![WhatsApp Image 2023-12-18 at 14.08.41](https://lensa.id/wp-content/uploads/2023/12/1-rumah-tertimpa-longsor-2-amblas-di-limapuluh-kota.jpg)
Satu unit rumah nyaris amblas dan satu unit tertimpa longsor di Jorong Mudiak Liki, Nagari Kurai, Kabupaten Limapuluh Kota. Peristiwa rumah tertimpa longsor terjadi pascagempa bumi yang terjadi, Sabtu (16/12).
Sementara rumah yang nyaris amblas disebabkan tanah yang longsor pascahujan lebat beberapa hari sebelumnya.
“Rumah yang tertimpa longsor itu, merupakan rumah Khalidin dan istrinya, Indra Deswita yang diisi dua anaknya dan seorang anak kakaknya serta mertuanya. Enam orang penghuni rumah tersebut, sekarang tinggal sementara di rumah kakaknya yang tidak jauh dari rumah yang tertimpa longsor,” kata Wali Nagari Kurai, Kecamatan Suliki, Beni Eka Putra, Sabtu sore.
Usai terjadi longsor, masyarakat bersama BPBD Limapuluh Kota TNI dan Polri, melakukan gotong royong, membersihkan material longsor dan bangunan yang hancur akibat tertimpa longsor. “Warga bersama BPBD, TNI dan Polri sudah melakukan pembersihan rumah korban,” terang Beni Eka Putra.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Limapuluh Kota, Rahmadinol membenarkan telah terjadi longsor sesaat setelah gempa bumi terjadi, Sabtu. “Longsor tebing menimpa rumah warga di kabupaten Limapuluh Kota. Menurut warga terjadi sesaat setelah gempa tadi,” ungkap
Kepala Pelaksana BPBD Limapuluh Kota Rahmadinol di Grup WhatsApp BMKG dan Stakeholders Sumbar. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Limapuluh Kota sudah mengecek okasi rumah yang tertimpa longsor. “Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam bencana ini,” kata Rahmadinol.
Rumah Terancam Terseret Longsor
Selain tertimpa longsor, dua unit rumah di Jorong Mudiak Liki, Nagari Kurai, Kecamatan Suliki, terancam terban. Pasalnya, tanah pada bagian bawah penyangga rumah longsor. Sehingga berpotensi membuat bangunan rumah ikut amblas.
Dua unit rumah yang terdampak, masing-masing milik, Risa Febrima yang dihuni tiga orang dan rumah milik Nofra Ninengsih ditempati oleh empat orang penghuni.
Pemerintah Nagari Kurai, rencanakan akan menggunakan dana tanggap darurat nagari. Hanya saja jumlahnya sangat kecil.
“Rencana kami akan menggunakan dana tanggap bencana tetapi dananya sangat kecil berkisar sekitar Rp 3 juta. Sehingga untuk sementara kami akan mengusahakan gotong royong dengan dana tersebut, sebelum mendapat anggaran yang cukup, dan juga kami sudah melayangkan surat ke BPBD Kabupaten Limapuluh Kota,” terang Beni Eka Putra.
Gempa Terasa di Limapuluh Kota
Sebelumnya, warga di sejumlah daerah di Sumbar merasakan guncangan gempa berkekuatan magnitudo 5,4 yang di-update jadi 5,2 SR, Sabtu (16/12) pukul 13.45.54. Gempa juga terasa di Limapuluh Kota.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menyampaikan bahwa gempa tektonik tersebut terjadi di wilayah Pantai Timur Nias Selatan, Sumatera Utara yang dirasakan juga warga sejumlah daerah di Sumbar. (fdl)