Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa masih banyak fasilitas pelayanan kesehatan utamanya pelayanan primer belum memiliki dokter gigi.
“Saat ini masih ada 3.285 atau 31.6% puskesmas tanpa dokter gigi, sebagian besar puskesmas ini ada di daerah Indonesia timur. Artinya kita masih sangat kekurangan,” kata Menkes saat memberikan Keynote Speech Peringatan Puncak Dies Natalis Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) di Makara Art Center pada Kamis (8/12) lalu.
Salah satu penyebab, lanjut Menkes karena jumlah dokter gigi masih sangat minim. Saat ini jumlah dokter gigi di Indonesia hanya berkisar 40 ribu orang. Jumlah ini masih kurang untuk memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan gigi bagi 270 juta penduduk Indonesia.
“Dengan perbandingan 1:3000 dokter gigi, yang mana setiap 1 dokter gigi menangani 3000 pasien, maka setidaknya kita butuh sekitar 90 ribu dokter gigi untuk dapat melayani 270 juta penduduk Indonesia,” ungkapnya.
Di tengah pencapaian target pemenuhan tersebut, Indonesia dihadapkan para produksi dokter gigi yang sangat minim. Menkes menuturkan, dalam satu tahun, dari 32 fakultas kedokteran gigi di Indonesia hanya mampu memproduksi 2.500 dokter gigi. Untuk memenuhi rasio ideal, setidaknya butuh waktu sekitar 20 tahun tahun.
“Apa kita harus menunggu hingga 100 tahun, sampai dokter giginya cukup,” tanya Menkes.
Untuk itu, Menkes berharap FKG UI sebagai pendidikan kedokteran gigi tertua di Indonesia dapat terus menghasilkan tenaga profesional yang berkontribusi secara aktif dalam pembangunan kesehatan di Indonesia, memiliki kemampuan adaptable terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta dapat berkolaborasi antar profesi.
Menkes juga mendorong agar para lulusan FKG UI untuk berpraktik, mengisi kekosongan tenaga dokter gigi di daerah-daerah. Sebab, selain jumlahnya yang minim, penyebaran dokter gigi juga tidak merata.
Disebutkan bahwa kebanyakan dokter gigi berpraktik di rumah sakit yang berlokasi Jadi di kota-kota besar, sementara di Puskesmas utamanya di wilayah Indonesia Timur, dokter gigi masih sangat jarang.
“Para dokter gigi, masuklah ke Puskesmas, jangan hanya di kota-kota besar saja,” kata Menkes.
Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) Nia Ayu Ismaniati menyatakan siap membantu pemerintah untuk memenuhi kebutuhan sekaligus pemerataan tenaga kesehatan di seluruh pelosok tanah air.
Ia mengungkapkan selama 62 tahun FKG UI berdiri sudah berhasil meluluskan 3.587 dokter gigi, 1.317 dokter gigi spesialis serta 124 S2 dan 130 doktor yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Selaras dengan pesan Pak Rektor dan Pak Menkes, jumlah lulusan ini akan terus kami tingkatkan,” tutup Nia seperti dikutip dari laman resmi Kemenkes.(rel)