Serang Mesir, Teroris Ledakan Bom saat Jumatan
Sebuah ledakan Improvised Explosive Device (IED) yang dilancarkan oleh kelompok teroris tidak dikenal terjadi di samping Masjid Ar-Raudhah, Markaz Bir El-Abd, kota El-Arish, Sinai Utara, Mesir, kemarin (24/11). IED tersebut diledakkan pada saat pelaksanaan Shalat Jumat. Kelompok teroris itu juga melancarkan tembakan kepada para jamaah setelah terjadinya ledakan.
Menurut sumber di Mesir, ledakan tersebut telah mengakibatkan sedikitnya 235 orang tewas dan sekitar 100 orang lainnya menderita luka-luka. Sejauh ini, korban ledakan dan serangan tersebut masih belum diidentifikasi. Jumlah korban tewas kemungkinan masih akan bertambah.
“Empat pria dalam mobil off-road menembaki jamaah yang baru meninggalkan masjid,” kata seorang polisi setempat. Penembakan itu terjadi setelah ledakan bom. Jumlah pelaku belum diketahui.
Kemarin, media-media Mesir menunjukkan kondisi masjid pasca serangan. Rata-rata, mereka memperlihatkan foto para korban yang bersimbah darah. Ada juga foto mayat-mayat yang dibaringkan di dalam masjid dengan ditutupi selimut. “Para pelaku juga menembaki ambulans yang terparkir di halaman masjid,” ujar salah seorang jamaah yang juga korban selamat.
Polisi menduga, target serangan tersebut adalah aparat keamanan yang sedang menunaikan ibadah Shalat Jumat. Namun, Al Arabiya menyebut kaum sufi yang juga beribadah di masjid itu sebagai target. Selama ini, militan radikal selalu menganggap kaum sufi sebagai pihak yang layak diserang. Prinsip yang sama dianut ISIS.
Sejak 2013, Mesir gencar memerangi militan radikal di sekitar Sinai. Belakangan, militan-militan Sinai aktif melancarkan teror. Namun, bila dibandingkan dengan serangan-serangan yang pernah ada sebelumnya, teror kemarin merupakan yang paling mematikan.
Presiden Abdul Fattah El Sisi mengecam serangan kemarin. Dia juga langsung menetapkan tiga hari berkabung nasional. Kemarin, Sisi langsung mengadakan pertemuan darurat dengan para petinggi keamanan di Kota Kairo. Mereka berusaha merumuskan strategi keamanan baru untuk menghentikan militan-militan yang agresif. Polisi pun terus berusaha melacak pelaku serangan. Pemerintahan Sisi berjanji memburu para pelaku sampai dapat dan memberikan hukuman setimpal.
Militan-militan Islam sejak lama menarget Sinai sebagai wilayah kekuasaan baru. Terutama setelah Sisi berhasil melengserkan presiden sebelumnya, Muhammad Mursi. Sejak berkuasa, Sisi yang pernah menjadi petinggi militer gencar membasmi militan-militan Islam Sinai. Namun, operasi antimilitan itu membuat militan kian aktif. Selain pasukan keamanan dan kaum sufi, mereka menarget umat Kristen Koptik.
Dubes RI untuk Mesir Helmy Fauzi memastikan tidak ada WNI yang menjadi korban dalam serangan tersebut. Menurutnya, tidak ada warga Indonesia yang tinggal di kawasan El Arish. “Berdasarkan pemantuan KBRI Kairo dan pelacakan melalui sumber keamanan Mesir, sejauh ini diperoleh informasi tak ada WNI yang menjadi korban serangan tersebut,” kata Helmy kepada koran ini.
Helmy mengutuk serangan bom bunuh diri itu. Dia menyampaikan duka yang sangat mendalam atas jatuhnya korban jiwa seraya mendoakan agar korban luka segera pulih. “Atas nama rakyat Indonesia, Duta Besar RI menyampaikan bahwa pemerintah dan rakyat Indonesia berdiri bersama sama dengan Mesir dalam peristiwa tragis ini dan perang melawan terorisme dan radikalisme,” tutur dia. (*)
LOGIN untuk mengomentari.