SAWAHLUNTO, METRO – Hingga sekarang abu B3 PLTU Sijantang masih terbilang meresahkan masyarakat, sehingga Walikota Sawahlunto, Deri Asta memberikan klarifikasi bahwa hal ini sudah bertahap diatasi.
“Berdasarkan kunjungan lapangan, memang abu ini masih terus dijumpai, baik itu abu yang beterbangan atau fly ash maupun abu yang turun ke bawah atau bottom ash,” ungkap Wako Deri Asta di Balaikota, pekan lalu.
Untuk langkah awal, pemerintah telah meminta pihak DKP2LH untuk melalukan pengecekan ke lapangan melihat kronologi bahwa memang abu banyak beterbangan cerobong asap PLTU. Hal itu karena memang filter abu masih rusak dan belum bisa diperbaiki.
“Dan waktu kelapangan pada bulan Februari lalu, PLN belum bisa memperbaiki karena masih suasana Pilpres dan butuh izin ke tingkat management untuk memperbaiki dan pemadamannya,” ungkapnya.
Kemudian, lanjutnya, berdasarkan hasil pemeriksaan uji laboratorium abu tersebut tidak beracun pada hewan percobaan “Uji keracunan dengan uji LD50 abu tersebut tidak beracun pada hewan,” ungkapnya.
Dilanjutkan Wako juga dilakukan pengujian pada lingkungan industri PLTU dengan hasil dibawah batu mutu lingkungan, sesuai PP nomor 41 tahun 1999 tentang pengendalian pencemaran udara.
Kemudian, Deri juga mengatakan terkait bottom ash juga telah diperolehnya izin pemanfaatan limbah B3 sebagai penetralisir asam tambang juga telah mendapat izin dari kementrian pada tanggal 6 Maret lalu.
“Pihak PLTU juga berencana membawa dan mengangkut limbah tersebut ke bekas tambang PT. Guguak Tinggi Coal. Untuk sementara ini masalah abu tahap demi tahap telah diperbaiki walaupun kemampuannya masih terbilang terbatas,” ujarnya. (zek)
