Palembang, BP
Satuan Brimob Polda Sumatera Selatan mengirimkan sebanyak tiga SSK (Satuan Setingkat Kompi) atau sekitar 300 orang pimpinan AKBP Bachtiar Effendi yang merupakan Komandan Yonif B Brimob Polda Sumsel untuk melaksanakan tugas BKO ke Polda Aceh pada pengamanan pilkada setempat 2017.
Tiga SSK tersebut terdiri dari Komandan Kompi (Danki) I dipimpin AKP Herman Effendi, Danki II dipimpin Iptu Antoni Wijaya, dan Danki III dipimpin AKP Sunarya. Upacara pelepasan pasukan tersebut dilakukan di halaman Markas Brimob Polda Sumsel, Sabtu (21/1), dipimpin Wakapolda Sumsel Brigjen Pol Asep Suhendar.
“Kita ketahui bersama KPU telah menetapkan pelaksanaan pilkada serentak gelombang II yang dilaksanakan tanggal 15 Februari 2017 yang dilaksanakan di 101 daerah di Indonesia, dari tingkat provinsi, kabupaten dan kota, terdiri dari tujuh provinsi, 76 kabupaten dan 18 kota, dari tujuh provinsi tersebut yaitu Provinsi Aceh, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat,” kata Wakapolda Sumsel Brigjen Pol Asep Suhendar usai upacara pelepasan pasukan.
Menurut Asep, Provinsi Aceh paling banyak melaksanakan pilkada tahun 2017 ini yakni satu pemilihan Gubernur, 20 pemilihan bupati dan walikota.
“Pada Pilkada Aceh, 153 pasangan calon yang telah mendaftar dan terdaftar terbagi dalam tujuh pasangan calon pemilihan Gubernur, 18 calon pemilihan walikota dan 76 pasangan pemilihan bupati, guna mendukung pengamanan pilkada Aceh kekuatan Polri yang di-BKO ke Polda Aceh sebanyak 1900 personel yang terdiri seluruh personel Brimob dari berbagai Polda dan termasuk Polda Sumsel. Kita akan mengirimkan perwakilan sebanyak 300 personel untuk membantu atau mem-back up pengamanan pilkada Aceh 2017 ini,” katanya.
Pasukan Brimob Polda Sumsel akan ditempatkan di tiga Polres di Aceh yaitu Aceh Tameang, Aceh Timur, Langsa. Pasukan ini akan kembali pada 20 Maret 2017 dari Aceh ke Palembang.
“Harapan saya, mereka menjaga nama baik Sumsel kemudian mereka bisa melaksanakan tugas dengan baik dan dapat berkerja sama dengan anggota dan Polres setempat dan anggota Polda-Polda lain yang di BKO di Aceh dan di Aceh mereka bertugas 1 bulan 20 hari,” katanya.
Menurutnya, Polda Sumsel mendapatkan perintah Mabes Polri karena Polda Jabar yang diminta ke Aceh tidak berangkat karena masalah kerawanan di Jabar sehingga Brimob Polda Sumsel menggantikan posisi Brimob Polda Jabar.
“Prediksinya ada kesana kombatan Aceh Merdeka akan menimbulkan kerawanan. Itu termasuk kejahatan berintensitas tinggi karena itu kita kirim anggota-anggota yang kita nilai baik dan berkualitas dan sudah kita latih sebelumnya,” katanya. #osk