JAKARTA (Berita) Masyarakat Pematang Siantar yang tinggal di Jakarta menyatakan keterkejutannya mendengar kabar duka atas meninggalnya Hulman Sitorus, Wali Kota Siantar periode 2010-2015, sekaligus Calon Wali Kota yang pada Pilkada Walikota Siantar, November lalu, pada Kamis (8/12), di Pematang Siantar.
” Saya, sebagai putra Pematang Siantar menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas berpulangnya salah seorang putra terbaik Pematang Siantar, yakni Bapak Hulman Sitorus. Saya mendoakan agar almarhumah diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditingalkan diberi ketabahan,” ujar Irmadi Lubis kelahiran Timbang Galung, Kecamatan Siantar Barat, Pematangsiantar, Kamis, (8/12), yang dihubungi melalui saluran telepon.
Irmadi mengakui, sejak kepemimpinan Hulman Sitorus, hampir tidak pernah kedengaran lagi permasalahan korupsi di Pemerintahan Kota Pematang Siantar.
Hulman Sitorus juga mampu memberi kenyamanan bagi masyarakat Pematang Siantar, terutama mengayomi masyarakat menjaga kondusifitas serta menciptakan kerukunan umat beragama.
” Penduduk di Pematang Siantar yang menganut agama Kristen dan Islam hampir sama besarnya. Namun dengan kepribadian almarhum Hulman, yang baik dan menarik, tidak pernah ada permasalahan agama, bahkan kalangan muslim di Siantar mengapresiasi sosok almarhum, apalagi setiap ada kegiatan di Masjid Raya Pematang Siantar, jika di undang, almarhum selalu hadir,” tukas Irmadi Lubis.
Dalam menjalankan pemerintahan di kota Pematang Siantar, lanjut Irmadi, almarhum Hulman Sitorus, pun berjalan baik.
” Pematang Siantar kehilangan sosok pemimpin yang baik dan mampu mengelola perbedaan ditengah-tengah masyarakatnya dengan baik,” tandas Irmadi Lubis.
Ketika ditanya bagaimana pengganti almarhumah nantinya sebagai calon walikota yang menang pada Pilkada Walikota Siantar, November lalu.
Menurut Irmadi saat ini perolehan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Pematangsiantar, Hulman Sitorus-Hefriansyah memperoleh suara terbanyak.
Namun, penetapan pasangan ini disebutkan tertunda sebab ada pasangan yang mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
” Jadi soal ini biarlah kita tunggu proses hukum yang berjalan,” pungkas Irmadi Lubis. (aya)
