in

Penderita HIV/AIDS Harus Ubah Gaya Hidup

Kepala VCT Terkelin Br Tarigan dan Kepala Perawat RSU Kabanjahe Irma Sembiring sedang menunjukan obat yang diberikan secara gratis kepada penderita HIV/AIDS. ( Repro/WSP/Panitra Nedy/B )

TANAH  KARO ( Berita ) : Orang yang sudah terinfeksi HIV atau orang yang hidup dengan AIDS (ODHA) harus mengubah gaya hidup dan mengatur pola makan yang sehat, karena kondisi kesehatannya paska dihinggapi virus ini sangat buruk.

Selain itu, warga yang merasa dirinya sudah mengalami gejala terserang virus ini, harus mengubah stigma yang selama ini mereka alami. Hal ini terungkap saat percakapan Wartawan dengan Direktur RSU Kabanjahe dr Arjuna Wijaya SpP melalui Kepala Voluntary Counselling Testing (VCT) Terkelin Br Tarigan didampingi Kepala Perawat Irma Sembiring, Senin (23/4) di RSU Kabanjahe di sela menerima pasien ODHA untuk pemeriksaan secara sukarela.

Menurut Terkelin Br Tarigan, saat ini RSU Kabanjahe sedang merawat tiga pasien penderita HIV/AIDS karena kekebalan tubuh mereka menurun. Padahal, jika penderita HIV/AIDS rutin mengonsumsi obat yang diberikan RSU Kabanjahe secara gratis dan mengatur pola makan dan merubah gaya hidup, diyakini mereka bisa sehat dan panjang umur.

Namun yang terpenting, setiap orang yang merasa gejala-gejala reaktif virus HIV/AIDS ini sudah berada dalam tubuhnya, segeralah melakukan pemeriksaan ke RSU Kabanjahe. “Sebab pemeriksaan dan obat diberikan secara gratis,”sebutnya.

Soalnya, secara umum penderita HIV/AIDS ini golongan bawah atau petani dan sopir, mereka enggan memeriksakan kesehatannya ke RSU Kabanjahe, sebab informasi yang diperolehnya biaya pemeriksaan khusus penyakit ini sangat mahal, tetapi persepsi mereka itu salah, karena pemerintah sudah menggratiskannya.

Berdasarkan data RSU Kabanjahe, jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Karo tahun 2018 terhitung dari Januari – Maret sebanyak 29 orang. Sedangkan tahun 2017 penderita penyakit mematikan ini tercatat sebanyak 89 orang.

Namun sejak Voluntary Counselling Testing didirikan di Rumah Sakit Umum Kabanjahe pada November 2015 hingga 31 Desember 2016 tercatat ada sebanyak 96 orang yang sudah positif.

Kadis Kesehatan Kabupaten Karo drg Irna S Meliala melalui Kepala Seksi P2PM Saban K Kemit menyebutkan, dari tahun 2007 hingga 2016, Dinas Kesehatan Kabupaten Karo mengklaim jumlah penderita penyakit HIV/AIDS di Kab. Karo sebanyak 684 orang dan di tahun 2017 yang terdata mencapai 97 orang positif HIV, dari 1.600 orang yang diperiksa.

Mencegah berkembangannya jenis penyakit yang mematikan ini di Kab. Karo, Dinas Kesehatan tetap menjalankan program Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) terutama terhadap penyakit HIV/AIDS.

Namun anggaran untuk menjalankan program ini tahun 2017 hanya sekitar Rp 90 juta dan tahun 2018 jumlahnya sekita Rp 111 juta. Sedangkan kegunaan dana itu dimanfaatkan antara lain untuk bimbingan teknis puskesmas dan perjalanan dinas pengambilan logistik keprovinsi dan kolaborasi TB-HIV.(WSP/cpn/a36/I)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Spirit Perpres TKA: Penyederhanaan Perizinan dan Percepatan Pelayanan

Rizal Ramli: Praktik Ekonomi Neolib Harus Dilawan