in

H-1 pemudik bermotor masih terlihat melintas di Bekasi

Lebih enak jalan malam, udaranya tidak panas dan lebih nyaman aja, kata Cahyadi

Bekasi (ANTARA) – Sehari (H-1) menjelang Lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah/2019 pemudik sepeda motor terlihat masih melintas di ruas jalan Bekasi, Jawa Barat hingga pukul 22.40 WIB, Selasa malam.

Walau jumlahnya tidak terlalu signifikan tetapi lalu lalang para pemudik sepeda motor ini terlihat jelas di tengah pengendara lainnya karena memiliki ciri khas yakni membawa barang melebihi jumlah dari pengendara lainnya.

Tiga pemudik sepeda motor yang ditemui Antara di Simpang BCP, Bekasi, Jawa Barat, memanfaatkan waktu beristirahat di pinggir jalan sebelum melanjutkan perjalanannya ke Cirebon.

Ketiga pemudik ini merupakan satu keluarga terdiri dari bapak, ibu, anak, menantu, cucu dan adik, mereka berasal dari Kebun Jeruk, Jakarta Barat.

Cahyadi (27) dan Sati Aminah (23) mengajak serta putra pertamanya berusia 10 bulan mudik ke kampung halaman orang tuanya di Cirebon.

“Kami mudik satu keluarga, ada tiga motor bawa enam orang ditambah satu bayi,” kata Cahyadi memperkenalkan keluarganya.

Cahyadi mengatakan, dirinya terpaksa beristirahat di pinggir jalan Bekasi karena putranya rewel selama di perjalanan.

Untuk mengembalikan kondisi mereka memilih beristirahat sampai putranya tidak rewel lagi selama di perjalanan.

Dengan santai keenam pemudik ini duduk di trotoar sambil menghibur Muhammad Ajril Rafasya yang baru berusia 10 bulan.

Rasbin (53) dan istrinya Kinti (49) ikut menemani putranya Cahyadi beristirahat di pinggi trotoar simpang BCP, Bekasi.

Selain itu, pemudik lainnya Suherti (21) anak Kinti juga ikut mudik bersama kakak dan orang tuanya dengan mengajak serta tunangannya.

Rasbin, Kinti dan Cahyadi sehari-hari berprofesi sebagai tukang sapu jalan di wilayah Kebun Jeruk, Jakarta Barat, sedangkan Suherti bekerja sebagai SPG di salah satu pusat perbelanjaan.

Mereka sengaja memilih mudik ke kampung halaman pada malam takbiran karena baru dapat izin libur pada H-1.

“Lebih enak jalan malam, udaranya tidak panas dan lebih nyaman aja,” kata Cahyadi.

Cahyadi dan orang tua serta adiknya berangkat menggunakan sepeda motor dari pukul 20.00 WIB Selasa. Jarak tempuh antara Jakarta-Cirebon sejauh 450 km dapat ditempuh dengan waktu sekitar 4,5 jam jika arus lalu lintas normal.

“Kami masih harus melanjutkan perjalanan, ada tiga kabupaten lagi yang harus kami lintasi. Kalau lancar subuh sudah sampai Cirebon,” kata Cahyadi.

Tradisi ribuan warga salat Ied di atas jembatan Ampera

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Edy Supriyadi
COPYRIGHT © ANTARA 2019


What do you think?

Written by Julliana Elora

Jamaah Ied di Kantor Gubernur Tumpah Ruah, Irwan: Mari Jaga Persatuan dan Kesatuan

Polres Gunung Kidul imbau wisatawan pastikan tujuan wisata pantai