in

HUT Kaisar Akihito di Medan Bawa Suasana Jepang

JepangKonsul Jenderal Jepang Takeshi Ishii bersama     Gubsu T Erry Nuradi mengangkat toast dan mendoakan kesehatan Kaisar Jepang Akihito pada acara Resepsi Perayaan Hari Ulang tahun yang ke-84 Sri Baginda Kaisar Akihito di Grand Aston Hotel, Selasa (06/12) malam. ( Berita Sore/aje )

MEDAN (Berita): Konsulat Jenderal (Konjen) Jepang di Medan mengadakan resepsi ulang tahun Kaisar Jepang Akihito ke-84 di Grand Aston Hotel Medan, Selasa (6/12) malam.
Pemerintah Jepang setiap tahun menyelenggarakan resepsi perayaan ulang tahun Kaisar Akihito dengan menetapkan hari ulang tahunnya 23 Desember sebagai National Day. Kaisar Akihito lahir pada 23 Desember 1933.

“Pada tanggal 23 Desember mendatang, Kaisar Jepang akan berusia 84 tahun, dan tetap menjalankan aktivitas mustahaknya sehari-hari dengan sehat walafiat,” ungkap Konsul Jenderal Jepang di Medan Takeshi Ishii.  Resepsi ulang tahun ke-84 Kaisar Akihito di Medan ditandai dengan toast antara Konjen Jepang Takeshi Ishii dengan Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi.

Dalam kesempatan itu, Konsul Jenderal Jepang Takeshi Ishii meminta Gubsu serta para konsul jenderal, konsul, perwakilan negara sahabat, pimpinan redaksi media massa dan undangan lainnya yang hadir pada acara itu mendoakan kesehatan Kaisar Jepang Akihito.

Walaupun resepsi perayaan ulang tahun kaisar diadakan di Medan, namun semua hadirin dapat menikmati suasana layaknya di Jepang. “Kami telah menyiapkan Sushi, Sashimi, Mie Soba Jepang, Nasi Kari khas Jepang, Tempura, Sake, beras Jepang, selain dari perhiasan tradisi Jepang, gambar, musik Jepang dan berbagai objek budaya lainnya,” tutur Takeshi Ishii seraya meminta para undangan untuk menikmatinya.

Resepsi ulang tahun kaisar yang telah memerintah sejak 7 Januari 1989 hingga sekarang itu memang digelar dengan nuansa Jepang. Para tamu terlihat menikmati suasana itu dan mencicipi hidangan khas Jepang. Pada resepsi ini Konjen Jepang di Medan juga memamerkan sejumlah miniatur kastil dan kuil yang ada di Jepang ditempatkan di sebuah kotak kaca.

Ada juga pameran alat-alat kebudayaan khas Jepang seperti Ningyo (boneka untuk upacara khusus bagi anak perempuan digelar pada 3 Maret) dan Kabuto (boneka untuk upacara khusus bagi anak laki-laki digelar pada 5 Mei).

Takeshi Ishii dalam sambutannya menuturkan, 2018 akan menjadi tonggak peringatan 60 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara Jepang dengan Indonesia. Dia menjelaskan, di Jepang siklus 60 tahun yang dialami manusia disebut dengan Kanreki, yang mana dipercaya bahwa tahun tersebut merupakan tahun penting yang menjadi tonggak utama di dalam perputaran kalender zodiak.

Dalam masyarakat Jepang dewasa ini, sebut Takeshi Ishii, usia pensiun di banyak perusahaan swasta dan pegawai negeri sipil adalah 60 tahun. Selain merupakan tahun pensiun, usia 60 tahun juga sekaligus menjadi tahun istimewa dimana kehidupan baru akan dimulai.

“Saya yakin, Jepang dan Indonesia juga akan menjadikan tahun depan menjadi tahun dimulainya hubungan bilateral baru yang cocok untuk abad ke-21. Sebenarnya saya sendiri juga sudah berusia 60 tahun, dan syukurnya dan juga mungkin juga sayangnya, saya tidak akan pensiun sekarang dan harus bekerja beberapa tahun lagi,” kata Takeshi Ishii disambut gelak tawa undangan.

Takeshi Ishii mengungkapkan harapannya agar kerjasama Sumut khususnya dan wilayah Sumatera umumnya dan Jepang semakin meningkat pada masa mendatang.  Di bidang kerjasala ekonomi, pemerintah Jepang memiliki skema kerjasama ekonomi yang terkait erat dengan daerah yang disebut bantuan hibah untuk proyek bagi kalangan akar rumput (grassroot).

Di bidang energi, beberapa perusahaan Jepang terlibat investasi konstruksi dan operasional pembangkit listrik tenaga panas bumi Sarulla. “Diantara tiga unit generator yang direncanakan, sudah dua unit yang mulai beroperasi. Jika unit ketiganya selsai dibangun, maka PT Sarulla mampu menghasilkan tenaga listrik sebesar 330 MW, diharapkan dapat meningkatkan kondisi energi listrik Sumatera Utara,” jelas Takeshi Ishii.

Sementara itu Gubernur Sumatera Utara H T Erry Nuradi mengungkapkan hubungan Sumatera Utara dan Jepang semakin baik dan berkualitas yang dibuktikan dengan keberadaan investasi Jepang serta berbagai kerjasama di Sumatera Utara.

Gubernur menyebutkan salah satu investasi konstruksi yang bernilai adalah di bidang energi dimana beberapa perusahaan Jepang terlibat dalam pembangunan dan operasional pembangkit listrik tenaga panas bumi di Sarulla, Kabupaten Tapanuli Utara dengan total daya 330 MW.

 Lebih jauh lagi, Gubernur Sumut sangat menyambut gembira rencana Penerintah Jepang mendanai pembangunan gedung sekolah tingkat menengah pertama  (SMP) denga anggaran senilai Rp 2,7 Milyar.

Gubsu juga mengungkapkan baru saja kembali dari lawatannya ke Jepang untuk memenuhi undangan Pemerintah Jepang terkait program studi kebencanaan bersama beberapa kepala daerah di Sumut.

Gubernur mengungkapkan keinginannya agar Sumut dapat menerapkan teknologi informasi kesiap siagaan dalam menghadapi bencana sebagaimana yang diterapkan di Jepang.

“Tindak lanjut kunjungan itu adalah dalam waktu dekat akan digelar seminar tentang kebencanaan khususnya gunung berapi di Sumut. Seminar akan dihadiri para ahli dan pakar gunung berapi asal Jepang,” kata Gubsu Erry.  Dia berharap melalui seminar tersebut akan menghasilkan masukan yang konstruktif dalam kebijakan kebencanaan di Sumut. (aje)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Menlu: Pengakuan Jerusalem Jadi Ibu Kota Israel Pancing Instabilitas Timur Tengah

MoU Sister Province Dengan Bekes County