in

Zikir Al-Barzanji

ZIKIR Maulid Nabi Muhammad SAW diambil dari beberapa kitab sastra yang ditulis oleh para ulama yang pujangga zaman dulu. Dua kitab syair yang paling terkenal mengenai zikir maulid adalah kitab “’Iqdal Jawahir” (kalung Permata) karya ulama dan pujangga terkenal dari Madinah Syeikh Jakfar Bin Husin Al-Barzanji (1710 H.) dan kitab “Alburdah” (Baju Kebesaran) karya Ka’ab Bin Zuhair Abi Salma, salah seorang penyair Arab terkenal.
Syair-syair yang ada dalam kitab-kitab tersebut memang sangat indah dan memikat hati. Para penyair meriwayatkan peristiwa kelahiran Nabi Muhammad SAW dalam bentuk sajak yang sangat tinggi mutunya.

Kitab tersebut telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa dunia, termasuk bahasa Indonesia dan Aceh. Khusus dalam Bahasa Melayu, kitab Barzanji diterjemahkan oleh Syeikh Nawawi Al-Bantani (1813-1897).

Dan dalam Bahasa Aceh diterjemahkan oleh Tgk Chik Seumatang abad ke 17. Kemudian dterjemahkan lagi oleh Abu Abdullah Lam U, Aceh Besar. Dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh M. Mizan Asrani Muhammad.

Kitab Zikir Barzanji berisi riwayat hidup Nabi Muhammad Saw, mulai lahir sampai beliau wafat. Ditulis dalam bentuk syair dan prosa. Seluruh umat Islam akan mengikuti irama zikir yang indah itu ketika diadakan kenduri Maulid.

Begitu juga kitab “Al-Burdah” karangan Syeikh Ka’b Bin Zuhair. Untuk menyanyikan kitab Barzanji dan Al-Burdah memang harus latihan dulu. Sebab lagu-lagu Arab tersebut banyak iramanya.

Beberapa lagu yang sangat menarik dalam menyanyikan Barzanji adalah; (1). Lagu Rekby; membacanya dengan perlahan-lahan.(2). Lagu Hijas menaikkan sedikit tekanan suara, (3). Lagu Ras; menaikkan tekanan suara yang lebih tinggi dari lagu hijas dengan irama yang bertaneka ragam.(4).

Lagu Husain; membacanya dengan tekanan suara yang tenang. (5). Lagu Nakwan; membacanya dengan suara tinggi dengan irama yang sama dengan lagu Ras. (7). Lagu Masyri; melagukan dengan suara yang lembut serta dibarengi dengan persaan yang dalam.

Kitab Barzanji dan kitab-kitab sejenisnya tentang maulid Nabi Besar Muhammad SAW, masih terus didendangkan oleh umat Islam seluruh dunia. Peringatan mauled Nabi juga sudah menjadi tradisi yang tak lekang lagi dalam masyarakat Islam.

Namun sayang sekali, kebanyakan umat Islam zaman sekarang hanya dapat menikmati keindahan irama lagu-lagu tersebut, hanya sedikit yang mampu memaknai dan mengambil pelajaran dari kitab-kitab tersebut. ***** ( Tgk. H. Ameer Hamzah )

What do you think?

Written by virgo

Pengumpulan ZIS di Jaksel Capai 85 Persen

Ahok Jadikan Sidang Perdana Pentas Kampanye