PROHABA.CO – VARIAN baru virus corona terus bermunculan. Salah satunya adalah tipe B.1.1.7 yang telah ditemukan di empat provinsi di Indonesia.
Melihat kondisi ini, ahli epidemiologi Indonesia dan peneliti pandemi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menegaskan, jika masih terus tidak terkendali, maka varian baru virus corona masih akan terus muncul lagi yang lainnya.
Menurut Dicky, kehadiran varian baru virus corona di Indonesia baru tahap awal dari fase 1 pandemi dan implikasi dari kehadiran umumnya memang belum begitu signifikan.
“Untungnya belum terlalu terkena ini (dampak varian baru), karena ini baru masuk fase awal sekali,” kata Dicky kepada Kompas.com, Selasa (9/3/2021).
Namun, jika ke depannya strategi pencegahan dan pengendalian pandemi tidak diperkuat secara optimal oleh semua kalangan dan lapisan masyarakat–dengan intervensi yang tegas dan jelas dari pihak-pihak berwenang–maka berpeluang akan muncul strain atau varian baru dari virus SARS-CoV-2.
Generasi baru itu justru lebih cepat menular dan lebih berbahaya dalam menginfeksi.
“Kalau ini tidak ditingkatkan, artinya akan melahirkan siklus yang akan memperburuk keadaan.
Juga kondisi pandemi yang tidak terkendali akan melahirkan juga mutasi-mutasi baru yang pada gilirannya akan ada strain baru yang semakin merugikan,” tegasnya.
Baca juga: Empat Varian Baru Virus Corona yang Bikin Gusar
Akibatnya, virus corona yang menyebar semakin banyak dan semakin leluasa menginfeksi manusia, bahkan bisa saja menyerang hewan.
Cara pengendalian