in

UPTD SMPN 3 Harau: Kelas Merdeka Belajar, Perhatikan Kodrat Alam dan Zaman

Lili Gustina, S.Pd
(GURU UPTD SMPN 3 HARAU)

Salah satu upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memajukan pendidikan Indonesia adalah dengan menghadirkan langkah transformasi pendidikan yang saat ini dikenal dengan Merdeka Belajar.

Konsep Merdeka Belajar itu sendiri hadir dari filosofi Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara, yang menekankan pendidikan harus memerdekakan murid, baik merdeka lahir maupun merdeka batinnya.

Murid tidak lagi dipaksa untuk menyerap ilmu dengan cara yang sama, dengan sebuah ruangan kelas yang sama dan terbatas, sehingga pembelajaran yang didapat hanya sebatas teori yang disampaikan guru di dalam kelas.

Menilik kembali filosofi Ki Hajar Dewantara yang menjadi landasan lahirnya konsep Merdeka Belajar, maka kita juga harus memahami tujuan pendidikan yang diharapkan dari merdeka belajar itu sendiri.

Tujuan Pendidikan tersebut menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tingginya. Baik sebagai manusia, maupun sebagai anggota masyarakat.

Oleh sebab itu, kita sebagai guru hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat sejak kanak-kanak. Agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya), hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.

Kodrat murid yang harus diperhatikan guru dalam pembelajaran dalam mewujudkan Merdeka Belajar tersebut terbagi atas Kodrat Alam dan Kodrat Zaman. Kodrat alam diartikan sebagai lingkungan alam tempat murid berada, baik kultur budaya maupun kondisi alam geografisnya.

Sedangkan kodrat zaman diartikan perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu yang nantinya dihubungan dengan cara serta strategi guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas.

Sekarang bagaimana kita menciptakan kelas merdeka belajar dengan memperhatikan kedua kodrat tersebut? Jawabannya jelas, kelas dengan merdeka belajar dapat terwujud jika guru dalam proses pembelajarannya memperhatikan tuntunan kodrat alam dan kodrat zaman muridnya.

Seperti halnya di UPTD SMPN 3 Kecamatan Harau yang memiliki alam yang berbeda dengan di UPTD SMPN 1 Kecamatan Harau. Walaupun mereka berada pada satu kecamatan yang sama. Secara geografis murid UPTD SMPN 3 Kecamatan Harau berada di daerah wisata tentu mempengaruhi karakter murid itu sendiri.

Untuk itu, guru harus memperhatikan karakter murid tersebut dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga pembelajaran berdiferensiasi dapat terwujud dengan memperhatikan profil belajar murid.

Dalam kodrat zaman, guru diharapkan memperhatikan zaman murid yang saat ini tumbuh dan berkembang. Karena seperti yang kita ketahui bersama, zaman sekarang murid kita tumbuh di era digital di mana segala sesuatu dibantu oleh teknologi.

Dengan memperhatikan kodrat zaman, guru sudah seharusnya menghadirkan pembelajaran berbasis tekonologi dan tidak lagi terpaku kepada buku cetak atau panduan. Banyak hal yang bisa dilakukan guru untuk menghadirkan pembelajaran sesuai zaman ini.

Antara lain menggunakan aplikasi-aplikasi pembelajaran, game sebagai ice breaking, kuis, serta menghadirkan video-video pembelajaran yang bisa dibuat sendiri, atau pun yang diambil dari youtube.

Dengan menghadirkan pembelajarn berbasis teknologi, maka guru akan menghadirkan pembelajaran kreatif dan inovatif yang tentunya nanti menghadirkan rasa bahagia dan senang dalam diri murid. Sehingga tujuan pendidikan dalam merdeka belajar ini dapat terwujud.

Jadi, sudah seyogyanya kita sebagai guru memperhatikan kedua kodrat tersebut dalam pembelajaran yang kita laksanakan di kelas. Kita harus bisa memuliakan perubahan, dari hal kecil ini. Karena berdampak besar dalam terciptanya kelas merdeka belajar, merdeka lahir dan batin untuk murid.(Lili Gustina, S.Pd, GURU UPTD SMPN 3 HARAU)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Masjid Istiqlal Tempat Favorit Ngabuburit

Wawako Asrul Serahkan Hibah Masjid Rp 30 Juta