Semangat pelaku usaha rendang di Payakumbuh, dalam memasarkan makanan terlezat di dunia ini, mulai berbuah manis.
Paling tidak, pelaku usaha rendang yang tergabung dalam Koperasi Pemasaran Anak Nagari Minangkabau (Kopas Anam) dan Koperasi Sentra Rendang Payo, sudah menjalin kontrak selama 10 tahun dengan Toko Indonesia di Jerman, untuk pemasaran rendang, dengan kebutuhan 1,5 ton setiap bulan.
”Kita sudah kontrak engan Toko Indonesia di Jerman selama 10 tahun. Ke depan, kita akan memenuhi permintaan 1,5 ton bumbu rendang perbulan untuk dikirim ke Jerman,” kata Ketua Kopas Anam Fibrianti Takarina kepada wartawan di Payakumbuh, Rabu siang (27/7).
Sehari sebelumnya atau Selasa (26/7), pengurus Kopas Anam dan Koperasi Sentra Rendang Payo, sudah mengirim 1 ton bumbu rendang ke Jerman. Proses pengiriman ini, disaksikan Wakil Wali Kota Erwin Yunaz, bersama Kepala Disnakerin Yunida Fatwa dan Sekretaris Disnakerin Doni Saputra.
Menurut Fibrianti Takarina, 1 ton bumbu rendang yang dikirim perdana ke Jerman, diproduksi di Sentra IKM Rendang Payakumbuh selama tujuh hari. Proses produksinya, tidak hanya melibatkan anggota Kopas Anam, tapi juga berkolaborasi dengan Koperasi Sentra Rendang Payo.
”Alhamdulillah, setelah melalui quality checking dan dipacking, akhirnya rendang kita bisa dilepas ke Jerman. Mudah-mudahan, ini menjadi awal yang baik,” kata Fibrianti Takarina yang pada 18 Juli lalu, mengajak Ketua Ikatan Perantau Minang di Hamburg, Jerman, Budi Indra, melihat Sentra Rendang Payakumbuh.
Senada dengan Fibrianti Takarin, Ketua Koperasi Sentra Rendang Payo Ira Zahar juga bersyukur, produk rendang dari The City of Randang (Kota Rendang), secara resmi bisa dijual ke luar negeri.
”Manfaat adanya ekspor adalah koperasi jadi berproduksi. Produk kita bisa dikenal luar negeri, Sentra IKM kita bisa terus termanfaatkan,” kata Ira.
Wakil Wali Kota Payakumbuh Erwin Yunaz menyebut, pengiriman bumbu rendang ke Jerman oleh Kopas Anam dan Koperasi Sentra Payakumbuh, merupakan ekspor perdana rendang Payakumbuh ke Jerman, dengan legalitas izin ekspor yang lengkap.
“Alhamdulillah, kerja keras kita selama ini membuahkan hasil, buktinya rendang kita secara resmi dieskpor ke Jerman,” kata Erwin Yunaz.
Dia menyebut, salahsatu muara dari branding City of Randang adalah ekspor rendang ke mancanegara. Pemerintah daerah berkewajiban memfasilitasi rumbuh kembang UKM dengan pilihan sarana dan prasarana yang tepat, perlu pemikiran yang matang.
”Kemudian, dilakukan pengawasan dan capaian yang terarah dan terukur. Sebab, banyak yang gagal karena tidak diawasi dan tidak jelas targetnya. Yang jelas, pondasi untuk mengembangkan usaha IKM sudah dibuat, tinggal bagaimana kedepan menjamin keberlanjutan usaha mereka,” kata Erwin.
Dia juga menyebut ekspor rendang kali ini semakin menguatkan keterlibatan Kota Payakumbuh dalam menyukseskan program Spice Up The World bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang telah dicanangkan beberapa waktu lalu. ”Semoga ini menjadi titik awal rendang Payakumbuh mendunia,” ujar Erwin. (frv)