantaranya bentuk pertanyaan terbuka dan penting untuk diperdebatkan di kelas bersama peserta didik tanpa harus melakukan proses mencari tahu sebelumnya.
Kemudian pertanyaan yang dibuat dapat melahirkan beberapa pertanyaan baru di benak peserta didik dan memikat ketertarikan peserta didik untuk mempelajari topik pembelajaran.
Ketiga, menyusun pemahaman yang bermakna, dimana guru melakukan dengan menjawab pertanyaan diantaranya, setelah mempelajari materi ini apa yang bisa dipahami peserta didik? Setelah mamahami materi ini peserta didik diharapkan bisa melakukan apa?
Menyusun pemahaman bermakna dan pertanyaan pemantik tentu tidak semudah yang dibayangkan. Hal ini dikarenakan pada beberapa topik yang akan dibahas guru membutuhkan bantuan untuk merumuskan pemahaman bermakna dan pertanyaan pemantik.
Oleh sebab itu guru harus dapat berkolaborasidengan institusi ataupun pihak lain yang dapat memberikan pemahaman bermakna bagi peserta didik. Kemudian dapat bermanfaat pertanyaan pemantik saat pembelajaran di kelas(http://www.yoru.my.id.2022).
Manfaat pertanyaan pemantik, dapat merangsang aktivitas berpikir peserta didik, sehingga guru dapat menghasilkan atmosfer kelas yang kondusif dan menyenangkan, yang mana peserta didik akan bersikap aktif dalam bertindak dan berpikir,serta dapat mengembangkan kemampuan nalar berpikir kritis peserta didik.
Dapat memfasilitasi komunikasi peserta didik sehingga guru dapat mengkomunikasikan elemen-elemen atau topik penting yang harus dibahas peserta didik. Sehingga peserta didik dapat meningkatkan pemahaman dan pandangan mereka, terhadap topik yang sedang dibahas dan juga peserta didik dapat memainkan pemikiran logis mereka.
Ini untuk menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Dapat memperkuat konseptualisasi. Dalam penerapannya dapat membantu guru untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi atau topik yang sedang dipelajari, dan juga membentuk peserta didik untuk membentuk konsep pembelajaran yang baru.
Tentunya dengan melakukan identifikasi pengetahuan awalmereka melalui beberapa pertanyaan. Dapat menilai proses kegiatan pembelajaran dikelas. Dalam hal ini guru bisa mengetahui apakah peserta didiknya benar-benar memahami pembelajaran atau tidak.
Dan merupakan hal umum dilakukan guru untuk menilai hasil kegiatan belajar di dalam kelas. Selain dapat meningkatkan kemampuan kognitif peserta didik, pertanyaan pemantik juga merupakan sebuah teknik yang bisa digunakan peserta didik dalam Publick Speaking.
Biasanya dalam suatu kegiatan atau acara pembicara akan menggunakan pertanyaan pemantik untuk menarik perhatian para peserta untuk mengikuti topik yang sedang dibicarakan.
Pertanyaan pemantik dalam penerapan kurikulum merdeka ini adalah lebih relevan dan interaktif dimana pembelajaran melalui kegiatan projek akan memberikan kesempatan yang lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasikan isu-isu aktual, misalnya isu lingkungan, kesehatan dan lainnya untuk mendukung pengembangan karakter peserta didik, dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.
Berdasarkan beberapa penjelasan diatas, bahwa pertanyaan pemantik sangatlah memiliki peranan yang penting dalam penerapan Kurikulum Merdeka ini. Diantaranya, dapat menstimulus kemampuan kognitif dan efektif peserta didik, dapat menguji kemampuan peserta didik, mengkomunikasikan ide, memperkuat konseptualitas serta dapat mengevaluasi suatu kreatifitas yang dilakukan peserta didik.
Implementasi kurikulum merdeka memberikan perubahan besar terhadap guru dan peserta didik. Dengan mengedepankan proses pembelajaran yang esensial dan minat bakat. Proses ini akan menjadi sebuah interaksi yang sesuai dan menciptakan ruang pembelajaran yang lebih positif.
Dampak yang terjadi dengan Implementasi Kurikulum Merdeka ini membuat proses pembelajaran diruang kelas terasa lebih merdeka. Sehingga akan melahirkan masyarakat yang berkembang secara positif dimasa mendatang.(Drs. Faisal Adri, GURU UPTD SMPN
3 BUKIKBARISAN)