Yayasan Pusat Kebudayaan Minangkabau (YPKM) di bawah ketua Dewan Pembina Irman Gusman bekerja sama dengan sejumlah insan akademis dari Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang, Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat dan praktisi budaya akan menyelenggarakan acara tutup tahun 2022, bertajuk “Orasi dan Seminar Kebudayaaan” pasa 22-23 Desember 2022 di Kota Padang.
“Acara ini kegiatan ketiga dari proses rangkaian panjang menuju puncak acara gelaran “Kongres Kebudayaan Indonesia: Menuju Indonesia Emas tahun 2045,” ujar Irman Gusman dalam rilis yang diterima Padang Ekspres, Selasa (20/12/2022).
Ketua DPD RI periode 2009-2016 Kongres itu menambahkan bahwa kegiatan tersebut nanti berisi subtansi, yakni membawa Indonesia Maju berbasis pada kekayaan kebudayaan.
Rangkaian kegiatan sebelumnya yang telah dilaksanakan adalah launching Kongres Kebudayaan pada 9 Agustus 2022 dan seminar hasil survei kebudayaan nasional pada 5 September 2022 di Hotel Santika Premiere Padang.
Orasi Kebudayaan akan diadakan pada 22 Desember 2022 di Hotel Truntum Padang. Seminar Kebudayaan akan dilaksanakan pada l 23 Desember 2022 di Convention Hall, Universitas Andalas.
Acara ini didasari pada lima alasan utama, yakni Indonesia sebegai negara dengan kemajemukan budaya yang tidak ada bandingnya di dunia, 1.340 suku bangsa menurut sensus pada 2010 dengan kekayaan wujud kebudayaan, baik yang benda (tangible) maupun yang tak benda (intangible).
Kemudian, Indonesia telah mejadi negara adidaya dalam bidang kebudayaan dan dunia mengakuinya melalui statement dari UNESCO pada 2017. Lalu, modal kebudayaan belum ditempatkan secara signifikan dalam kebijakan pembangunan nasional untuk kemajuan negara
“Tujuan acara ini adalah membangun kesadaran dan sensitifitas para pembuat kebijakan untuk memasukkan kebijakan kebudayaan dalam berbagai agenda pembangunan. Sejauh mana, kebudayaan Indonesia telah ditempatkan sebagai bahan dasar, modal dan kekuatan bagi kebijakan Pembangunan di sektor-sektor strategis,” tambahnya.
Pada hari pertama, acara ini akan mengadakan Orasi Kebudayaan yang akan disampaikan Dirjen Kebudayaan, Kemendikbud Ristek Hilmar Farid bertajuk *Kebudayaan Sebagai Modal Pembangunan Nasional dan Public Goods.”
Hari kedua, seminar kebudayaan yang akan menghadirkan beberapa tokoh nasional dan daerah Sumatera Barat tentang kebudayaan dalam kebijakan pembangunan dari perspektif yang berbeda.
Nara sumber adalah Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah sekaligus membuka Acara serta pbicara dengan topik “Kekuatan Kebudayaan Daerah (Minangkabau) bagi Kemajuan dan Kesejahteraan Masyarakat.”
Narasumber kedua adalah, Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Kelautan dan Perikanan RI/ Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Andalas dengan topik “Kebijakan Kebudayaan Maritim bagi Pembangunan Nasional berbasis Kelautan dan Perikanan,”. Kemudian Arcandra Tahar, Komisaris Utama PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk dengan topik “Posisi Kebijakan Kebudayaan dalam Kebijakan Energi dan Mineral.
Selanjutnya Fadli Zon, Tokoh Kebudayaan Nasional dengan topik “Kebijakan Kebudayaan dalam Kepentingan Politik Pembangunan Indonesia”, lalu Gumilar Rusliwa Soemantri, Mantan Rektor UI/Komisaris PT Aneka Tambang Tbk dengan topik Pembangunan Sosial dalam Kemajemukan Budaya Bangsa”.
Pembicara lainnya, Prof. Dr. Nursyirwan Effendi, Akademisi/Antropolog/ Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Andalas
dengan topik “Penguatan Kebijakan Kebudayaan bagi Kebijakan Pembangunan Nasional.”
Lalu, Yus Datuak Parpatiah, Tokoh Budayawan Minangkabau yang juga Penerima Anugerah Kebudayaan Sumatera Barat 2021. Yus mengangkat topik “Pemajuan Kebudayaan Minangkabau untuk Pelestarian dan Warisan Generasi Mendatang” serta Yasnidar Wahab, Tokoh Perempuan Minangkabau dengan topik *Peran Perempuan dan Adat dalam Pembangunan Daerah.”
“Orasi dan Seminar Kebudayaan ini mengundang sekitar 200 peserta dari berbagai unsur, baik pemerintahan, akademisi, praktisi dan komunitas yang konsern dengan kebudayaan,” tambahnya.(rel)