Lestari Moerdijat
Jakarta, BP–Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat (Rerie) meminta semua pihak menentang doktrin ajaran Misoginis bernuansa kebencian terhadap kaum perempuan.
“Kita tidak boleh menutup mata dengan adanya doktrin ajaran agama misoginis, kebencian terhadap perempuan dan anak. Kita tidak tahu ajaran itu datang dari mana,” tutur Rerie dalam diskusi Empat Pilar MPR RI di Media Center, Jakarta, Jumat, (4/12).
Dialog dengan tema ‘Peran Wanita Dalam Membangun Semangat Kebangsaan’ itu dihadiri Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid dan I Gusti Agung Putri Astrid, Staf Khusus Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA).
Menurut Rerie, akar persoalan misoginis bersumber dari dongeng atau mitos klasik yang telah terakumulasi dalam sejarah panjang dan bukan bersumber dari ajaran agama mutlak.
“Saat ini entah bagaimana ya, tiba-tiba menjadi luar biasa dan kemudian ada kultur yang tidak pernah kita kenal masuk di tempat kita,”kata Rerie.
Dikatakan, kemerdekaan Indonesia tak lepas dari peranan perempuan seperti Cut Nyak Dien, Cut Nyak Meutia, Laksamana Malahayati, Nyi Ageng Serang dan Martha Christina Tiahahu, dan Dewi Sartika.
Mereka adalah pahlawan yang rela mengorbankan harta, jiwa dan raga untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
“Ini sejarah besar perempuan hebat dan luar biasa. Kita tidak bisa pungkiri perempuan memegang peran penting di Indonesia,”katanya.
Rerie berharap perempuan masa kini berkesempatan sama dengan pria dalam segenap kegiatan pembangunan di segala bidang kehidupan.
“Mari sama sama mengawal kedaulatan rakyat. Bukan sekedar wacana, tapi bisa menjadi gerakan konkrit,” Jelas Rerie.#duk
