Jakarta (ANTARA) – Ajang maraton sepeda internasional Gran Fondo New York (GFNY) kembali digelar di Bali, Minggu, guna membangkitkan gairah sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang lesu imbas pandemi COVID-19.
“Saya memilih Bali karena Bali adalah pulau yang indah serta memiliki masyarakat dan budaya yang ramah,” ujar Founder GFNY Indonesia Axel Moeller dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
GFNY adalah seri marathon olahraga sepeda berskala internasional yang diadakan di 19 negara dengan total 30.000 peserta per tahun. GFNY terbagi menjadi dua kejuaraan, yakni regional di beberapa negara berbeda, dan kejuaraan dunia di New York.
GFNY Indonesia merupakan bagian dari GFNY World Series yang sudah terselenggara sejak 2016. Terakhir, ajang balap sepeda itu digelar di Pulau Dewata pada 2020.
Pada ajang yang digelar di Gianyar kali ini, sekitar 2.000 peserta dari dalam maupun luar negeri meramaikan perhelatan.
Baca juga: 872 personel Polda Bali siap amankan balap sepeda Gran Fondo New York
“Peserta terbaik akan diikutsertakan ke New York, USA, untuk mengikuti World Championship pada 2023 mendatang,” kata Axel.
Perhelatan internasional ini diharapkan dapat mendorong sektor perekonomian dengan hadirnya peserta dari berbagai negara seperti Malaysia, Hongkong, Inggris, Prancis, USA, dan sejumlah negara lainnya.
Axel mengatakan perhelatan ini akan menggerek sektor penerbangan, industri, perhotelan, UMKM, termasuk restoran.
Menurut dia, rute GFNY Bali terbagi menjadi dua yakni long (137 km) dan medium (102 km) yang melewati pesisir pantai dan pegunungan.
Sementara itu, Koordinator MICE International Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Kiargoos Irvan Faisal mendukung berbagai macam ajang internasional yang diselenggarakan di Indonesia karena dapat menggerek perekonomian.
“Kami mendukung even-even yang melibatkan massa dari destinasi ke destinasi lainnya di Indonesia,” ujar Kiargoos.
Baca juga: PB ISSI akan ajukan Tour of Kemala ke induk organisasi internasional
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Junaydi Suswanto
COPYRIGHT © ANTARA 2022