Baturaja (ANTARA) – Aparat Kepolisian Resor Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan mengamankan 11 pelajar SMP dan SMK yang terlibat aksi demo di Gedung DPRD Kabupaten OKU pada Senin (1/9).
“Ada 11 orang pelajar terlibat aksi demo di Gedung DPRD OKU pagi tadi yang berhasil kami amankan,” kata Kapolres OKU AKBP Endro Aribowo di Baturaja, Senin.
Dia mengatakan bahwa para pelajar ini diamankan setelah terlibat aksi lempar batu dan botol air mineral antara masa aksi demo dan petugas yang melakukan pengamanan di lapangan.
Ironisnya, belasan pelajar SMP dan SMK sederajat tersebut bukan berasal dari Kota Baturaja, melainkan siswa asal Martapura, Kabupaten OKU Timur.
“Saat ini 11 pelajar asal OKU Timur tersebut masih diamankan di Mapolres OKU sambil menunggu kedatangan orangtuanya masing-masing,” tegasnya.
Sementara, pantauan di lapangan suasana di halaman Gedung DPRD OKU pada Senin (1/9) sekitar pukul 11.30 WIB mendadak mencekam.
Aksi unjuk rasa yang semula berlangsung damai berubah ricuh setelah sebagian masa melempari aparat kepolisian dengan batu dan botol air mineral.
Situasi makin memanas hingga aparat kepolisian terpaksa menembakkan water canon dan gas air mata ke sekumpulan pendemo hingga kericuhan berhasil diredam sekitar pukul 12.45 WIB.
Dalam orasinya, masa aksi menyoroti sejumlah isu nasional, seperti penolakan kenaikan tunjangan anggota DPR RI, desakan efisiensi anggaran, hingga kecaman atas kasus ojol yang tewas akibat tindakan aparat.
“Hingga sore tadi masa aksi sudah membubarkan diri. Meskipun demikian, aparat kepolisian bersama TNI saat ini masih bersiaga di halaman DPRD OKU untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi,” ujar Kapolres.