in

Korban Longsor Hilang jadi 2 Orang

Akses Jalan Terbuka, Helikopter Ditambah, Pasien di Galugua Digotong 8 KM

Korban hilang akibat longsor di jalan Sumbar-Riau bertambah dari satu menjadi dua orang. Sementara akses jalan ke sejumlah kampung yang terisolasi sebagian mulai terbuka.

Pengiriman logistik lewat jalur udara diteruskan hari ini dengan menambah helikopter. Sedangkan akses jalan Sumbar-Riau dipastikan kembali dialihkan, pasca-terpuruknya truk di jalan Sibumbun yang sedang diuji-coba.

“Iya, hari ini kita dapat informasi, ada lagi yang melapor kehilangan anggota keluarganya. Diduga ikut tertimbun di jalan Sumbar-Riau yang longsor. Dengan begitu, jumlah korban yang masih dicari menjadi dua orang,” kata Komandan Satuan Tugas Penanggulangan Banjir dan Longsor Limapuluh Kota, AKBP Bagus Suropratomo Oktobrianto kepada Padang Ekspres, tadi malam.

Bekas penyidik KPK itu tidak ingat persis identitas korban terakhir yang dilaporkan hilang di lokasi longsor Kotoalam, Pangkalan.

“Kalau tak salah, ada Nasution di namanya. Yang jelas, proses pencarian masih terus dilakukan sampai Basarnas menyampaikan keputusan apakah tetap dilanjutkan atau tidak. Karena ini otoritas Basarnas,” ujarnya.

Kepala BPBD Limapuluh Kota Nasriyanto saat dihubungi usai rapat evaluasi di Posko Utama Penanggulangan Banjir dan Longsor, tadi malam menyebutkan, evakuasi korban yang dilaporkan hilang itu dilakukan sebelum berakhirnya masa tanggap darurat.

Buka Isolasi

Sementara itu, akses jalan ke sejumlah kampung yang terisolasi di Kecamatan Kapur IX, sudah terbuka. “Kotolamo sudah terbuka. Kini, fokusnya ke Galugua.

Karena dari pantauan udara kami, ada jalan jebol di sana. Sudah diputuskan, mengirim sepaket alat berat. Selasa malam ini, alatnya sudah sampai di Kapur IX. Besok (hari ini), langsung bergerak,” kata AKBP Bagus.

Bersamaan dengan itu, sejumlah relawan yang bergerak ke Galugua sepanjang siang kemarin dengan menempuh jalur darat, dilaporkan sudah sampai di nagari tersebut. Termasuk, Tim Reaksi Cepat Dinas Kesehatan Limapuluh Kota, Forum Komunikasi Pencinta Alam Unand, serta komunitas off-road dan trail.

Laporan Kepala Dinas Kesehatan Limapuluh Kota dr Tien Septino kepada Bupati Irfendi Arbi menyebutkan, akses jalan ke Galugua putus total. Membuat relawan yang sampai di nagari tersebut, mesti menandu seorang pasien sejauh 8 kilometer. Pasien ditandu dari Galugua ke kawasan Batusampik.

Tidak hanya menandu pasien, satu unit ambulans yang turun ke Galugua juga terpantau terpuruk dalam kubangan lumpur. Sehingga, harus didorong oleh relawan dan penduduk lokal.

“Dari foto-foto yang dikirim Dinas Kesehatan dan pantauan kami dari udara, kondisi Galugua memang memprihatinkan,” kata Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi.

Parahnya kondisi di Galugua juga disampaikan Aking Romi Yunanda, staf Humas Pemkab Limapuluh Kota yang ikut bersama Wakil Bupati Ferizal Ridwan menerobos kampung di perbatasan Sumbar dengan Riau tersebut.

“Bantuan logistik via heli (udara), baru sampai di Jorong Mongan. Belum sampai ke Jorong Galugua. Karena tidak ada helipad, di samping faktor cuaca,” tulis Aking di Grup WhatsApp Pewarta Luak Limopuluah.

Aking mengatakan, akses jalan darat ke Galugua putus total. Tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. Baru bisa dilalui roda dua. Khususnya motor trabas atau trail. “Yang paling dibutuhkan warga Galugua adalah beras, lauk-pauk dan perbaikan akses jalan,” ujarnya.

Meski sudah ada relawan yang sampai ke Galugua dengan jalur darat, tapi Satgas Penanggulangan Banjir dan Longsor Limapuluh Kota yang terus berkoordinasi dengan BNPB, tetap memutuskan melanjutkan distribusi logistik dengan helikopter. Bahkan hari ini, helikopter pengirim bantuan itu ditambah satu unit lagi.

“Iya, akan ada tambahan helikopter dari BNPB. Selasa malam ini, sedang dalam perjalanan. Jadi, Rabu siang (hari ini), akan ada dua helikopter bergerak. Memang pada siang tadi, sudah ada juga heli ke Galugua mengirim bantuan sekaligus menentukan koordinat. Ternyata, bantuan yang dikirim sudah sesuai koordinat. Besok, tim darat juga akan bergerak. Kalau bisa menyiapkan landasan mendarat di sana untuk heli,” kata AKBP Bagus.

Nasriyanto menyebutkan, untuk penambahan helikopter ini agar kerja efisien, diharapkan avturnya disiapkan langsung di Limapuluh Kota.

“Sehingga, tak perlu lagi bolak-balik ke Padang. Mudah-mudahan, besok siang, bisa terbang dua helikopter sekaligus. Dan menurut perkiraan BMKG, besok cuaca di Limapuluh Kota, berawan dan cerah. Mudah-mudahan saja,” imbuhnya.

Lalulintas Masih Dialihkan

Terkait kondisi jalan Sumbar-Riau di kawasan Sibumbun, dipastikan AKBP Bagus tetap dialihkan ke Kiliranjao, Sijunjung. “Kemarin, memang sempat diuji-coba untuk kendaraan kecil. Tapi nyatanya, ada juga kendaraan besar yang lewat. Sehingga, sempat terjebak di jalan yang baru ditimbun. Tapi, sudah dapat dikeluarkan,” ujarnya.

Kapolres Limapuluh Kota itu meminta pengemudi di jalur Sumbar-Riau, tidak lewat dulu ke Limapuluh Kota. “Memutarlah ke Kiliranjao. Apalagi di Kampar, jalan kan jebol juga. Sementara jalan dialihkan, penimbun di lokasi jalan amblas Sibumbun terus dilakukan,” katanya.

Di sisi lain, Camat Pangkalan Koto Baru Jonianto yang dihubungi Padang Ekspres kemarin sore menyampaikan bahwa titik jalan amblas di jalur Sumbar-Riau, saat ini juga bertambah.

“Dekat lokasi jalan amblas di Sibumbun atau rumah makan Sibur, separuh badan jalan juga kembali terban akibat hujan semalam. Ini juga membahayakan,” kata Jonianto.

Terkait total kerugian akibat banjir dan longsor di Limapuluh Kota, pemerintah daerah belum bisa memastikan. “Tunggu dulu, kita fokus pada recovery (pemulihan). Belum assesment dan identifikasi untuk menaksir kerugian,” kata Irfendi Arbi tengah malam tadi. 

130 Gardu Listrik Pulih

Sementara itu, pemulihan infrastruktur kelistrikan pascabanjir di Pangkalan, Kabupaten Limapuluh Kota, menunjukkan hasil signifikan. Lampu jalan dan rumah penduduk sebagian besar sudah menyala. Listrik untuk 14.514 pelanggan dari total 16.674 pelanggan yang sebelumnya padam sudah terang kembali.

“Sisanya masih dibenahi petugas PLN Wilayah Sumbar yang dibagi 15 tim dengan masing-masing tim terdiri dari 5-7 orang. Adapun total gardu yang saat ini sudah menyala adalah 130 gardu dari 166 gardu,” kata GM PLN Wilayah Sumbar Bambang Yusuf, kemarin.

Pekerjaan PLN berlanjut pada pemulihan kabel bawah tanah, jaringan tegangan menengah (JTM), pemangkasan dan penebangan pohon, perbaikan jaringan tegangan rendah (JTR), perbaikan LS Board Gardu serta penggantian alat pengukur dan pembatas.

Beberapa medan kerja yang berat diakibatkan tanah longsor menjadi tantangan tersendiri bagi petugas PLN. “Ini wujud kesiagaan PLN mengamankan kelistrikan. Dengan waktu kerja yang tinggi dan kenyamanan tempat beristirahat yang pas-pasan, konsistensi kerja seluruh tim PLN terjaga dengan baik,” kata Bambang.

PLN juga berkoordinasi dengan Pemkab Limapuluh Kota dan Pemko Payakumbuh juga membantu penanganan dampak banjir dan longsor di Pangkalan, seperti bersama petugas Damkar memasok air bersih.

Lalu, bersama Himpunan Mahasiawa Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup UNP membersihkan tujuh sekolah agar para siswa dapat segera melanjutkan pelajaran.

Kemudian, menyediakan dapur umum di Mushalla Al Muhajirin untuk penyediaan makanan dengan menu memadai bagi para pekerja dan korban banjir.

Seluruh unit PLN di Sumbar bersatu menyalurkan bantuan untuk dapur umum korban banjir, termasuk PLN Teluk Sirih, Sektor Ombilin dan Sektor Bukittinggi. 
Jemput Bola

Sementara itu, Dinas Kesehatan Sumbar meminta petugas kesehatan di lokasi bencana menyisir para korban banjir dan longsor. Mereka diminta datang ke rumah-rumah warga, mengingat banyak warga yang sudah terdampak berbagai penyakit.

“Jangan hanya menunggu di posko-posko kesehatan, tapi harus jemput bola,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Merry Yuliseday usai pelantikan Pengurus Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Sumbar, Selasa (7/3) di Gubernuran. 

Saat ini korban banjir dan longsor banyak terserang demam, batuk dan ISPA. Untuk kasus diare masih dalam pemantauan petugas mengingat masyarakat sedang kekurangan air bersih.

“Korban banjir dan longsor kekurangan air bersih, karena air sumur dan sumber air lainnya terkena dampak bencana. Jika ada yang diare, harus ditangani cepat,” sebut Merry. 

Sementara dalam rapat koordinasi bersama Wakil Gubernur Nasrul Abit dan Kepala BNPB serta jajaran terkait, Merry memaparkan, di di Muaro Pati terdapat 60 rumah terendam air hingga ke atap. Kondisi Puskesmas Pangkalan juga sangat menyedihkan karena inkubator bayi roboh dan listrik padam sehingga memicu kematian seorang bayi yang dirawat di puskesmas itu.

”Kami berharap seluruh alat penunjang di puskesmas terkena dampak banjir segera diganti atau diperbaiki, karena masyarakat sangat membutuhkannya. Apalagi dalam situasi bencana seperti sekarang,” harapnya.

Ia menambahkan, hingga saat ini, persediaan obat-obatan dan makanan pendamping ASI masih cukup. Namun untuk air bersih masih terbatas, sebab pasokan dari instansi terkait baru sampai di Pangkalan, belum untuk kawasan Kapur IX.

”Jika keterbatasan air bersih dibiarkan terlalu lama, masyarakat akan terkena penyakit yang ditimbulkan dampak banjir. Salah satunya diare. Sebab, biasanya dihari ke lima pasca bencana, kondisi kesehatan masyarakat mulai menurun,” jelasnya.

Di sisi lain, Pemprov Sumbar mengirim 10 ton beras yang akan dibagi kepada korban banjir. Kepala Dinas Pangan Sumbar, Effendi mengatakan, beras bantuan itu cadangan yang disediakan untuk menyikapi bencana ataupun gagal panen.

“Secara simbolis, beras bantuan sebanyak 10 ton tersebut sudah diserahkan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno kepada Pemkab Limapuluh Kota ketika meninjau lokasi banjir. Ini bentuk kewaspadaan terhadap bencana banjir dan gagal panen,” sebutnya.

Effendi menjelaskan, beras 10 ton itu dialokasikan memenuhi kebutuhan selama 15 hari ke depan. Jumlah itu dibagi pada 444 keluarga atau 2 ribu orang.

Diperkirakan, setiap orang mengonsumsi 300 gram beras per hari. Selain mengirim bantuan beras, Pemprov Sumbar juga sudah menyalurkan bantuan uang Rp 750 juta dan rendang 250 kilogram. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Arsenal Terjungkal, Wenger Keluhkan Wasit

Disruption dan Cuci Darah