in

Tahun Ini Pusri Produksi 2,2 Juta Ton Pupuk

Palembang, BP

Dari rencana produksi tahun ini sebesar 2,4 juta ton, PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) Palembang merealisasi sebesar 2,2 juta ton. Sedangkan alokasi pupuk bersubsidi yakni urea selama tahun 2017 yakni sebesar 1,3 juta ton dimana Sumsel kebagian alokasi sebesar 160 ribu ton.

Kemudian untuk pupuk organik, alokasi sampai 2017 yang sebesar 32 ribu ton dimana Sumsel kebagian hanya 6,5 ribu ton. Sedangkan untuk pupuk NPK bersubsidi alokasinya sebesar 89 ribu ton dimana Sumsel kebagian 67 ribu ton.

Untuk tahun 2018, pihaknya akan memasarkan urea sebesar 2 juta ton, kemudian NPK sebanyak 200 ribu ton. Ditahun 2018 juga pihaknya bakal memasarkan 11 pupuk baru.

“Di tahun 2018 ini juga target produksi akan ditingkatkan mengingat saat ini sudah ada dua pabrik dan beberapa inovasi baru,” tutupnya.

Direktur Utama (Dirut) PT Pusri Palembang, Mulyono Prawiro mengaku bersyukur semakin besarnya produksi pupuk maka program dalam rangka menyediakan pupuk kepada petani dapat terpenuhi.

Namun, dalam peningkatan produksi ini pihaknya juga mengalami kendala yakni suplai gas. Meskipun begitu, suplai gas di tahun 2017 ini lebih tinggi dibandingkan 2016.
Untuk tahun 2018 mendatang pihaknya menargetkan produksi pupuk mencapai 2,45 juta ton. “Insyallah ditahun 2018 target produksi bisa tercapai tapi catatannya gas juga tersedia,” katanya.

Pihaknya juga melakukan inovasi penjualan agar dapat bersaing dengan pabrik pupuk lainnya, salah satunya dengan membuat kemasan pupuk dalam berbagai ukuran untuk pupuk yang non subsidi.

“Jadi para petani jika sudah habis pupuk subsidi dapat membeli di kios dengan berbagai ukuran,” pungkasnya.
Selain itu pihaknya memastikan bakal menghentikan penyaluran pupuk organik kepada lima provinsi dibawah naungan PT Pusri Palembang. Lantaran, dinilai tidak efektif.

GM Distribusi dan Pemasaran PT Pusri Palembang, Syarif Usman mengatakan sebenarnya Pusri tidak memproduksi pupuk organik karena yang memproduksi adalah mitra dari PT PUsri. Sedangkan produksi yang dihasilkan mitra tidak mencapai target hanya sekitar 54 persen sampai 60 persen.

Karena itu, pihaknya mengalihkan distribusi atau penyaluran pupuk organik ini kepada Petrokimia Gresik karena memang lebih membidanginya. “Lagian juga pupuk organik ini hanya dipakai hanya satu tahun sisanya memakai pupuk lainnya. Karena pupuk organik hanya menyuburkan tanah,” kata Syarif. #ren

What do you think?

Written by Julliana Elora

Destinasi wisata baru menyongsong Asian Games

Timun Emas, Momotaro-nya Nusantara