lensaterkini.web.id – Nama prostitusi tidak lepas dari gaya hidup masyarakat di seluruh dunia. Padahal, di era modern ini keberadaan rumah pelacuran sudah merajalela seperti jamur di musim hujan. Meski banyak bisnis yang berjalan pelan, namun tidak terlalu jarang dibuka secara terbuka. Di Indonesia, kita mungkin pernah mendengar tentang Gang Dolly, pusat pelacuran terbesar di Asia Tenggara. Beruntung sekarang tempat tersebut resmi ditutup.
Selain Gang Dolly, tahukah Anda pusat prostitusi terbesar di Asia? Sonagachi terletak di Kolkata, India. Kawasan ini terkenal karena dibanjiri rumah pelacuran. Pelajari lebih lanjut tentang Sonagachi, berikut beberapa fakta tentang pusat prostitusi Asia.
Memiliki julukan “The City of Joy”
Sonagachi bisa dibilang tempat dimana masher mendapat banyak hiburan. Bagaimana bisa? Di wilayah ini, setidaknya ada sekitar 14 ribu kupu-kupu malam hari. Dan nampaknya, istilah “malam kupu-kupu” kurang cocok untuk mereka pakaian.
BACA JUGA : 5 Penyebab Banyak Artis Tergiur Bisnis Prostitusi
Karena banyak dari mereka yang menerima pelanggan tidak hanya di malam hari, tapi juga di siang hari. Tentu, banyak pekerja di sana yang melayani pelanggan bukan karena keinginan pribadi, tapi terpaksa. Misalnya, abege sengaja dijual ke rumah pelacuran.
Para pekerja mendapat bayaran tinggi
Seorang pekerja lain yang dipaksa menjadi budak nafsu, ada juga beberapa wanita yang datang dengan senang hati karena tergoda oleh gaji tinggi. Sebut saja Baisakhi, wanita yang sebelumnya bekerja sebagai pembantu rumah tangga seharga £ 15 per bulan. Nilai ini bisa dibilang kecil dan tidak sebanding dengan usaha yang dikeluarkan.
Tapi setelah bergerak dalam bisnis ini, wanita tersebut mendapat bayaran berkali-kali. Bahkan saat ramai, kupu-kupu malam bisa menuai 10 kali. Ketika hati nurani kehilangan kebutuhan akan uang, mungkin ada banyak orang yang mengambil kesempatan ini.
Profesi karena tradisi
Mirisnya, banyak warga Sonagachi yang menjalani profesi ‘berlumpur’ hanya karena tradisi. Dari kesaksian beberapa pekerja, diketahui bahwa mereka menjalani hidup sebagai budak nafsu karena keluarga mereka juga melakukan hal yang sama.
BACA JUGA : 6 Artis Cantik Yang Namanya Tercatat Kasus Prostitusi
Mereka datang bersama-sama ke Kalkata karena kota ini memiliki pemandangan yang indah, jalan yang luas dan tentu saja kehidupan yang menjanjikan di Sonagachi, karena daerah ini selalu ramai dikunjungi oleh pelanggan dari segala umur. Banyak pekerja sendiri mengklaim telah menemukan kehidupan yang lebih baik sejak tinggal di wilayah tersebut.
Sonagachi adalah tempat tinggal selamanya
Meski para pekerja mengklaim memiliki penghidupan yang lebih baik, namun sebenarnya mereka tahu bahwa mucikari yang paling diuntungkan dari bisnis ini. Namun, banyak dari mereka merasa bahwa Sonagachi adalah tempat tinggal selamanya.
Bahkan, seorang wanita berusia 72 tahun mengaku bahwa dia tidak akan meninggalkan Sonagachi meski dia tidak lagi ‘beroperasi’. Alasan untuk bertahan hidup tidak lain adalah karena daerah inilah tempat dia menghabiskan sebagian besar hidupnya.
Pemerintah India benar-benar tahu apa yang sedang terjadi di kota ini. Tapi, sepertinya mereka hanya membiarkannya pergi. Pusat prostitusi semacam ini selalu membawa kontradiksi. Di satu sisi banyak orang membutuhkan pekerjaan, tapi di sisi lain melakukan bisnis ilegal semacam ini jelas bertentangan dengan norma dan hati nurani. Mudah-mudahan suatu saat Sonagachi bisa mengikuti jalur gang Dolly.