in

Arsenal 2 Vs Chelsea 1 “Rajanya FA Lolos ke Europa”

Arsenal berhasil meraih gelar Piala FA musim ini. Menghadapi Chelsea di final, The Gunners menang 2-1.

Di Wembley, Sabtu (1/8), Arsenal sempat tertinggal lewat gol cepat Christian Pulisic di menit ke-6. Namun akhirnya mereka yang tersenyum belakangan usai mencetak dua gol lewat Pierre-Emerick Aubameyang di menit ke-28 dan 68.

Dengan hasil ini, maka Arsenal berhak lolos ke Liga Europa musim depan. Kemenangan ini juga menjadi gelar pertama Arsenal di bawah asuhan Mikel Arteta.

Sedangkan bagi Chelsea, kekalahan ini membuat mereka nyaris tanpa gelar di musim ini. Mereka masih bertanding di leg kedua 16 besar Liga Champions melawan Bayern Munich pada 8 Agustus, namun butuh keajaiban untuk bisa membalikkan keadaan setelah takluk 0-3 di leg pertama.

Jalannya pertandingan, Arsenal mengancam lebih dulu di menit ke-3 lewat Pierre-Emerick Aubameyang, namun sundulannya masih melebar. Chelsea membalas semenit berselang lewat sepakan Mason Mount, namun bisa diselamatkan kiper Arsenal, Emiliano Martinez.

GOL! Chelsea unggul cepat di menit ke-6. Memanfaatkan umpan bakcheel Olivier Giroud, Christian Pulisic menerobos lini belakang Arsenal sebelum melepaskan sepakan yang mengecoh Martinez. 1-0 untuk The Blues.

Arsenal tak tinggal diam. Mereka hampir saja menyamakan kedudukan di menit ke-7, namun tembakan Nicolas Pepe berhasil diamankan Willy Caballero.

Chelsea pun tak lantas mengendurkan serangan. Hampir saja skor berubah menjadi 2-0, andai akselerasi Pulisic yang berujung tembakan keras tak dihalau oleh Martinez di menit ke-11.

PENALTI! Arsenal mendapat hadiah penalti di menit ke-26 usai Aubameyang dilanggar oleh Cesar Azpilicueta. Aubameyang sendiri yang maju sebagai eksekutor, dan ia berhasil menjalankan tugasnya. Skor menjadi imbang 1-1, yang bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, Chelsea menekan duluan. Pulisic hampir mencetak gol keduanya di laga ini, namun tembakannya di menit ke-47 tidak menemui sasaran.

Demikian pula dengan Arsenal. Granit Xhaka mendapat peluang di menit ke-58, tapi tembakannya juga masih melebar.

GOL! Arsenal berbalik unggul di menit ke-68. Lewat serangan balik yang dibangun Hector Bellerin, bola akhirnya sampai di kaki Pepe, lalu diumpan ke Aubameyang yang kosong. Berhasil melewati penjagaan Kurt Zouma, Aubameyang lalu melepaskan tembakan lob terukur yang bersarang di gawang Chelsea.

KARTU MERAH! Upaya Chelsea menyamakan kedudukan kian terjal setelah Mateo Kovacic diusir wasit di menit ke-73 setelah menginjak kaki Xhaka.

Dalam keadaan tertinggal dan kalah jumlah pemain, semangat Chelsea belum luntur. Namun mereka gagal menciptakan peluang di sisa waktu. Upaya kian sulit setelah Pedro Rodriguez cedera di masa injury time babak kedua, sehingga Chelsea hanya bermain dengan 9 orang.

Hingga peluit panjang dibunyikan, skor tetap 2-1 untuk Arsenal.

Rajanya Piala FA
Torehan kali ini menambah koleksi gelar Piala FA yang diraih Arsenal menjadi 14 trofi. Klub asal London itu semakin mengukuhkan diri sebagai tim paling sukses pada kompetisi sepakbola tertua di dunia tersebut, unggul 2 piala dari Manchester United di posisi kedua dengan 12 trofi.

Tidak hanya itu, Arsenal selalu memenangkan final Piala FA dalam setiap kesempatan yang didapatkan mereka sejak tahun 2002. The Gunners tercatat tujuh kali masuk babak pamungkas dan mengakhirinya dengan mengangkat trofi juara.

Oleh karena itu, tidak salah jika menyebut Arsenal sebagai rajanya Piala FA. Selamat buat The Gunners dan para penggemarnya!

Lolos ke Liga Europa
Di Liga Inggris, Arsenal menjalani kampanye yang buruk. Jangankan lolos ke Liga Champions, mengamankan posisi di zona Liga Europa pun mereka tak mampu setelah cuma finis di posisi kedelapan klasemen akhir dengan raihan 56 poin.

Oleh karena itu, satu-satunya jalan untuk tampil di kompetisi antar klub Eropa adalah dengan memenangi Piala FA atas Chelsea. Alhasil, impian sang pelatih Mikel Arteta terbukti. Arsenal menang, sekaligus mengunci satu tiket ke Liga Europa musim depan.

Dasar Aubameyang Licik!
Kekalahan Chelsea di final Piala FA meninggalkan getir untuk mantan pemain The Blues. Ia menuding penyerang Arsenal Pierre-Emerick Aubameyang curang.

Memimpin cepat lewat Christian Pulisic di menit kelima, Chelsea lantas kebobolan dua kali oleh Aubameyang.

Mantan penyerang Chelsea Chris Sutton menuding Aubameyang mengakali wasit untuk mendapatkan penalti yang menjadi gol pertama Arsenal. Ia menilai kontak yang dilakukan Cesar Azpilicueta dengan Aubameyang tak cukup besar untuk menghasilkan penalti.

“Mari kita tidak mengacau. Itu adalah diving. Itu curang. Memang ada sedikit tarikan, tapi Pierre-Emerick Aubameyang tahu apa yang dia lakukan,” ungkap Sutton kepada BBC 5 Live, seperti dilansir Metro.

“Kontaknya sekecil itu. Dia sudah membeli penalti!” imbuh pria yang memperkuat Chelsea pada 1999/2000 itu.

Sementara mantan kiper Chelsea Rob Green melihat penalti itu memang pantas diberikan. Tapi ia mengakui Aubameyang cerdik karena menunggu sampai masuk kotak penalti untuk terjatuh.

“Pierre-Emerick Aubameyang sudah memancing Cesar Azpilicueta untuk penalti tersebut. Saya sudah sering sekali melihat situasi itu,” ujar Green.

“Dia menunggu sampai dia berada di dalam kotak penalti sebelum akhirnya terjatuh. Itu adalah permainan yang cerdik, ada cukup kontak di sana untuk memberikan penalti,” tandas kiper yang memperkuat Chelsea pada 2018/2019 lalu itu.

Gol kedua Aubameyang juga menunjukkan kecerdikan pemain asal Gabon tersebut. Ia mengecoh Kurt Zouma, lalu dengan tenag mencungkil bola melewati Willy Caballero.
Terima Kasih Guardiola!

Mikel Arteta sukses mempersembahkan Piala FA di musim perdananya menangani Arsenal. Dia tak lupa mengucapkan terima kasih buat mentornya, Pep Guardiola.

Pencapaian ini juga menjadi yang pertama buat Arteta sepanjang kariernya sebagai manajer Arsenal. Setelah ditunjuk sebagai juru taktik The Gunners pada Desember 2019, dia langsung mendapatkan satu piala di musim perdananya.

Melansir Opta, Arteta menjadi manajer Arsenal pertama yang bisa mendatangkan trofi buat klubnya di tahun pertama menjadi juru taktik The Gunners dalam 33 tahun terakhir. Dia menyamai prestasi yang sebelumnya diraih George Graham pada musim 1986/1987.

Tidak hanya itu, Arteta juga tercatat sebagai orang pertama yang mampu mengangkat Piala FA baik dengan berstatus kapten tim dan manajer. Sebelumnya sewaktu masih aktif bermain, dia pernah memimpin klub asal London tersebut menjadi kampiun pada 2015.

Terkait prestasinya dapat menjadi juara di musim perdana, Arteta mengaku tak bisa berada di posisinya saat ini tanpa sosok Guardiola yang telah menjadi mentornya selama tiga tahun kala dirinya masih menjadi asisten pelatih Manchester City. Pria 38 tahun itu pun tidak segan-segan mengucapkan terima kasih kepada bos The Citizens tersebut.

“Dia telah menjadi sosok kunci dalam perkembangan saya sebagai pelatih. Saya tidak akan ada di sini hari ini tanpa dirinya,” ujar Arteta seusai partai final Piala FA, dilansir dari Omnisport.

“Saya harus berterima kasih banyak kepadanya,” Arteta mengungkapkan. (rgr)


What do you think?

Written by virgo

Arsenal 2 Vs Chelsea 1 “Rajanya FA Lolos ke Europa”

Gelombang Keempat Kartu Prakerja Segera Dibuka