in

1.000 Hektare Bawang Merah Varietas Solok Sumbar Sakato Rutin Panen Setiap Bulan

Mentan RI Syahrul Yasin Limpo meninjau kawasan sentra pengembangan bawang merah nasional di Kabupaten Solok sekaligus melakukan dan panen, Rabu (14/6/2023).

PADEK.CO– Direktorat Jenderal Hortikultura melakukan pendampingan budidaya bawang merah pada lahan seluas 12.000 hektare di Desa Sungai Nanam, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Luas tanam bawang merah Solok bertambah pesat dari semula 5.000 hektare di tahun 2016, kini mencapai 12.000 hektare.

“Produksi tahun 2022 lalu mencapai 188.563 ton, menembus ranking 3 Nasional setelah Brebes dan Nganjuk. Sekitar 1.000 hektare bawang merah rutin dipanen setiap bulan dan dalam 2 minggu lagi ada panen juga untuk membantu pengamanan pasokan Idul Adha,” ujar Dirjen Hortikultura, Prihasto Setyanto, saat mendampingi Mentan Syahrul Yasin Limpo, meninjau kawasan sentra pengembangan bawang merah nasional di Kabupaten Solok sekaligus melakukan dan panen, Rabu (14/6/2023).

Prihasto menuturkan lahan bawang merah di Solok memiliki keunggulan dibanding daerah lain. Karakteristik lahan rata-rata berupa lahan miring dan berlereng, tanahnya subur, air cukup tersedia dan intensitas panas mataharinya juga cukup, sehingga cocok untuk pertumbuhan bawang merah sehingga mampu berproduksi sepanjang tahun.

“Saat ini Solok telah memiliki varietas yang telah terdaftar di Kementerian Pertanian bernama Solok Sumbar Sakato, terbukti adaptif dan memiliki produktivitas yang relatif tinggi. Setiap bulan, sekitar 1.000 hektare rutin panen bawang merah di Solok ini. Dua minggu lagi ada panen juga untuk membantu pengamanan pasokan Idul Adha akhir bulan Juni nanti,” ucapnya.

Lebih lanjut Prihasto menyebutkan Kementan RI hampir setiap tahun mengalokasikan bantuan untuk mendukung pengembangan hortikultura di Kabupaten Solok. Alokasi bantuan kawasan bawang merah tahun 2023 ini seluas 83 hektare dan bawang putih 20 hektare.

“Selain itu adapula bantuan sarana pascapanen, sarana pengolahan, prasarana pascapanen serta sarana produksi pengembangan florikultura dan durian. Tahun lalu juga kita fasilitasi bantuan kentang,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Solok, Miharta mengatakan, pengembangan bawang di Solok dilakukan dengan intensif. Solok merupakan Kabupaten sentra yang dapat menanam bawang merah sepanjang tahun dengan rata-rata pertanaman 900-1.000 ha per bulan.

“Petani Solok melakukan pertanaman bawang 2 hingga 4 kali setahun dan sekali panen bawang menghasilkan 13 ton per hektarenya, akan tetapi masih terdapat kekurangan dalam penanganan pascapanen,” kata Miharta.(*/hsn)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Ekos Albar Dorong Solusi Konkret Atasi Inflasi dan Investasi Daerah di Raker APEKSI

Upgrade Tampilan Mobil Mitsubishi, Lagi Ada Diskon Aksesoris Resmi hingga 35%