in

Birokrasi Harus Adaptasi Cepat dengan Perubahan

 

JAKARTA – Di era revolusi industri 4.0, kecepatan menja­di kunci. Tidak terkecuali bagi birokrasi yang dituntut untuk cepat beradaptasi dengan pe­rubahan. Kecepatan pelayanan jadi kunci.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Refor­masi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo, mengatakan itu di Jakarta, Minggu (1/12) merespons tuntutan masya­rakat yang semakin tinggi atas pelayanan publik.

Menurut Tjahjo, di era rev­olusi industri 4.0, digitalisasi telah merambah segala aspek kehidupan. Termasuk dalam pelayanan publik. Ini menjadi tantangan yang harus dijawab seluruh aparatur sipil negara di negeri ini. Karena itu Korps Pegawai Republik Indonesia harus bisa cepat beradaptasi dengan perubahan. Keluar dari zona nyaman. Berani me­lakukan inovasi.

“Seluruh anggota Kopri har­us mengambil jalan peruba­han, melakukan reformasi se­cara berkelanjutan,” ujarnya.

Pola kerja lama yang ber­tumpu pada rutinitas harus ditinggalkan. Saat ini, bukan zamannya lagi bekerja secara linear. Tapi harus cepat. Treng­ginas. Dan cekatan. Karena saat ini adalah era persaingan ketat antar negara.

“Tidak ada lagi kerja rutini­tas. Birokrasi harus berubah dan cepat beradaptasi ter­hadap perubahan. Kita harus menghadapi persaingan itu dengan cara-cara baru, dengan terobosan-terobosan baru. Ke­cepatan, kreativitas, dan ino­vasi adalah kunci,”katanya.

Sebelumnya, di acara per­ingatan HUT Korpri yang ke 48, Ketua Dewan Pengurus Nasional Korpri juga menying­gung soal pentingnya seluruh anggota Korpri untuk cepat beradaptasi dengan peruba­han zaman. Sebab, era revolusi industri 4.0 adalah eranya per­saingan global yang ketat. “ Perkembangan revolusi indus­tri 4.0 ini menuntut ASN un­tuk terus melakukan peruba­han. Kami tentunya bertekad mewujudkan ASN yang profe­sional, netral, dan sejahtera,” ujarnya.

Organisasi yang dipimpin­nya, lanjut Zudan, di era seka­rang harus semakin mandiri. Korpri, mesti terus bertransfor­masi menjadi organisasi yang kokoh. Organisasi yang berdiri di kaki sendiri. Dalam konteks ini pula, didirikan Korprimart yang kini sudah ada 12 cabang. Lewat Korprimart, ia ingin Ko­rpri jadi organisasi yang kom­patibel dengan zaman.

“Kami juga mengembang­kannya agar mampu bersaing dengan e-commerce dengan membangun toko online KOR­PRI yakni toktok.id. Zudan juga Toko Online Korpri, Toktok.id. Korpri hari ini tidak kalah de­ngan Bukalapak dan Tokope­dia, karena memiliki Toko On­line Korpri yang bisa diunduh di Android. Silakan semua ang­gota Korpri membeli berbagai keperluan bulanan di Toktok.id dan mengambil barangnya di Korprimart terdekat. Kami ingin terus bergerak menjadi motor perubahan. Dan para anggotanya siap menghadapi perubahan,” katanya.

Harus Adaptif

Intinya kata Zudan, selu­ruh ASN harus adaptif dalam menghadapi perubahan. Salah satunya, siap menjadi bagian dari sistem pemerintahan ber­basis elektronik.

Ia contohkan penerapan tanda tangan digital. Itu adalah salah ikhtiar untuk menjawab tuntutan masyarakat yang in­gin dilayani dengan cepat, ef­esien dan efektif.

“Minimal dengan meng­gunakan tanda tangan digital maka proses pengambilan keputusan dan pelayanan ma­syarakat akan berjalan lebih ce­pat dan lebih mudah,” ujarnya. ags/AR-3

What do you think?

Written by Julliana Elora

Membuat Kalimat dengan Kata Kotor

Jarang yang Tahu, ini Bacaan Shalawat yang Pahalanya Tiada Batas