in

Festival Film Tokyo soroti genre horor Asia Tenggara

Jakarta (ANTARA) – Festival Film Tokyo (Tokyo International Film Festival/TIFF) ke-32 pada Rabu, mengumumkan akan menyoroti film bergenre thriller hingga horor romantis yang mencerminkan karakteristik masyarakat di wilayah Asia Tenggara, dalam program Crosscut Asia ke-6.

“Seri Crosscut Asia dari Japan Foundation Asia Center menampilkan beragam film Asia, dari karya yang jarang ditonton hingga hiburan yang populer, dengan fokus pada negara, sutradara atau tema tertentu,” demikian pernyataan resmi TIFF kepada Antara, Rabu.

Menyusul tiga edisi pertama yang menampilkan karya dari Thailand, Filipina, dan Indonesia. Maka edisi keempat dan kelima program ini mencakup wilayah yang lebih luas di Asia Tenggara, meliputi tema gaya hidup orang kaya serta genre musik yang mencerminkan kehidupan sosial politik di Asia Tenggara.

Crosscut Asia edisi keenam bakal menampilkan film bergenre menegangkan yang biasa dipentaskan di festival film, antara lain “The Halt” (2019) karya Lav Diaz asal Filipina, film horor fantasi “Sisters” (2019) karya Prachya Pinkaew asal Thailand.

Ada juga seri horor dari HBO Asia yang diproduksi Eric Khoo, “Folklore: Tatami” (2018) yang disutradarai aktor Jepang Takumi Saitoh.

The Halt (Indie Sales)

Crosscut Asia berharap tema ini akan membawa penonton menemukan hal-hal menarik yang menjadi karakter dalam genre horor di setiap negara, terutama Asia Tenggara.

TIFF ke-32 akan berlangsung pada 28 Oktober – 5 November 2019 di Roppongi Hills, dan beberapa tempat lain di Tokyo, sedangkan Crosscut Asia episode ke-6 merupakan hasil kerja sama dengan Japan Foundation Asia Center.

Pada Crosscut Asia edisi 2018, menyoroti film-film Asia Tenggara yang menampilkan berbagai macam genre musik, di antaranya “Aach, Aku Jatuh Cinta” (Chaotic Love Poems) karya Garin Nugroho, “15Malaysia” karya Pete Teo, film dokumenter “BNK 48” hingga “Respeto” karya Treb Monteras II.

Baca juga: Ulang tahun Godzilla ke-65 tutup Festival Film Tokyo 2018

Baca juga: Ralph Fiennes berharap festival film jadi pesta ide kreatif

Baca juga: Menanti Meryl Streep di karpet merah Festival Film Tokyo

Cerita Maxime Bouttier main Film Kuntilanak 2

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
COPYRIGHT © ANTARA 2019


What do you think?

Written by Julliana Elora

Adipati Dolken merasa tertantang di film “Perburuan”

Empat petenis Indonesia melaju ke putaran kedua ajang Jakarta 15K