in

Ada Lukisan Unik Berisi Pesan Keselamatan Jalan di Halte Bus Trans Padang, Penasaran? Ini Lokasinya

PADANG, METRO—Lima halte bus Trans Padang yang terlihat lusuh, kini menjadi lebih menarik, dengan hadirnya berbagai lukisan indah. Lukisan tersebut, karya seni beberapa komunitas artis mural di Kota Padang.

Tidak hanya sekedar gambar, lukisan tersebut mengandung pesan moral, agar selalu mengutamakan keselamatan di jalan raya, mematuhi protokol Covid-19 dan mengajak masyarakat untuk bersepeda.

Lima halte yang disulap seniman mural di Kota Padang tersebut, di lokasi Jalan Khatib Sulaiman, Jalan Simpang Tunggul Hitam Padang, Simpang Gia, depan simpang menuju Asrama Haji Tabing Padang dan di depan bekas pabrik Asia Biskuit, Tabing Padang.

Kompetisi mural dilaksanakan sejak Kamis-Jumat (17-18/9) dan merupakan rangkaian kegiatan Pekan Nasional Keselamatan Jalan Tahun 2020 serta Hari Perhubungan Nasional, yang dilaksanakan Kementerian Perhubungan RI melalui Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah III Provinsi Sumbar.

Kepala BPTD Wilayah III Provinsi Sumbar, Deny Kusdyana mengatakan, pihaknya memilih mural pada Pekan Nasional Keselamatan Jalan Tahun 2020 dan Hari Perhubungan Nasional, karena di Provinsi Sumbar kegiatan ini relative baru. “Kita ingin memperkenalkan mural, agar menjadi menarik. Dengan mural, ada kampanye keselamatan jalan,” ungkap Deny saat membuka kompetisi mural, di Halte Bus Trans Padang di Jalan Khatib Sulaiman.

Dengan kondisi Covid-19 yang tidak bisa menghadirkan banyak orang, melalui mural, BPTD Wilayah III Provinsi Sumbar tetap ada aksi dengan menggelar lukisan di ruang kosong fasilitas publik. Sosialisasi melalui mural, tidak hanya sekedar mengusung tema keselamatan jalan, tetapi juga sosialisasi mengajak masyarakat mematuhi protokol kesehatan Covid-19 serta membudayakan bersepeda. Hal ini bertepatan dengan lahirnya Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) No 59 Tahun 2020 tentang Keselamatan Pesepeda di Jalan.

Kenapa mural di halte Bus Trans Padang? Deny menyampaikan, karena halte merupakan tempat keluar masuknya penumpang Bus Trans Padang dan masyarakat sering lalulalang. “Halte fasilitas publik yang sering dikunjungi masyarakat. Lukisan yang mengandung pesan keselamatan di halte ini bisa sering dilihat masyarakat,” ungkap Deny.

Selain kompetisi mural, Deny menyebut, Pekan Nasional Keselamatan Jalan Tahun 2020 ini juga diisi kegiatan lainnya. Tanggal 14 September lalu, diawali dengan sosialisasi melalui media elektronik radio di Kota Padang. Juga ada sosialisasi media luar ruang, seperti baleho dan umbul-umbul.

Kegiatan berikutnya, web seminar (webinar) 24 September. Webinar tidak menghadirkan orang banyak di suatu ruangan hotel dan secara virtual. Juga ada Virtual Rally Fun Bike, yakni games bersepeda yang dilepas di Kantor Dishub Provinsi Sumbar oleh Gubernur Sumbar dan Forkopimda terbatas.

Kemudian acara puncak 29 September, berupa pembagian hadiah menarik, talk show dan stand up comedy yang juga dihadiri Gubernur Sumbar nantinya. Meskipun demikian, tetap dibatasi kapasitasnya dan secara virtual, agar tidak melanggar protokol kesehatan Covid-19.

Kepala Dishub Provinsi Sumbar, Heri Nofiardi mengatakan, Pekan Nasional Keselamatan Jalan Tahun 2020 dan Hari Perhubungan Nasional di tengah pandemi Covid-19 butuh model baru, agar kegiatan berjalan tidak melanggar protokol kesehatan Covid-19.

“Di satu sisi kita dihadapkan ancaman Covid-19, di satu lain mencari model lain, agar seluruh profesi masyarakat tetap hidup. Salahsatunya di bidang seni. Berapa banyak seniman yang tidak ada kegiatan selama Covid-19,” ungkap Heri.

Dengan lomba mural yang dilaksanakan BPTD Wilayah III Provinsi Sumbar, merupakan model terbaru lomba melukis di tempat kosong. Karena ada pesan moral keselamatan lalu lintas yang disampaikan dengan tidak melanggar protokol kesehatan Covid-19.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumbar, Gemala Ranti mengapresiasi BPTD Wilayah III Provinsi Sumbar yang melibatkan seniman lukis dalam kegiatan kampanye Pekan Nasional Keselamatan Jalan Tahun 2020.

“Saya surprise sekali, BPTD Wilayah III Sumbar yang mengurus transportasi, juga memanfaatkan para seniman lukis untuk memviralkan kampanye keselamatan di jalan. Tidak bisa dipungkiri, Covid-19 sangat berdampak terhadap kehidupan seniman lukis. Kita berharap, apa yang dilakukan BPTD Wilayah III Provinsi Sumbar ini, dapat juga dilaksanakan semua stakeholder lainnya. Yakni memanfaatkan karya seniman di masa pandemi Covid-19 ini,” harapnya.(fan)

What do you think?

Written by virgo

Wajah Hukum secara Mutlak Tanggung Jawab Pemerintah

Jubir Reisa: Terapkan 3M dalam Keseharian Agar Putus Mata Rantai Pandemi