in

Pengabdian Masyarakat, FP Unsri Gandeng Komunitas Pemuda yang Mendirikan Bank Sampah

Ketua pelaksana kegiatan sekaligus Dosen Fakultas Pertanian Jurusan Teknik Pertanian Ari Hayati, S.TP, MS saat melakukan pembimbingan.

Palembang, BP–Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, Dosen Fakultas Pertanian Program Studi Teknik Pertanian Ari Hayati, S.TP, MS bersama Dr Ir Tri Tunggal M.Agr., Ir KH Iskandar, Msi, dan Dr Puspitahati, S. TP, MP menyelenggarakan kegiatan pengabdian.

Pembimbingan alat composter sederhana untuk pengurus Bank Sampah Palembang Lestari Jakabaring, Palembang.

Hal tersebut sebagai bagian dari tri darma perguruan tinggi. Kegiatan tersebut berupa pembimbingan alat composter sederhana untuk pengurus Bank Sampah Palembang Lestari Jakabaring, Palembang, dibantu mahasiswa dan alumni Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Unsri.

Sebagai perhatian terhadap lingkungan dan untuk membersihkan sampah, komunitas pemuda sejak 2018 lalu mendirikan Bank Sampah Palembang Lestari di kawasan Jakabaring. Komunitas pemuda ini memiliki perhatian terhadap lingkungan dan terinspirasi setelah melakukan kunjungan ke Bank Sampah di Prabumulih yang telah lama berdiri dan sukses dalam perkembangannya.

Ketua pelaksana kegiatan sekaligus Dosen Fakultas Pertanian Prodi Teknik Pertanian Ari Hayati S.TP, MS mengatakan setiap tahun dosen harus melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, tahun ini pihaknya mengadakan pembimbingan alat composter sederhana untuk pengurus Bank Sampah Palembang Lestari Jakabaring Palembang.

“alasannya karena bank sampah ini baru berdiri, masih terbatas sumber dayanya, jadi perlu kita bantu. Pengurus Bank Sampah Palembang Lestari ini telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan melakukan audiensi ke pihak-pihak terkait mulai dari level ketua RT hingga perangkat Kecamatan setempat,” kata Ari.

Disebutkannya, respon positif telah diterima, namun operasional bank sampah ini masih terkendala oleh sarana dan sumber daya manusia yang masih terbatas baik dari sisi jumlah maupun keterampilan berkaitan dengan pengelolaan sampah.

“Saat ini, operasional Bank Sampah Palembang Lestari baru pada tahap memilah sampah-sampah anorganik, seperti sampah plastik. Sampah organik masih belum diterima karena alat-alat pembuatan kompos belum memadai dan proses pembuatannya belum pernah diujicoba. Oleh karena itu, diperlukan pembimbingan terutama kepada para pengurus Bank Sampah Palembang Lestari dalam membuat alat/composter sederhana yang dapat digunakan dalam operasionalmya sehari-hari,” jelasnya.

Dikatakan Ari kgiatan ini dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan dan praktek langsung dengan disertai pendampingan dalam pembuatan alat/composter sederhana yang dilakukan pada 20 Oktober 2019.

Disebutkannya pesertanya adalah pengurus bank sampah dan beberapa masyarakat yang tertarik. Pada hari itu dihasilkan 1 buah alat composter sederhana hasil kerjasama tim pengabdian dan para peserta.

Ari juga menyebutkan bahwa ada juga jajaran pengurus Bank Sampah Palembang Lestari, yaitu Direktur Bank Sampah Palembang Lestari Umbar Rianto, Manager Keuangan Erwan Rakhmat, Manager Humas M Zen Piadi, Manager Bisnis dan Pemasaran Budiman Jaya, Manager Operasional Didit Nopriadi dan Manager Gudang dan Pengolahan Deni.

Sampah Organik

Sampah organik merupakan sampah yang berasal dari sisa makhluk hidup seperti daun kering, kulit buah dan sisa sayuran. Pengelolaan sampah organik umumnya diproses sebagai bahan baku pupuk kompos. Prinsip pembuatan kompos dari sampah organik adalah melalui proses fermentasi. Composter atau tempat pembuatan kompos memiliki peranan penting terhadap kualitas kompos. Untuk skala kecil dan menengah composter dapat dibuat dari bak atau drum plastik. Penggunaan composter ini lebih hemat dan efisien. Pada kegiatan ini dilakukan pembimbingan pembuatan composter desain drum horizontal. Desain ini memiliki kelebihan: mudah dan murah pembuatannya, mudah dioperasikan, dimana kontak operator dengan bahan/kompos lebih sedikit, mudh dalam pengumpulan kompos yang telah matang. #hen

What do you think?

Written by Julliana Elora

Jaring Pimpinan Golkar

Mulai Tahun 2020, Pemprov Sumsel Stop Anggarkan Bantuan Transport Jemaah Haji