in

Inflasi Padang Peringkat 4 Nasional

Pemicu Kenaikan Harga Cabai dan Beras

Bergejolaknya harga berbagai komoditas di bulan November 2016 menyebabkan inflasi di dua kota di Sumbar. Padang dan Bukittinggi masing-masing mencatatkan inflasi sebesar 1,13 persen dan sebesar 1,07 persen.

Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pekanbaru sebesar 1,30 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Bengkulu sebesar 0,06 persen. Kota Padang menduduki posisi kedua di Sumatera dan keempat dari seluruh kota yang mengalami inflasi secara nasional.

Sedangkan Kota Bukittinggi menduduki posisi ketiga dari seluruh kota yang mengalami inflasi di Sumatera dan posisi kelima secara nasional.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar Dedy Herlando, kemarin (1/12) mengatakan, inflasi di Kota Padang terjadi karena adanya peningkatan harga pada lima kelompok pengeluaran antara lain kelompok bahan makanan sebesar 3,69 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,17 persen.

Kemudian, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,31 persen, kelompok kesehatan 0,61 persen dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,05 persen.

Sementara kelompok sandang mengalami deflasi sebesar 0,24 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan. 
Sedangkan di Kota Bukittinggi  inflasi juga terjadi pada 4 kelompok pengeluaran.

Antara lain kelompok bahan makanan sebesar 3,73 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,67 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,09 persen, kelompok kesehatan 0,39 persen.

Sementara dua kelompok lainnya mengalami deflasi di antaranya kelompok sandang sebesar 0,25 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,02 persen, dan kelompok  transportasi, komunikasi dan jasa keuangan tidak mengalami perubahan.

BPS juga mencatat, beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga selama bulan November di Kota Padang antara lain cabai merah, beras, bawang merah, bahan bakar rumah tangga, minyak goreng, rokok kretek filter, cabai hijau, pasta gigi, kangkung, cabai rawit dan beberapa komoditi lainnya.  

Sementara di Bukittinggi, komoditas yang mengalami kenaikan harga di antaranya, cabai merah, beras, rokok kretek filter, cabai hijau, mi instan, bawang merah, rokok kretek, tomat sayur, kopi bubuk, rokok putih dan beberapa komoditi lainnya.

Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga selama November di Kota Padang di antaranya apel, jeruk, toge/kecambah, daging ayam ras, emas perhiasan, ayam hidup, kentang, wortel, ketimun, kacang panjang, dan komoditi lainnya.

Sementara di Kota Bukittinggi antara lain kentang, bahan bakar rumah tangga, daging ayam ras, belut, telur ayam ras, gula pasir, salak, buncis, pepaya, wortel, dan beberapa komoditi lainnya.

“Secara umum laju inflasi Padang sampai November 2016 sebesar 4,95 persen, sedangkan laju inflasi year on year (November 2016 terhadap November 2015, red) sebesar 6,82 persen. Sedangkan Bukittinggi, 4,52 persen, dan laju inflasi yoy sebesar 6,40 persen,” jelasnya. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Oknum Jaksa Pemeras ”Bernyanyi”

Soal Penanganan Kasus Penistaan Agama, Menko Polhukam: Sudah ke Pengadilan, Sabar