in

1 Ton Sabu Gagal Diselundupkan

Lewat Laut, Seorang Pelaku Tewas 

Kado tak terduga datang di Hari Antinarkoba Internasional yang jatuh kemarin (13/7). Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya dan Polresta Depok berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba jenis sabu-sbu lewat jalur laut. Tak tanggung-tanggung beratnya mencapai 1 ton.

Pengerebekan penyelundupan narkoba itu berhasil dilakukan petugas saat empat pelaku akan membawa sabu-sabu seberat satu ton itu melalui Dermaga eks Hotel Mandalika, di Jalan Raya Anyer tepatnya di Kampung Gudang Kopi, RT 03 RW 06 Desa Anyar, Kecamatan Anyar, Kabupaten Serang.

Pantauan koran ini, sejak penyergapan dini hari itu, lalu lintas di lokasi penyergapan mengalami macet cukup panjang lantaran warga yang melintas berebut menonton lokasi kejadian. Kemacetan tersebut bahkan berlangsung hingga sekitar pukul 12.30 dan mengular hingga Lingkungan Cilodan, Kelurahan Gunung Sugih, Kecamatan Ciwandan atau sekitar tiga kilometer.

Warga yang memarkirkan kendaraannya di bahu jalan, berkerumun di depan eks Hotel Mandalika, Anyar, Kabupaten Serang. Garis polisi sudah dipasang di lokasi kejadian.

Informasinya, tim gabungan Polda Metro Jaya dan Polresta Depok sudah melakukan penyelidikan atas kasus tesebut sekitar dua bulan terakhir. Kamis (13/7) dini hari sekitar pukul 01.00, petugas gabungan tersebut mengendus adanya penyelundupan sabu-sabu. 

Penyelundupan dilakukan menggunakan perahu karet dari tengah laut ke Dermaga eks Hotel Mandalika. Sesampai di dermaga, sabu-sabu yang kemas dalam 51 kotak sabu-sabu dengan berat total satu ton itu diceburkan ke laut dan ditarik empat orang pelaku yang bersiap di darat untuk mengangkut barang haram tersebut.

Sesampainya di darat, 27 kotak paket sabu-sabu diangkut menggunakan mobil Toyota Avanza berwarna hitam dengan nomor polisi (Nopol) B 8103 HM dan 24 kotak diangkut Toyota Kijang Innova dengan nopol B 1215 BCO.

Petugas yang mengintai aktivitas keempat pelaku langsung melakukan penyergapan sesaat sebelum keluar pos satpam. Sempat terjadi perlawanan oleh pelaku dengan menabrak dua orang petugas. Petugas langsung melepas tembakan ke arah pelaku.

Seorang pelaku Lin Min Hui (LMH) yang diduga berperan sebagai bos tewas di lokasi penangkapan lantaran tertembak di bagian dada, sedangkan pelaku berinisial Chen Wei Cyuan (CWC) terkena tembakan di bagian kaki. Pelaku lainnya, Liao Guan Yu (LGY) ditangkap, dan Hyu Yun Li (HYL) yang sempat melarikan diri berhasil diamankan, Kamis (13/7) sore.

Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan mengatakan, penangkapan empat pelaku asal Taiwan ini merupakan pengembangan atas penangkapan kasus narkoba di Jakarta beberapa waktu lalu. Ia bahkan mengaku melibatkan polisi Taiwan dalam penyergapan empat tersangka tersebut. “Kami mengamankan 1 ton sabu-sabu bertepatan di Hari Antinarkoba, ini merupakan kado besar untuk kami,” katanya kepada awak media saat memberi keterangan pers di Dermaga eks Hotel Mandalika, Anyer, Kabupaten Serang. 

Kata Iriawan, petugas Polda Metro Jaya dan Polresta Depok sudah mengintai lokasi sejak dua bulan lalu. Petugasnya sempat kesulitan memantau aktivitas penyelundupan itu lantaran distribusi menggunakan perahu karet dengan mesin cukup halus. “Kami menggunakan alat canggih, sehingga bisa memantau pergerakan mereka dari tengah laut. Begitu sampai di pinggir laut, barang bukti dilempar dan pelaku lainnya menarik dengan tali,” ungkapnya.

Iriawan mengaku bakal menelusuri pihak-pihak terkait dalam penangkapan keempat pelaku tersebut, termasuk mendalami berapa lama aktivitas distribusi sabu-sabu melalui lokasi itu. “Kami akan dalami apakah ada keterlibatan kapal asing, termasuk keterlibatan pihak pemilik hotel. Kami akan kembangkan penggunaan lokasi ini sejak kapan dan sudah berapa kali digunakan,” jelasnya.

Untuk distribusi sabu-sabu itu, lanjut Iriawan, kemungkinan besar didistribusikan ke Jakarta, hal tersebut lantaran penangkapan kemarin merupakan pengembangan dari kasus di Jakarta.  “Kami masih dalami distribusinya ke mana,” ujarnya.

Iriawan mengungkapkan, untuk menjaga kerahasiaan pelaku tidak melibatkan warga negara Indonesia sama sekali. Kata dia, jalur laut memang terbilang rawan untuk dijadikan tempat penyelundupan narkoba. “Jalur laut sudah diendus lama tapi lokasinya berpindah-pindah, mungkin lengah dari Jakarta pindah ke Banten,” pungkasnya.

Sementara itu, Humas Polda Banten AKBP Zainudin mengatakan, Benten terbilang rawan menjadi tempat penyelundupan narkoba lantaran mempunyai wilayah perairan cukup luas. “Karena itu, Banten dijadikan tempat keluar masuk. Selain itu, Banten juga menjadi gerbang menuju Jakarta,” ungkapnya.

Meski rutin melakukan monitoring, Zainudin megaku Banten tidak terlepas dari penyelundupan narkoba. “Keterbatasan personel dan alat juga mungkin jadi salah satu kendala,” jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Desa Anyar Apria Firdaus mengatakan, pihaknya menemukan Warga Negara Asing (WNA) asal Taiwan yang diduga merupakan HYL yang melarikan diri saat penyergapan.  “Saya curiganya karena melihat dia menyetop semua mobil,” ungkapnya. 

Lebih lanjut, Apria menyebutkan, keyakinannya akan WNA yang ia temui di pinggir jalan itu lantaran melihat sepatu yang digunakan sama dengan pelaku yang tertangkap.  “Saya langsung menelepon anggota Polsek Anyar, dan ternyata betul dia merupakan salah satu pelaku. Pelaku itu langsung diamankan ke Mapolsek Anyar,” pungkasnya. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Meredam Bentuk Baru ISIS

Jalan Lingkar Duku-Sicincin Rusak Parah