in

Yogi Resmana: Tunaikan Nazar Kelilingi Singkarak

Sempat tidak mendapat dukungan dari orang tua, perlahan namun pasti Yogi Resmana mampu mewujudkan cita-citanya menjadi penyanyi profesional dan mengorbitkan album sendiri. Bagaimana kiprah pria kelahiran 30 November 1992 itu.

Kepada Padang Ekspres, Yogi sapaan akrabnya, bercerita, proses melahirkan album perdananya pada pertengahan tahan 2016 lalu itu, diiringi dengan nazarnya untuk mengelilingi Danau Singkarak dengan berjalan kaki. Alhasil seusai album perdananya itu diorbitkan, dia pun mesti menunaikannya.

“Yogi bersyukur, akhirnya mimpi ingin melahirkan album musik sendiri terwujud dan telah beredar,” aku Mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang itu.

Dalam album pop Minang itu berisikan sederetan lagu Minang hits, seperti Singel Bungo Panutuik Sayang. Lalu, Batenggang Jo Biduak Tirih dan Dendang Putuih Cinto. 

Sejak kecil, Yogi suka membeli kaset VCD dan suka berkaraoke. Hal itu, membuatnya makin percaya diri dengan kualitas suara yang dimilikinya. Memasuki kelas 5 SD, Yogi memberanikan diri mengikuti perlombaan nasyid dan kasidah.

Waktu itu, Yogi mampu menorehkan hasil gemilang. Keberhasilan itu, membuatnya semakin yakin bernyanyi dan mengikuti sejumlah ajang pencarian bakat melalui bernyanyi.

Keberhasilan Yogi menorehkan hasil terbaik di sejumlah ajang festival baik di tingkat kelurahan hingga Sumbar, membuat sang ibunya yang awal menentang, berbalik mendukung pilihannya.

“Mama awalnya memang tidak suka dengan hobi Yogi ini (bernyanyi, red) dengan alasan mengganggu sekolah dan pesimis pada setiap ajang yang diikuti, tapi Yogi tetap gigih dan mengikuti lomba bernyanyi. Alhamdulillah Yogi berhasil mengoleksi 21 penghargaan di semua ajang. Sehingga, mama akhirnya berbalik mendukung,” ujar putra ketiga dari lima bersaudara ini.

Sayangnya, meski sudah mengorbitkan album sendiri, namun hal itu tidak dapat disaksikan mama tercinta, Arneti. Sang mama terlebih dahulu dipanggil Sang Maha Kuasa. Biar begitu, Yogi tetap yakin mamanya sangat berbangga atas apa yang telah diperolehnya.

“Mama telah tiada sejak tahun 2011 lalu. Tapi, Yogi yakin mama sangat bahagia menyaksikan apa yang telah Yogi capai saat ini, dan Yogi terus bertekad terus membanggakan orang-orang yang mencintai Yogi,” tekadnya.

Seiring dengan itu, Yogi sering mengisi kesempatan dan menghibur di panggung hiburan, khususnya di Padangpanjang. Sehingga dukungan dari sanak keluarganya, serta sponsor dari beberapa perusahan untuk mengorbitkan album bersama YR Production terus bermunculan.

Sehari setelah peluncuran album itu, Yogi menunaikan nazarnya berjalan kaki mengililingi Danau Singkarak. Langkah itu dimulainya sejak pagi hari sekitar pukul 06.30 hingga pukul 20.30.

“Album beredar, nazar langsung Yogi tunaikan dan berhasil mengelilingi danau sesuai nazar itu,” kenang mahasiswa semester VI, jurusan Kerawitan itu.

Kini, selain disibukkan sebagai mahasiswa, harinya juga diisi dengan bergabung dalam sanggar Taruko Padangpanjang, Zircm Managemen sebagai pengisi acara di setiap undangan.

Di samping itu, Uda Wisata Kota Padangpanjang Tahun 2013 itu juga disibukkan dengan usaha rendang dan aneka kue di kediamannya, Kelurahan Tanah Hitam, Kecamatan Padangpanjang Barat.

Pemilik nama asli Prayogi itu berharap dapat terus eksis di belantika musik Minang dan mampu mewujudkan mimpinya berkarier di tingkat nasional. Baginya, kehadiran di musik Minang dan bersaing dengan banyaknya talenta penyanyi Minang, bukanlah sebagai bentuk persaingan.

Tapi, sebagai wujud pemberian warna bagi kemajuan musik Minang itu sendiri. Di sisi lain, tekadnya terus berusaha membanggakan kampung halamannya Padangpanjang, serta dapat melahirkan album-album berikutnya.

“Tentu sangat ingin membanggakan Kota Padangpanjang ini, orang-orang yang mencintai Yogi terus belajar dan mencintai hobi Yogi jalani saat ini dengan karakter suara Yogi miliki,” paparnya. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

RPP SD Kelas 1 Kurikulum 2013 Edisi Revisi

Harga BBM dan Listrik Tetap hingga Juni