Mengajarkan etika atau tata krama pada anak merupakan salah satu tugas orang tua yang paling penting. Tugas yang gampang-gampang susah, karena ada banyak bentuk tata krama yang perlu diajarkan, seperti bagaimana cara meminta tolong? Bagaimana cara berterima kasih? Bagaimana menjaga sikap di depan orang lain? Dan masih banyak lagi etika yang perlu diajarkan agar anak mampu berbaur dengan lingkungan sosial.
Ya, tata krama itu penting. Jadi, Anda para orang tua berkewajiban untuk memperkenalkan dan mengajarkan bentuk-bentuk tata krama pada buah hati. Beberapa bentuk tata krama yang harus diajakarkan adalah:
1. Gunakan Tangan Kanan
Di negara kita, khususnya, melakukan segala sesuatu dengan tangan kanan diyakini lebih baik daripada tangan kiri. Untuk itu, biasakan anak sejak dini untuk menerima sesuatu, mengambil, makan, dan melakukan hal positif lainnya dengan tangan kanan. Sedangkan tangan kiri lebih digunakan untuk hal-hal yang dianggap kurang baik, seperti mengupil, cebok, dan sebagainya.
2. Jangan Bersendawa atau Buang Gas Sembarangan
Dua hal ini tidak membahayakan, tetapi bisa membuat seseorang merasa jijik dan terganggu. Pasalnya, sendawa diasosiasikan dengan kondisi mau muntah, sedangkan kentut tentu akan mengganggu baunya.
Untuk menghindarinya, ajarkan anak untuk makan dan minum perlahan, agar udara yang tertelan sedikit. Jika harus bersendawa, ajarkan anak menutup mulutnya dan mengeluarkan sendawa sepelan mungkin. Untuk buang gas, coba tetapkan zona bebas gas pada anak. Ajarkan tata krama anak dengan membuang gas hanya di tempat privasi, seperti toilet atau kamar sendiri.
3. Jangan Ngupil Sembarangan
Mengambil kotoran dari hidung termasuk dianggap jorok dan kurang sopan dilakukan di depan umum. Cegah hal ini dengan mengajak anak membersihkan rongga hidung setiap mandi dengan air. Jikalau terpaksa, sebaiknya lakukan sembari menutupi hidung atau lakukan di toilet, lalu cuci tangan yang digunakan untuk mengupil.
4. Tawaran Makan Sebelum Makan
Tata krama makan di setiap negara bisa berbeda-beda, khususnya saat bertamu atau menghadiri undangan. Ajarkan anak untuk makan setelah ditawari oleh tuan rumah atau orang yang lebih tua. Tawaran makan merupakan salah satu sopan santun bertamu atau bentuk penghormatan yang diwariskan turun-temurun di sejumlah daerah, termasuk Indonesia.
5. Telungkupkan Sendok Setelah Makan
Garpu dan sendok yang ditelungkupkan mengandung arti bahwa seseorang sudah selesai makan dan tidak ingin menambah lagi. Etiket meja makan ini masih banyak dilakukan di Indonesia. Ada baiknya orang tua membiasakan anak untuk melakukannya bila sudah kenyang dan selesai makan.
6. Menghormati Orang yang Lebih Tua
Meski hal ini cukup sulit dipahami anak, orang tua perlu membiasakannya. Misalnya, membiasakan bersalaman ketika ada tamu datang, berbicara sopan pada yang lebih tua, jangan makan sebelum kakek atau nenek makan lebih dulu, dan sebagainya. Alangkah baik bila orang tua juga menjadi contoh untuk anak-anaknya dalam bersikap saling menghormati ini.
7. Mengucapkan “Tolong”, “Terima Kasih”, dan “Maaf”
Tiga bentuk tata krama anak ini perlu dibiasakan sehari-hari. Ucapkan terima kasih kepada orang yang sudah membantu, ucapkan maaf jika melakukan kesalahan, dan katakan tolong jika butuh bantuan.
Selain itu, masih banyak bentuk tata krama yang perlu diajarkan secara bertahap dan dijadikan kebiasaan. Jika ingin berhasil, coba terapkan tips berikut:
– Mulai dari bentuk tata krama yang termudah
– Ajarkan dengan cara yang menyenangkan, luwes, tetapi tegas
– Ajarkan lewat contoh ucapan dan tindakan
– Konsisten
– Berikan pujian dan tunjukkan konsekuensi dari setiap tindakannya
Mengajarkan tata krama pada anak membutuhkan proses, kesabaran, dan ketekunan dari orang tua. Untuk itu, jangan pernah bosan dan menyerah. Mungkin akan butuh waktu bertahun-tahun dan baru terlihat perubahannya. Namun, percayalah jerih payah Anda akan berbuah manis nantinya.
(Visited 8 times, 8 visits today)