in

22 Desember, Stasiun Lambuang Bukittinggi Diresmikan

PUSAT KULINER: Stasiun Lambuang Bukittinggi yang disiapkan jadi pusat
kuliner hampir rampung, Selasa (19/12). Peresmiannya dijadwalkan 22
Desember mendatang.(RIAN AFDOL/ PADANG EKSPRES)

Progres pembangunan pusat kuliner di Stasiun Lambuang di Bukittinggi sudah mendekati rampung. Proyek ini dijadwalkan akan diresmikan pada 22 Desember mendatang, bertepatan dengan Hari Jadi ke-239 Kota Bukittinggi.

“Pembangunannya sudah bisa dikatakan rampung. Tinggal merapikan dan penyesuaian. Fisik yang sesuai kontrak sudah final, ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bukittinggi, Wahyu Bestari, Selasa (19/12).

Wahyu menyebutkan saat ini Pemko Bukittinggi tengah melakukan validasi data dan konsilidasi untuk relokasi pedagang kuliner yang saat ini berjualan di sepanjang Jalan Syafie atau di sekitar Tugu Polwan hingga ujung pasar kuliner.

“Kita sudah melakukan pendataan sejak triwulan ke-3 tahun 2022 untuk pedagang di pasar kuliner stasiun saat ini. Tentu ada penambahan jumlah pedagang untuk itu, kita tengah melakukan validasi,” tambahnya.

Ia menambahkan, Stasiun Lambuang memiliki kapasitas untuk menampung 116 pedagang dan dirancang untuk bisa beroperasi dua puluh empat jam.

“Secara jumlah ada 116 pedagang yang difasilitasi. Namun ada potensi lain yang bisa digerakkan. Jika di pasar kuliner yang sekarang jam operasinya hanya dari sore hingga malam karena beroperasi di bidang jalan, maka nantinya tentu bisa 24 jam karena sudah beroperasi di lokasi yang dikhususkan. Jadi jumlah 116 bisa ditingkatkan, bisa memberdayakan lebih dari 116 pedagang mengingat jam operasinya yang lebih panjang,” ucapnya.

Wahyu menekankan, melalui pembangunan pusat kuliner ini, Pemko Bukittinggi menargetkan adanya episentrum baru di Kota Bukittinggi yang bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat terutama pelaku UMKM.

“Kita mengharapkan adanya episentrum ekonomi baru, dengan begitu diharapkan ada pertumbuhan ekonomi di masyarakat. Selain itu kita juga berupaya untuk membuat satu destinasi baru di Kota Bukittinggi sehingga beban kepadatan bisa terurai dan tidak terpusat hanya di Jam Gadang,” imbuhnya.

Pemko Bukittinggi imbuhnya, terus berbenah untuk meningkatkan sarana dan prasarana yang ada di Bukittinggi, untuk menegaskan bahwa kota ini merupakan destinasi wisata yang unggul dan tertib. (r)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Hari Bela Negara Ke-75 Payakumbubh, Wujud Kecintaan Pada Tanah Air

Gyeongseong Creature, kombinasi drama sejarah dan misteri