in

17 Info Penting Persiapan Mudik 2017

Persiapan mudik menyambut Hari Raya Lebaran 2017 sudah dikoordinasikan antarinstansi dalam tiga bulan terakhir. Berbagai antisipasi dilakukan, terutama untuk menciptakan perjalanan yang aman dan nyaman bagi para pengguna jalan selama momen liburan panjang tersebut.

Belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, Lebaran merupakan peristiwa pergerakan manusia dan barang yang berlangsung masif dan intensif dalam rentang waktu tertentu, sehingga seringkali terjadi peristiwa-peristiwa yang tidak diharapkan muncul. Terdapat dua faktor yang dapat menyebabkan munculnya peristiwa, yakni (1) sarana dan prasarana transportasi, (2) perilaku manusia dalam menggunakan sarana dan prasarana tersebut.

Berikut ini 17 informasi penting yang perlu diperhatikan supaya para pengguna jalan, pemakai alat transportasi umum, dapat menikmati liburan Lebaran 2017 secara aman, nyaman, dan selamat. Ketujuh belas informasi ini dihimpun berdasarkan histori yang terjadi sepanjang dua tahun terakhir.

  1. Jumlah Pemudik Meningkat. Berdasarkan data tahun 2015 dan 2016, jumlah pengguna angkutan umum, baik darat, laut, maupun udara, mengalami peningkatan. Diperkirakan, pada tahun 2017 jumlah pengguna angkutan umum tersebut juga akan meningkat.
  2. Pemudik dengan kendaraan bermotor roda dua mengalami kenaikan signifikan dari tahun ke tahun. Hal ini pula yang menyebabkan kecelakaan di jalan raya yang bersumber dari kendaraan bermotor roda dua berkontribusi paling besar dari seluruh kecelakaan selama masa liburan Lebaran dari tahun ke tahun. Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan, sudah menyediakan angkutan gratis bagi pemotor, yang diangkut dengan menggunakan truk, kereta api, dan kapal laut.
  3. Waktu-waktu yang paling rawan terjadinya kecelakaan terentang antara H-7 (tujuh hari sebelum Lebaran) dan H+7 (tujuh hari setelah Lebaran). Berdasarkan data dua tahun terakhir, korban kecelakaan mengalami penurunan. Tren ini juga dapat terus dijaga, jika pengguna jalan raya merencanakan perjalanan mudiknya secara baik, terencana, sekaligus menyiapkan sarana transportasi yang digunakan berfungsi dengan baik.
  4. Ketidakwaspadaan pengemudi mengontrol lalu lintas dari depan, menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan dari tahun ke tahun. Penyebab lainnya yang juga menyumbang terjadinya kecelakan adalah ketidakmauan/ketidakmampuan menjaga jarak aman antarkendaraan.
  5. Tabrakan dengan pola adu jangkrik (depan-depan), adalah jenis tabrakan paling dominan dalam pergerakan kendaraan sepanjang liburan Lebaran dari tahun ke tahun. Kejadian tabrakan dengan menyeruduk dari belakang (depan-belakang) menempati peringkat kedua setelah tabrakan dengan pola adu jangkrik.
  6. Jalan nasional, jalan provinsi, dan jalan kabupaten, adalah lokasi yang paling banyak terjadi kecelakaan. Artinya, jenis jalan tidak menjamin adanya kecelakaan yang minim. Faktor manusia menjadi yang paling penting dalam upaya menghindari kecelakaan, di manapun lokasinya.
  7. Berdasarkan fungsi jalan, jenis jalan arteri menyumbang kecelakaan terbesar, disusul dengan jalan pengumpul. Ini berarti, kewaspadaan saat melintasi jalan arteri dan jalan pengumpul harus ditingkatkan supaya para pengguna dapat mencegah terjadinya kecelakaan.
  8. Kecerobohan baik saat mau mendahului kendaran lain, maupun saat mau berbelok, menjadi penyumbang terbesar terjadinya kecelakaan. Artinya, kecerobohanlah faktor utamanya. Jika para pengguna selalu mempertimbangkan dan memperhitungkan secara tepat kapan waktu mendahului dan waspada saat berbelok, maka kecelakaan dapat dihindari atau dicegah.
  9. Cuaca cerah, justru menjadi momen di mana kecelakaan lalu lintas paling banyak terjadi. Artinya, justru dalam cuaca cerahlah seharusnya pengguna jalan meningkatkan kewaspadaan. Pada cuaca hujan, biasanya pengguna jalan cenderung lebih hati-hati dan waspada. Oleh karena itu, saat mengemudi, penting untuk tetap menjaga kewaspadaan, baik pada saat cerah maupun hujan.
  10. Rem yang tidak berfungsi dengan baik, kemudi yang tidak bekerja sempurna, lampu kendaran yang tidak terlihat dengan jelas, serta roda kendaraan yang tidak berfungsi sempurna, adalah penyumbang terbesar kecelakaan di jalan raya.
  11. Kepolisian Republik Indonesia membagi tiga wilayah pengamanan penting selama arus mudik 2017. Ketiga wilayah itu dibagi berdasarkan intensitas kendaraan yang akan melewati jalur-jalur tersebut, dikombinasikan dengan kemungkinan-kemungkinan terjadinya gangguan di sepanjang jalur tersebut.
  12. Terdapat sejumlah titik rawan di daerah Pantura Jawa Tengah, termasuk antisipasi dan skenario penanganan yang akan dilakukan oleh Korlantas Polri.
  13. Terdapat beberapa jalur alternatif jalan jika para pengguna akan melewati jalur selatan Pulau Jawa. Jalur-jalur alternatif tersebut disiapkan jika terjadi kemacetan di jalur utama. Para pengguna jalan dapat memanfaatkan jalur-jalur alternatif ini dengan memantau dan memperbarui informasi lalu lintas selama melakukan perjalanan.
  14. Terdapat delapan titik utama kerawanan lalu lintas di sepanjang jalan di Pulau Jawa. Para pengguna jalan sebaiknya selalu memperbarui informasi-informasi di seputar delapan titik tersebut pada saat berada di jalan raya.
  15. Kementerian PUPERA terus menyempurnakan dan menambah, memperbaiki dan menambal jalan-jalan yang rusak. Para pengguna jalan seharusnya memantau titik-titik ini supaya dapat menghindari kemacetan parah yang kemungkinan ditimbulkan dari jalur atau titik ini.
  16. Inilah jalur Pantura pada ruas Jawa Timur yang akan mengalami gangguan atau kerawanan selama musim liburan Lebaran 2017.
  17. Inilah jalur Pantura pada ruas Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta yang akan mengalami gangguan atau kerawanan selama musim liburan Lebaran 2017.

 

The post 17 Info Penting Persiapan Mudik 2017 appeared first on Presiden Republik Indonesia.

What do you think?

Written by virgo

Besok, Presiden Akan Jelaskan Perpres Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila

JIMI: Pancasila Tidak Bertentangan Dengan Islam