Jakarta (ANTARA News) – Musik pop terbaik tidak membuang waktu mereka untuk masuk dalam daftar lagu terbaik 2016 dengan rilis yang menggebrak bahkan saat awal kalender 2016 dibuka.
Meski banyak nama terkenal yang masuk dalam jajaran lagu pop, yang membuat 12 bulan terakhir spesial adalah mereka yang bisa disebut kurang terkenal juga menemukan ruang dalam daftar tersebut.
Baik seniman besar maupun kecil tersebut hadir dengan momen langka yang mengundang kehebohan di dunia nyata, salah satu diantaranya bahkan “membekukan waktu”.
Berikut adalah Top 10 lagu pop 2016 dari daftar 100 Best Pop Songs of 2016 Billboard.
10. A Tribe Called Quest, “We the People …”
Siapa yang menduga bahwa tahun ini ada Public Enemy yang terhubung dengan Rage Against the Machine, A Tribe Called Quest, yang menghadirkan lagu protes terbaik dari genre hip-hop?
Mereka menyajikan lirik berirama old-school tentang fanatisme ras dan agama dan ancaman deportasi, “We the People” langsung menjadi lagu kebangsaan bagi mereka yang anti Trump.
Lirik chorus pada lagu tersebut (hampir) memparodikan sentimen dari presiden Amerika Serikat yang baru saja terpilih itu. Lirik tersebut berbunyi: “All you black folks, you must go/ All you Mexicans you must go … Muslims and gays, boy we hate your ways,” – Gil Kaufman
9. Rihanna, “Needed Me”
Rihanna terkenal dengan kepercayaan dirinya yang tinggi dan citra tersebut telah melekat dirinya selama bertahun-tahun.
“Needed Me” memadukan lirik tajam dan irama bass dengan tempo ringan yang dapat membuat bingung apakah lagu tersebut lagu cinta yang melankolis — hanya jika Anda tidak memperhatikannya.
Cara Rhianna mengeluarkan uneg-uneg-nya kepada mantan kekasih disampaikan sangat santai dan dengan begitu banyak celaan yang hampir tersembunyi di dalam bait-baitnya. – Dan Rys.
8. Fifth Harmony feat. Ty Dolla $ign, “Work From Home”
Melanjutkan debutnya “Reflection” pada 2015, Fifth Harmony terus menampilkan suara dan substansi yang matang, dan fakta bahwa album “7/27” dikemas dengan sindirian-sindiran seksual (tidak menggunakan bahasa yang tidak layak digunakan) adalah perkembangan logis yang dapat dilihat penggemar musik pop dari kejauhan.
Namun “Work From Home” melewati garis kenakalan — pertunjukan vokal yang sangat berimbang dari kwintet tersebut memadukan penampilan kedipan mata dengan percaya diri yang sebelumnya tidak ada dalam debut grup beranggotakan lima orang tersebut.
Dikombinasikan dengan paduan suara yang terdengar dirancang khusus untuk chorus, dan Ty Dolla $ign sebagai bintang tamu dalam lirik lagu tersebut, “Work From Home” menampilkan pesona lima anggota Fifth Harmony yang tengah menuju artis dewasa. – Jason Lipshutz.
7. Drake feat. Kyla & WizKid, “One Dance”
“One Dance” membuat Drake memimpin posisi No. 1 dalam chart Billboard Hot 100. Lebih dari itu, lagu tersebut dengan nyamannya duduk di puncak tangga lagu selama 10 minggu, sementara sebagian besar lagu Drake dalam album “Views” masih berada di Billboard 200.
Dengan irama lambat yang dipermanis dengan sentuhan piano yang membangkitkan groove dan sangat menghipnotis, lagu tersebut tak bosan diputar berulang-ulang.
“You know that I don’t play”, lirik yang dinyanyikan Drake berhasil membuat lagu tersebut tak terbantahkan. – Lyndsey Havens.
6. Ariana Grande, “Into You”
Album “Dangerous Woman” Ariana Grande hadir dengan lirik yang provokatif, namun single kedua dari album tersebut terasa menjadi lagu paling seksi karena irama bass yang menggoda ditambah vokal dari penyanyi berusia 23 tahun tersebut.
Lirikk “a little less conversation and a little more touch my body” pada bagian chorus sangat halus, indah dan menggoda dibanding langsung menyebut kamar tidur. Bahkan, “Into You” lumayan catchy untuk cukup enak dibawa ke lantai dansa. – Taylor Weatherby.
5. Kanye West, “Ultralight Beam”
Sebelum album “The Life Of Pablo” dirilis — kembali ketika album tersebut akan dinamai Swish, atau mungkin Waves — Kanye mengatakan bahwa dia akan membuat album religius.
Mengingat kecenderungan West yang berlebihan, banyak orang mencemooh; kemudian, pada 11 Februari, dia menggelar acara listening party/ fashion show di Madison Square Garden dengan sampel video di mana bocah berusia empat tahun berbicara tentang Tuhan. Kemudian musik mengalun, lalu Kanye berdoa.
Lagu tersebut dibuat, namun klimaks tidak datang dari West — melainkan dari penyanyi R&B Kelly Price dan musisi gospel Kirk Franklin.
Dalam satu tahun ketika semuanya tampak datang secara terpisah, Kanye menawarkan persatuan, kebersamaan dan harapan — pernyataan yang ada dalam musiknya benar-benar bertentangan dengan pilihan politiknya, terlepas dari pernyataannya yang mendukung presiden terpilih.
Mudah-mudahan pada 2017 dia akan kembali melakukan perubahan yang dapat dipercaya — seperti kebanyakan lagu terbaiknya. – Natalie Weiner.
4. The Weeknd feat. Daft Punk, “Starboy”
Sejak mengisi soundtrack “50 Shades of Grey”, “Starboy” membuktikan bahwa The Weeknd layak berada di puncak.
Dengan Daft Punk yang memberikan latar belakang vokal dan kepercayaan diri Abel Tesfaye cukup membuat identitas baru di industri musik.
“Starboy” mungkin bukan dibuat sebagai tribute untuk lagu “Ziggy Stardust” milik almarhum David Bowie, namun hal ini mencerminkan bagaimana Tesfaye, seperti Bowie, memahami pentingnya evolusi konstan baik untuk musik maupun image-nya. – Andrew Unterberger.
3. D.R.A.M. feat. Lil Yachty, “Broccoli”
D.R.A.M memang jago membuat lagu Top 40 menjadi sebuah lagu yang paling jahat untuk sebuah makanan. Lagu itu adalah “Broccoli” yang dibuat pada 2016. – A.U.
2. Beyonce, “Sorry”
Selain meme “Tell’em boy bye”, lagu “Sorry” milik Beyonce menjadi obrolan yang paling banyak dibicarakan di dunia maya di antara obrolan politik non-Trump tahun ini. Terlepas dari hal itu, yang lebih penting, Beyonce mengeksekusi “Sorry” dengan vokalnya yang luar biasa pada ujung-ujung lirik. Pada “Sorry” Beyonce membuktikan hidup Anda tidak harus sempurna untuk tetap jadi sempurna. – Joe Lynch.
1. Rae Sremmurd feat. Gucci Mane, “Black Beatles”
Kepopuleran “Black Beatles” tak luput dari Mannequin Challenge di mana lagu tersebut menjadi soundtrack tidak resmi untuk gaya patung yang menjadi fenomenal dan dilakukan oleh banyak selebritas dari Michelle Obama hingga Paul McCartney sendiri.
Campuran memabukkan dari produksi futuristis dan referensi kebudayaan retro yang entah bagaimana menyeimbangkan lagu agar terdengar lebih kekinian dibanding lagu mana pun tahun ini.
Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
COPYRIGHT © ANTARA 2016