tanjungpinang. Pemerintah masih optimistis ekonomi Kepri akan kembali membaik meski hanya tumbuh 1,52 persen pada semester I 2017. Kemudahan investasi dan sinergi semua pihak jadi kunci mengangkat kembali perekonomian Kepri. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahunan Provinsi Kepulauan Riau hanya sekitar 3,7 persen hingga 4,1 persen (yoy), merosot dibandingkan tahun 2016 sebesar 5,03 persen sedangkan 2015 tercatat 5,5 persen dan 2014 mencapai 7,32 persen.
sementara Gubernur Kepri Nurdin Basirun mengaku sedih dengan merosotnya pertumbuhan ekonomi Kepri. Padahal potensi Kepri untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi cukup besar. “Dengan memperhitungkan realisasi pertumbuhan ekonomi triwulan I-2017 secara total 2017 pertumbuhan ekonomi Kepri diperkirakan melambat pada kisaran 3,7 persen hingga 4,1 persen (yoy),” kata Kepala Kantor Perwakilan BI Kepri Gusti Raizal Eka Putra di Batam.
Menurut Nurdin kepri tidak bisa terus-terusan mengandalkan sektor industri yang hanya bergantung dengan luar negeri. Perlu ada kebijakan untuk mendorong perekonomian Kepri berdaulat di tengah terganggunya perekonomian global.Saat ini pihaknya sedang menyusun langkah-langkah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi mulai dengan meningkatkan investasi serta menggali sektor lain seperti pariwisata dan perikanan yang dimiliki daerah-daerah selain Batam.
Berdasarkan historis, menjelang Ramadhan dan Idul Fitri sumbangan terbesar inflasi dari bahan makanan dan tarif angkutan udara Selain itu, kenaikan tarif listrik Kawasan Batam juga diperkirakan ikut mendorong inflasi Kepri.
