in

UPTD SMPN 1 Kecamatan Payakumbuh Sedekah Ilmu Melalui Tulisan

Sesmi Anggia, S.Pd
Guru UPTD SMP Negeri 1 Kecamatan Payakumbuh

Sedekah adalah pemberian seseorang kepada orang lain secara sukarela dan ikhlas tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Sedekah tidak hanya berarti mengeluarkan atau menyumbangkan harta, namun sedekah mencakup segala amal atau perbuatan baik. Tujuan sedekah adalah ingin berbagi yang dimiliki kepada orang yang membutuhkan.

Kebanyakan orang berpendapat apabila sudah memiliki dan melebihi sesuatu dari kebutuhan, barulah dilakukan sedekah. Di samping itu, ada juga yang berpatokan bahwa sedekah itu adalah memberikan harta (uang atau benda) kepada orang lain.

Sehingga seseorang yang tidak punya kelebihan uang/benda, tentunya tidak akan pernah melakukan sedekah itu. Padahal yang paling sederhana, sedekah bisa disampaikan melalui sapaan dan senyum yang menyejukkan.

Manfaat sedekah, selain bernilai ibadah ternyata juga bermanfaat untuk kesehatan tubuh manusia. Rasa ingin memberi saja sudah dapat mengubah otak menjadi lebih aktif, ramah, dan meningkatkan suasana hati yang damai setiap saat. Makanya bagi orang yang mengetahui dahsyatnya nilai berbagi, pastilah tak mau melewatkannya selagi punya kesempatan.

Bagaimana pula dengan sedekah ilmu melalui tulisan?

Kutipan makna sedekah tidak terbatas kepada harta saja, tentunya ilmu/pengetahuan yang dibagikan melalui tulisan jauh lebih bergengsi jika si penerima bisa memanfaatkannya. Sepanjang ilmu tersebut digunakan, nilai atau pahalanya akan terus mengalir kepada si empunya tulisan.

Bahkan yang jadi renungan bagi kita, penerima sedekah itu bukanlah orang miskin saja. Sangat banyak orang kaya yang haus dan sengaja mencari pemberian orang. Siapa orangnya, tentunya orang hebat yang gemar membaca.

Mereka orang hebat adalah orang kaya dengan ilmu, namun mereka tidak merasa puas dengan yang mereka dimiliki, sebalinya juga tidak serakah karena suka mencari dan mau pula membagi. Mereka akan mengisi waktunya dengan membaca melalui tulisan-tulisan yang ditulis oleh penulis.

Pembaca otomatis bertambah ilmu/pengetahuannya, serta kekayaan mereka akan berlimpah. Nantinya kekayaan ilmu yang mereka peroleh akan disumbangkan lagi melalui tulisan-tulisannya untuk para pembaca berikut. Maka terjadilah proses sedekah antara penulis dan pembaca.

Penulis memperoleh hadiah berupa pahala, kesehatan, dan kebahagiaan tersendiri. Sepanjang penulis mau berbagi pengalaman, ilmu, dan ide kreatifnya, yakinlah si penulis itu tidak akan pernah kehabisan gagasan bahkan semakin cerdas.

Siapa saja yang bisa melakukan sedekah tulisan kepada pembaca?

Jawabannya adalah mereka yang berani mencoba. Takut salah merupakan penghambat untuk berbuat baik sepanjang seseorang tidak berniat salah. Seandainya terjadi kesalahan yang tidak disengaja lalu ada kritikan atau masukan dari para pembaca, berarti tulisan mereka diperlukan bagi banyak orang.

Buktinya dibaca bukan diabaikan, sepumpama sebuah buku yang dipajang di rak buku dan bertahun-tahun tak tersentuh oleh pembaca. Tentunya tidak akan ada yang mengomentarinya, serta belum tersampaikan dengan utuh ilmu yang disedekahkan itu. Disadari lagi, bahwa manusia/penulis tak luput dari kesalahan dan kekilafan.

Apalagi perkembangan ilmu dan teknologi makin hari semakin hebat dan heboh. Kesimpulannya, semua orang dapat bersedekah ilmu melalui tulisan dengan syarat menulis dan tidak takut salah.

Bagaimana caranya melakukan sedekah ilmu melalui tulisan?

Cara sederhana, mulailah sekarang karena telah mengetahui bahwa tulisan akan sangat bermanfaat bagi orang lain, jangan menunda kesempatan. Semakin sering menulis, tentunya akan menjadi kebiasaan dan akhirnya menjadikan kebutuhan.

Jangan takut salah, ingat manusia tidak akan luput dari kesalahan. Jangan pikirkan, dibaca atau tidak tulisan yang ditulis itu oleh orang. Sepanjang berniat baik tentunya suatu saat akan terjawab juga. Lalu tulisan itu bisa dibukukan, atau dijadikan artikel.

Artikel bagusnya disebarluaskan melalui media digital atau media cetak dengan mengikuti aturannya. Satu di antaranya, Laman Guru Padang Ekspres adalah momen terbaik para guru dan pegawai untuk berbagi ilmu/pengetahuan.

Berarti guru tidak hanya membagikan ilmu di sekolah kepada siswanya, bahkan punya peluang untuk bersedekah kepada orang banyak. Sebagaimana yang sudah dilakukan oleh penulis-penulis sebelumnya, hingga sekarang tulisan tersebut tidak pernah basi.

Kriteria tulisan yang baik dan terpakai seperti apa?

Tulisan di media digital atau cetak diharapkan bernilai ilmu pengetahuan, apapun bentuknya. Bisa berupa ilmiah, sastra, dan sebagainya. Perlu dihindari unsur sara yang dapat mengakibatkan perpecahan.

Akan tetapi, perlu diperhatikan juga kekiniannya sehubungan dengan kepentingan dan kemanfaatnya. Di samping itu, jangan diabaikan tata cara penulisan yang baik dan benar, serta mudah dipahami oleh pembaca.

Dengan demikian, semakin ramai orang bersedekah melalui tulisan yang bernas, tentunya masyarakat akan semakin pintar baik si penulis mau pun si pembaca. Hal tersebut akan menjawab, geliat literasi sangat dibutuhkan untuk menjadikan masyarakat yang literat. Semoga saja. (***)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Padangpanjang Terima Penghargaan Nirwasita Tantra 2021

Simak Format NPWP Baru Berikut Ini…