Jakarta (ANTARA News) – Wakil Presiden M. Jusuf Kalla mengusulkan agar program Empat Sehat Lima Sempurna diaktifkan kembali sebagai bagian upaya mengatasi gizi buruk kronis (stunting) pada anak.
“Tadi Pak Wapres meminta TNP2K untuk menajamkan program untuk mengatasi gizi buruk ini, salah satunya mengaktifkan kembali Program Empat Sehat Lima Sempurna,” kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani usai menghadiri Rapat Penanganan Stunting di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu.
Rapat penanganan masalah anak kurang gizi kronis, yang termasuk dalam program kerja Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) itu dipimpin Wapres Jusuf Kalla selaku ketua TNP2K.
Puan menjelaskan bahwa Program Empat Sehat Lima Sempurna yang mengajak masyarakat untuk makan dengan menu seimbang, yakni nasi, sayuran, daging atau ikan, buah-buahan dan dilengkapi dengan susu, akan digalakkan kembali di fasilitas pendidikan serta kesehatan, melalui kampanye sosialisasi intensif.
“Ya, kira-kira sama seperti Program Empat Sehat Lima Sempurna saat saya masih SD. Ada poster-poster, makan bersama, penyuluhan dan sebagainya,” kata Puan.
Namun, Puan menambahkan bahwa Wapres meminta pengaktifan kembali Program Empat Sehat Lima Sempurna yang pertama kali digalakkan Pemerintah RI oleh Presiden Soekarno pada 1955 itu direvisi agar lebih efektif dan masyarakat tidak salah kaprah dalam memahaminya.
Menurut dia, usulan Wapres tersebut akan segera ditindaklanjuti di bawah koordinasi Kementerian Kesehatan, termasuk memastikan waktu program itu dimulai kembali.
“Kita tunggu dulu dalam dua minggu ke depan ini akan dibahas, tapi yang jelas tidak akan lama,” kata Puan.
Menurut data TNP2K, sekira 37 persen atau 9 juta anak di Indonesia mengalami masalah gizi sangat buruk dengan penyebaran yang hampir merata di seluruh wilayah Indonesia dan lintas kelompok pendapatan.
Rapat TNP2K penanganan gizi sangat buruk tersebut juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Kesehatan Nila Moeloek dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Hadir pula Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, dan Menteri Percepatan Pembangunan Nasional/Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro.
Rapat juga dihadiri Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Surya Chandra Surapaty dan Direktur Bank Dunia Indonesia Rodrigo Chaves.
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2017