Palembang, BP
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan terus melakukan pembangunan di berbagai bidang. Salah satunya pembangunan di bidang lingkungan hidup yang di dalamnya termasuk pengelolaan sampah. Sesuai target Pemprov Sumsel siap mewujudkan Indonesia bebas sampah 2020.
Wakil Gubernur Sumsel Ir H Ishak Mekki, MM mengatakan, Pemerintah Sumsel belum lama ini telah menggelar apel siaga dalam rangka memperingati hari pengelolaan sampah nasional ditujukan untuk membangkitkan kepedulian masyarakat agar peduli terhadap sampah.
Selain itu, sudah dilakukan juga kerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota di Sumsel terkait penyediaan tempat pembuangan akhir sampah untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah sampah di wilayah Palembang yang akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asian Games 2018 mendatang.
“Selain melakukan berbagai upaya terkait pengelolaan sampah, masyarakat juga diharapkan tidak langsung membuang sampah, melainkan memilah dan mendaur-ulang sehingga sampah ini bisa bernilai. Harapan kita target 2020 Indonesia bebas sampah bisa tercapai, khususnya di wilayah Sumatera Selatan,” kata Ishak saat menghadiri pembukaan rapat koordinasi nasional (rakornas) pengelolaan sampah dan rapat kerja (raker) pengelolaan sampah, limbah, dan bahan berbahaya beracun (B3) di Hotel Aryaduta Palembang, Rabu (15/3).
Lebih lanjut Ishak Mekki mengatakan, Pemerintah Provinsi Sumsel merasa bangga memiliki walikota Palembang yang peduli terhadap lingkungan dengan turun langsung memimpin berbagai kegiatan pemeliharaan kebersihan, di antaranya guna mempersiapkan Kota Palembang sebagai tuan rumah Asian Games 2018.
Melalui rakernas dan raker ini akan dilakukan diskusi terkait mempercepat penyelesaian masalah sampah di Sumsel, khususnya di Kota Palembang. Seperti diketahui permasalahan sampah menjadi salah satu isu nasional dan menjadi perhatian serius pemerintah.
“Perlu diketahui bersama, dengan pengelolaan sampah akan memberikan nilai dan bisa menjadi suatu penghasilan bagi masyarakat seperti melalui program Bank Sampah,” ujarnya.
Sementara, Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya Beracun, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehuttanan RI Tuti Hendrawati Mintarsih mengatakan, secara keseluruhan peserta rakornas dan raker ini merupakan pegiat Bank Sampah yang sudah menjalankan Undang-Undang Sampah tahun 2008.
Menurutnya, dalam upaya mengurangi jumlah sampah selain melalui bank sampah, kaum perempuan sangat berperan penting terhadap pengelolaan sampah, khususnya sampah rumah tangga.
“Dalam waktu dekat kita akan melakukan kerja sama dengan PKK terkait pengelolaan sampah ini. Selain itu kita mengimbau juga seluruh pemerintah kabupaten/kota dapat mendukung penuh program bank sampah di wilayah masing-masing,” terangnya.
Dari laporan yang disampaikan Direktur Pengelolaan Sampah, Kementerian LHK RI, R Sudirman, rakornas dan raker ini merupakan kegiatan tahunan dan kali ini merupakan yang ke-4 dilaksanakan, berlangsung 15 sampai 17 Maret 2017 di Palembang.
Hadir dalam kesempatan ini Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya Beracun, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Tuti Hendrawati Mintarsih, Direktur Pengelolaan Sampah, Kementrian LHK RI R Sudirman, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Provinsi Sumsel Edward Chandra, serta Walikota Palembang Harnojoyo.#dud/rio