Lingga – Perseteruan Bupati Lingga H Alias Wello dengan Ketua Riau Coruption Watch Repormation (RCW) pimpinan Mulkansyah di Provinsi Kepri memasuk babak baru.
Kata ketua Riau Coruption Watch Repormation (RCW) Mayandri Suzarman, kini mulai mempertanyakan keberadaan RCW pimpinan Mulkansyah di Provinsi Kepri. Menurutnya, RCW tidak pernah memberikan mandat, untuk buka cabang di provinsi lain di Indonesia. RCW adalah lembaga yang khusus berdiri di Provinsi Riau.
”Kami tegaskan RCW di Provinsi Kepri bukan cabang RCW yang berpusat di Pekanbaru. Kami tidak pernah buka cabang diprovinsi manapun,” ungkap Mayandri Suzarman, sambungan telepon, Selasa (27/12).
Dikatakan, informasi yang diperoleh RCW di Pekanbaru ada RCW di Kepri yang melaporkan dugaan korupsi percetakan sawah di Kabupaten Lingga ke KPK dan Kejaksaan Tinggi Kepri (Kejati) Kepri. Laporan yang dilakukan dinilai tidak sesuai data akurat dan akhirnya lembaga bersangkutan dituntut balik Bupati Lingga, Alias Wello ke Mabes Polri.
”Dalam melakukan pengawasan tindak pidana korupsi, kami (RCW) selalu memiliki data yang valid, hingga dikemudian hari bisa mempertanggungjawabkan laporan yang diberikan,” sebutnya.
Dia berharap, masyarakat Kepri dan Riau Khususnya, tidak menghubungkan RCW dengan RCW yang ada di Kepri.
”Kemungkinan nama saja yang sama dengan RCW di Kepri. Namun bisa saya yang di Kepri RCW dengan badan hukum tersendiri,” katanya.
Namun ia menyarankan agar RCW di Kepri, menganti nama lembaga tersebut dengan nama lain, agar tidak kerancuan di tengah masyarakat.
Namun kalau mereka (RCW Kepri) memiliki badan hukum sendiri, kenapa namanya tidak Kepri Corupstion Wacth (KCW) atau nama lain yang menandlan kalau keberadaan LSM ini berada didaerah yang dimaksudkan.
”Untuk instansi-instansi yang ada di Kepri, kami ingatkan kalau kami RCW tidak pernah membuka cabang. Dan, sebagai tindak tanduk oknum yang mengataskan nama RCW, bukan merupakan tanggungjawab kami,” imbuhnya. (TENGKU)
