in

Polisi Kawal Massa Sumbar

Proses keberangkatan massa Aksi Bela Islam III asal Padang yang dijadwalkan kemarin (28/11), akhirnya terpaksa diundur. Dijadwalkan keberangkatan massa berjumlah lebih kurang 200 orang itu, dilakukan pagi ini (29/11) di Masjid Babussalam, Jalan Sumatera Ulakkarang, Padang Utara, Padang. 

Keputusan menunda keberangkatan setelah koordinator lapangan (korlap) daerah berkoordinasi dengan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Majelis Ulama Indonesia (MUI), sembari menunggu hasil pertemuan Kapolri dengan pimpinan MUI dan pimpinan Ormas Islam di Jakarta.

Dalam pertemuan dengan Kapolreta Padang Kombes Pol Chairul Aziz di Masjid Masjid Babussalam, Jalan Sumatera Ulakkarang, Padang Utara, pukul 18.30, kemarin (28/11), disepakati pemberangkatan massa dikawal aparat kepolisian sampai titik temu di Jakarta.

Pantauan Padang Ekspres di lokasi, rombongan Padang telah bersiap ke Jakarta. Lantaran ditunda sehari, mereka diperkenankan beristirahat di Masjid Babussalam sampai keberangkatan pagi ini.  

“Kita akan dikawal pihak kepolisian  sampai Jakarta. Tadi juga ada sosialisasi dari Kapolresta, dan kita sepakati,” sebut Wakil Ketua Forum Masyarakat Minangkabau (FMM), Irfianda Abidin saat ditemui di Masjid Babussalam, tadi malam (28/11). Massa dari Padang berangkat menggunakan empat bus.

“Selanjutnya, menyusul massa dari kabupaten/kota lainnya di Sumbar,” ujarnya.

Imam Abu Qoili, Korlap Padang, mengatakan sudah banyak massa asal Sumbar berada di Jakarta. “Hingga kini sudah 5 ribu massa Sumbar di Jakarta, khusus Padang lebih dari  6 ribu orang. Bila ditotalkan, massa asal Sumbar bisa mencapai 14 ribu orang. Umumnya berangkat secara pribadi,” ucapnya.

Terkait kerangkatan massa asal kabupaten/ kota lainnya, menurut Imam Abu Qoili, dikoordinatori koordinator lapangan (korlap) tiap daerah. “Kami ada korlap di tiap daerah yang menghimpun rombongan. Yang sudah berangkat duluan, nanti satu koordinasi di pusat,” sebutnya.

Dia menyebut titik kumpul rombongan Sumbar di Jakarta di Masjid Baitul Hadis Semanggi dan Thamrin. Dia mengimbau massa yang berangkat agar meluruskan niat dan tidak terpancing provokasi.

“Bagaimanapun fatwa MUI harus dilindungi, dan kami ada di belakang untuk pengawalan itu. Apa pun bentuk intimidasi dari aparat, kami tetap berangkat,” tegasnya.

“Ini hak konstitusi warga negara dan tidak ada yang berhak melarang. Jika ada pelarangan dan batal dilakukan sesuai instruksi MUI, maka kami akan kembali melakukan aksi bersama di Padang,” katanya. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Pemakaman Fidel Castro Terancam Tak Dihadiri Pemimpin Negara

Polri Jamin tak Halangi Massa