in

10 Tips Menulis Novel untuk Pemula

Bagi kamu yang suka menulis, menulis novel pasti merupakan sebuah tantangan tersendiri. Pasalnya, banyak penulis pemula yang ingin menghasilkan karya sekelas novel, namun banyak hal yang membuat mereka berhenti di tengah jalan.

Nah Bagi kamu yang ingin menulis novel,Berikut penjabaran singkat  Menulis Novel untuk Pemula,semoga tips-tips di bawah ini bisa membantu.

1. Perbanyak Membaca

Seperti peribahasa “tak kenal maka tak sayang”, kamu juga perlu mengenal apa itu novel. Bagaimana plot dari sebuah novel. Bagaimana cara membuat penokohan yang baik. Atau, seperti apa alur cerita yang disukai pembaca. Oleh karena itu, sebelum menciptakan novel, perbanyaklah ilmu dari novel-novel yang sudah terbit sebelumnya. Dari sana kamu tidak hanya akan mengetahui bagaimana unsur-unsur di dalam sebuah novel, melainkan juga bisa memperoleh banyak kosakata. Kamu bahkan bisa menemukan jati diri kamu dalam menulis hanya dari membaca sebuah novel.

2. Buat Penokohan dan Karakter yang Kuat

Untuk memperoleh alur cerita, tokoh dalam cerita kamu harus kuat. Dengan mengetahui seperti apa tokoh kamu, alur cerita, konflik, dan penyelesaian akan mengalir dengan sendirinya. Kamu bisa memakai bantuan buku catatan. Tulis bagaimana tokooh yang kamu inginkan, mulai dari ciri fisik, kebiasaan buruk, kelebihan, serta kekurangannya. Jangan buat sebuah tokoh yang sangat sempurna, karena kesempurnaan hanya akan membuat cerita kamu terlihat konyol. Buatlah karakter dari kehidupan kamu sehari-hari. 

3. Pelajari Lingkungan Sosial

Sebelum menuliskan alur cerita, ada baiknya kamu mulai peka terhadap lingkungan sekitar. Perhatikan bagaimana orang-orang di sekitarmu berkomunikasi. Baik secara fisik, atau lisan. Bagaimana mereka menghadapi masalah mereka. Bagaimana mereka bersosialisasi. Baik dengan orag lama, orang baru, atau orang asing sekalipun. Perhatikan bagaimana raut wajah mereka, artikulasi, suara, nada, tempo, dan gelagat mereka. Dengan memperbanyak kepekaan terhadap lingkungan sekitar, kamu nantinya akan lebih mudah mendeskripsikan cerita dan konflik kamu.

4. Buat Alur Cerita 

Kamu sudah sampai pada tahap membuat alur cerita kasar, atau biasa disebut sinopsis. Buat cerita secara runtut dari awal sampai akhir. Dari perkenalan, klimaks, sampai penyelesaiannya. Berimajinasilah seluas-luasnya, namun jangan lupakan batasan-batasan yang sudah kamu buat sebelumnya pada karakter tokoh kamu. Misalnya jika di atas kamu membuat tokoh penyabar, tidak mungkin ia akan berontak ketika sampai pada tahap klimaks. Buatlah alur yang sesuai dengan penokohan.

5. Kembangkan Alur Cerita Menjadi Kerangka Novel

Setelah sinpsis selesai dan kamu rasa sudah sesuai dengan penokohan, kamu bisa kembangkan alur cerita kamu ke dalam bentuk kerangka. Kamu bisa membagi sinopsis kamu ke dalam beberapa bab. Baru nanti, dari setiap bab, pikirkan adegan-adegan apa saja yang bisa menceritakan pesan yang ingin kamu sampaikan kepada pembaca.

6. Tulislah dan Jangan Berhenti

Tulislah novel dengan panduan dari kerangka, penokohan, dan alur cerita. Untuk menulis novel, kamu tidak perlu menulis secara runtut dari bab 1 ke bab yang terakhir. Sesuai isi hati, jika kamu memiliki ide briliant untuk bab 5, maka tulislah bab 5 dahulu sebelum ide kamu pudar. Menulis adalah kebebasan. Kuncinya hanya satu: jangan berhenti, sampai tulisan kamu selesai.

7. Istirahatkan Naskah

Perlu cukup waktu untuk menulis novel sampai tamat. Setelah kamu menyelesaikan naskah, jangan buka naskah kamu lagi sampai beberapa bulan ke depan. Biarkan kamu sedikit melupakan apa saja yang sudah kamu tulis di dalam naskah itu. Setelah beberapa bulan, buka naskah kamu, baca, dan kamu akan menemukan sisi lain dari naskah itu. Kamu akan bisa menerka sendiri, bagian mana dari naskah kamu yang kurang bagus. Kamu bisa juga melakukan editing.

8. Biarkan Orang Lain Membaca Novel Kamu

Pintalah satu atau dua teman terdekatmu untuk membaca novel kamu. Dapatkan kritik dan saran dari mereka. Biasanya, orang awam akan lebih memahami apakah jalan cerita kamu sudah baik. Apakah kamu sudah berhasil menggambarkan tokoh-tokoh kamu dengan baik. Jangan mudah tersinggung dengan kritikan teman. Ambil sari-sarinya untuk merevisi novel.

9. Revisi Naskah

Jangan pernah lelah untuk merevisi sebuah naskah novel. Hidup penuh dengan ujian, dan ujian seringkali gagal. Kadang, kita butuh melakukan kesalahan yang sama berulang kali sebelum kemudian melakukan hal yang benar. Selalu berkonsultasilah dengan orang-orang yang kamu percaya akan membawa naskah kamu ke arah yang lebih baik.

10. Terbitkan Novel Kamu

Bagi kamu yang memimpikan novel kamu akan diterbitkan di penerbi besar, kamu perlu waktu dan kesabaran. Banyak perenbit yang menolak naskah novel dari penulis. Bukan karena jalan ceritanya yang buruk, melainkan karena gaya bercerita penulis yang kurang cocok dengan identitas penerbit. Maka kamu perlu tahu bagaimana gaya dari masing-masing penerbit. Namun, jika kamu ingin menerbitkan buku secara indie, kamu bisa mencari penerbit indie dan menerbitkan bukumu sendiri. Tentu kamu perlu mempromosikan buku kamu sendiri.

What do you think?

Written by virgo

Tak Ada Yang Abadi,Kini Aku Tak Berhak Membahagiakanmu

Ternyata Segini Gaji Agus Saat Jadi Tentara