in

Aku Tidak Akan Kembali Menerimamu, Bahkan Jika Hatiku Masih Mencintaimu

Bagiku hubungan dibangun atas sebuah kepercayaan. Percaya bahwa kita dipertemukan karena sebuah alasan, dan untuk hal baik hubungan ini terwujudkan. Percaya bahwa kamu adalah pria yang paling sempurna diantara lainnya. Percaya bahwa perasaan kita akan menuntun pada hubungan selanjutnya.

Sampai akhirnya aku benar-benar termangu ketika suatu hari kamu meruntuhkan kepercayaan yang telah kubangun diantara jarak yang memisahkan. Jembatan kepercayaanku kini hancur-lebur, sehancur hatiku yang telah berubah serpihan.

Kamu mengatakan: kamu mencintaiku, lalu kamu bertanya apa aku mencintaimu? Ya, aku mencintaimu. Lalu apa masalahnya?

Masalahnya adalah karena rasa sepimu. Kamu mengatakan bahwa kamu ingin berkencan. Tak ingin lagi kamu menghabiskan malam minggu hanya dengan menatap layar smartphone memandangku di kejauhan. Kamu membutuhkan teman berbicara secara nyata, bukan hanya suara yang wujudnya tak ada dalam ruang yang sama.

Kamu ingin menyerah pada keadaan, sementara aku bersikeras bertahan. Tak tahukah kamu? Ada hati yang telah patah karena sikapmu. Aku tidak ingin menunjukkan kesakitan ini padamu. Tak mempedulikan perihku, aku masih ingin berjuang meraih kembali hatimu.

Dalam perjuangan yang berdarah-darah ini aku merasa kalah. Ketika chatting-chatting panjangku tak sedikit pun menyentuh rasamu. Aku beringsut mundur menjauhimu. Telah kulakukan segala cara, kini usaha terakhirku adalah mencoba untuk melepaskan saja.

Setelah semua hal menyakitkan ini, kenapa kamu justru kembali? Lagi, kamu katakan mencintaiku. Perasaanmu masih sama seperti dulu. Jika kau tahu, perasaanku pun masih sama untukmu. Tapi, aku tak akan mengatakannya. Diam. Meniru sikapmu waktu itu, aku tak berniat membuka suara.

Apa kamu kini telah menyesal meninggalkanku? Kamu bilang pergi dariku adalah kesalahan terbesarmu dan kamu meminta maaf atas hal itu. Kamu bilang, aku adalah satu-satunya dan tak akan pernah lagi kamu meninggalkanku. Kamu bilang, tolong percaya sekali saja apa yang kamu ucapkan itu.

Sebelum ini aku mempercayaimu lebih dari apa pun, aku pun tak menyangka jika kamu membalik langkah dan memutuskan untuk meninggalkan. Selepasmu pergi susah payah aku merapikan kembali pecahan hati yang telah berhamburan dan remuk oleh berbagai pertanyaan yang hanya kutelan. Berulangkali kukatakan pada hati, mungkin kita hanya berbeda memaknai perasaan.

Baca Juga: Lelah Kumencoba Menebak Rasamu, Mungkin Kita Memang Tidak Berjodoh

Setelah semua ini, tolong jangan katakan mencintaiku lagi. Jika benar kamu mencintai, dulu kamu tidak akan melangkah pergi dan meninggalkanku bersama sepi. Hati yang mencintaimu ini belajar, percaya pada seseorang akan berbayar tinggi selepas merasakan sakitnya dikhianati.

Kumohon jangan kembali, aku melepasmu bukan untuk melihatmu lagi. Memaafkan semua kesalahan yang pernah ada pada hubungan lalu sudah kulakukan. Tapi bukan berarti aku melupakan semua kesakitan yang kamu ciptakan.

Jika kamu telah melangkah pergi dariku, lupakan jalan pulang karena aku tidak menginginkanmu untuk kembali datang.

What do you think?

Written by virgo

Laba Emiten Bank Meningkat

Coba Lihat, Foto Editan Saat Sedang Liburan Ini Malah Terlihat Lucu